Friday, March 3, 2017

Kisah Al Qomah

Hasil gambar untuk Kisah Al QomahSayyidina Anas RA berkata: Ada seorang laki-laki bernama Al-Qomah di masa RosuuluLLooh SAW pemuda ibi giat dan rajin dalam melaksanakan amal ibadah sholat, puasa dan sedekah. Tiba-tiba ia sakit keras, maka istrinya menyuruh orang memanggil RosuuluLLooh SAW menyatakan bahwa suaminya sakit keras dalam keadaan naza' sakaratul maut, dan saya ingin menerangkan keadaannya. Maka RosuuluLLooh menyuruh Sayyidina Bilal, Sayyidina Ali dan Sayyidina Ammar RA supaya pergi ke tempat Al-Qomah dan memperhatikan bagaimana keadaannya.

Dan ketika telah sampai ke rumah Al-Qomah mereka langsung masuk kepada Al-Qomah dan menuntutnya supaya membaca kalimat tauhid: "Laa ilaaha illaaLLooh," tetapi lidah Al-Qomah bagaikan terkunci tidak dapat mengucapkan kalimat itu.

Ketika para sahabat itu merasa bahwa Al-Qomah pasti akan mati, mereka menyuruh Sayyidina bilal supaya memberi tahu hal itu kepada RosuuluLLooh. RosuuluLLooh langsung bertanya: "Apakah ia masih mempunyai ayah dan ibu?" Jawabnya: "Ayahnya telah meninggal sedang ibunya masih hidup tetapi terlampaui tua." RosuuluLLooh SAW bersabda kepada Sayyidina Bilal,"Yaa Bilal, pergilah kepada ibu Al-Qomah dan sampaikanlah salamku, dan katakan kepadanya: 'Jika kau dapat berjalan dan pergilah kepada RosuuluLLooh dan jika tidak dapat maka RosuuluLLooh akan datang ke sini.'" Jawab ibu Al-Qomah: "sayalah yang lebih layak pergi kepada Nabi SAW."

Ibu Al-Qomah mengambil tongkat dan berjalan hingga masuk ke rumah Nabi SAW, maka Nabi SAW 
bertanya: "Ceritakan yang sebenarnya kepadaku, jika kau dusta kepadaku niscaya turun wahyu yang memberitahukan kepadamu bagaimanakah keadaan Al-Qomah?” Sang ibu menjawab,”Ia raji beribadah, puasa dan bersedekah yang sebanyak-banyaknya sehingga tidak diketahui berapa banyaknya.”

Nabi SAW bertanya,”Lalu bagaimana hubunganmu dengan dia?” Jawabnya,”Saya murka kepadanya.” Tanya Nabi SAW,”Mengapa?” Jawab sang ibu,”Karena dia mengutamakan istrinya dan menentangku.” Lantas RosuuluLLooh SAW: “Murka ibunya, itulah yang mengunci lidahnya untuk mengucap ‘Laa ilaaha illaLLooh’.”

Kemudian Nabi SAW menyuruh Sayyidina Bilal untuk mengumpulkan kayu bakar sebanyak-banyak untuk membakar Al-Qomah dengan api itu. Ibu Al-Qomah bertanya,”Yaa RosuuluLLooh putraku akan engkau bakar di depan mataku? Bagaimana akan dapat menerima hatiku?” Rosuul SAW menimpali,”Wahai ibu Al-Qomah, siksa ALLOOH lebih berat dan kekal, karena itu jika kau ingin ALLOOH mengampuni dosa anakmu, maka relakanlah ia, kamu harus ridho kepadanya, demi ALLOOH yang jiwaku ada di tanganNYA tidak akan berguna sholat, sedekahnya selama engkau murka kepadanya.”

Lalu ibu Al-Qomah mengangkat kedua tangannya dan berkata,”Yaa RosuuluLLooh, saya mempersaksikan kepada ALLOOH dan engkau ya RosuuluLLooh dan siapa yang hadir di sini, bahwa saya telah ridho pada Al-Qomah.” Maka langsung RosuuluLLooh SAW menyuruh Sayyidina Bilal pergi melihat keadaan Al-Qomah apa sudah mampu mengucap ‘Laa ilaaha illaLLooh’ atau tidak, khawatir kalau-kalau ibu Al-Qomah mengucapkan itu hanya karena sungkan kepada Nabi SAW dan tidak dari hatinya

 Maka ketika Sayyidina Bilal sampai di pintu rumah Al-Qomah, tiba-tiba terdengar suara Al-Qomah membaca: ‘Laa ilaaha illaLLooh’. Lalu masuklah Sayyidina Bilal dan berkata: ‘Wahai orang-orang sesungguhnya murka ibu Al-Qomah itu yang menutup lidahnya untuk mengucapkan syahadat, dan kini telah melepas lidahnya, maka matilah Al-Qomah pada hari itu. Kemudian datanglah Nabi SAW dan meminta untuk sgera dimandikan dan dikafankan, lalu disholati oleh Nabi SAW. Dan sesudah itu dimakamkan, lalu Nabi SAW berdiri di atas makam berkata:

“Wahai sahabat muhajirin dan anshor, siapa yang mengutamakan istrinya daripada ibunya maka ia akan dilaknat ALLOOH, malaikat dan manusia semuanya. Bahkan ALLOOH tidak menerima darinya ibadah fardhu dan sunnahnya. Kecuali jika ia bertaubat benar-benar kepada ALLOOH dan berbuat baik kepada ibunya, dan minta kerelaannya, sebab ridho itu, dan murka ALLOOH juga di dalam murka ibunya.”

0 comments:

Post a Comment