Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
radikal bermakna menyeluruh, habis-habisan, amat keras dalam menuntut
perubahan. Sedangkan Radikalisme diartikan sebagai paham yang mengatur pola
radikal dalam politik.
Secara terminologis, radikalisme agama
berarti perilaku keagamaan yang menyalahi syariat, mengambil karakter keras
sekali antara dua pihak yang bertikai, bertujuan merealisasikan target-target
tertentu atau mengubah situasi sosial tertentu denga cara yang menyalahi aturan
agama.
Cara-cara kekerasan dan teror adalah
salah satu cara yang sering digunakan kelompok radikal untuk mencapai
tujuannya. Radikalisme agama, sebagai fenomena, merupakan semacam kegelisahan
berlebih-lebihan yang dialami seseorang. Hal ini adakalanya karena pikiran yang
hampa, dan adakalanya karena pandangan pesimis sebagai akibat ketidak tahuan
pada hukum agama.
RosuuluLLooh SAW menyebut, kelompok
radikal-ekstrim akan binasa. Dalam hadits riwayat Sayyidina AbduLLooh bin Abbas
Ranhuma, beliau bersabda:
“Janganlah
kalian berlebih-lebihan dalam agama. Sesungguhnya ummat sebelum kalian binasa
karena berlebih-lebihan dalam agama.” [HR. Imam
Achmad, Imam Nasaai dan Imam Ibnu Majah]
Dalam hadits lain riwayat Sayyidina
AbduLLooh bin Mas’ud RA, beliau SAW bersabda:
“Al-Mutanaththi’uun akan binasa (Nabi mengatakannya tiga kali}.” [HR. Imam Muslim]
“Al-Mutanaththi’uun akan binasa (Nabi mengatakannya tiga kali}.” [HR. Imam Muslim]
Menurut Imam an-Nawawi maksud Al-Mutanaththi’uun adalah orang yang
berlebih-lebihan (ekstrim) dan melampaui batas dalam ucapan dan perbuatannya.
Terkait hal ini, Imam Ibnu Hajar menjelaskan:
“Dalam
hal ini terdapat peringatan untuk tidak berbuat ekstrim dalam agama dan
melampaui batas dalam beribadah, dengan memaksa diri untuk melakukan hal yang
tidak dibenarkan syari’at. Peletak syari’at (ALLOOH dan RosuulNYA) telah
menyebut syari’at ini dengan sifat mudah dan toleran.”
Sejarah
Radikalisme Agama
Kronologi singkat radikalisme Khowarij
sebagai benih gerakan radikal dalam sejarah ummat Islam sebagaimana dijelaskan
oleh Syaikh Abu Zahro, adalah seperti berikut:
1.
Mendesak
Sayyidina Ali KWH untuk damai dengan Sayyidina Mu’awiyah RA di penghujung
kemenangan perang Shiffin.
2.
Menentukan
juru damai, yaitu Sayyidina Abu Musa Al’Asy’ari, daripada pilihan Sayyidina Ali
KWH yaitu Sayyidina AbduLLooh bin Abbas RA.
3.
Pasca
kekalahan menganggap Sayyidina Ali KWH melakukan dosa besar dan menyuruh tobat
darinya, bahkan menganggapnya telah kafir.
4.
Mengoar-ngoarkan
jargon: “Laachuma illaa liLLaah” (Tidak ada hukum kecuali milik ALLOOH).
5.
Menjadi
aliran yang paling ekstrim dalam memaksakan pendapatnya kepada pihak lain.
Penyebab Radikalisme
Radikalisme
dalam sekte Khowarij berangkat dari sebab-sebab sebagaimana berikut:
1.
Tekstualis:
berangkat dari kebencian terhadap Sayyidina Ali KWH, Sayyidina Utsman RA dan
Bani Umayyah, secara tidak sadar mereka tertutup dari ajaran-ajaran agama,
memahaminya secara tekstual, dan menghalalkan darah kaum muslimin.
2.
Ekstrim/
militan: suka tantangan, bahaya, mengorbankan nyawa dengan alasan yang tidak
relevan (dafi’ qowwi)
3.
Frustasi:
penuh keputus asaan dan kebingungan.
4.
Primitif:
lingkungan dan pola pikirnya.
Tidak
jauh berbeda, radikalisme dalam konteks dunia modern secara substantif juga
bermula dari sebab-sebab tersebut.
Bahaya Radikalisme
Radikalisme
Khowarij pada masa awal kemunculannya telah menebar teror dan aksi-aksi anarkis
terhadap ummat Islam, seperti pembunuhan terhadap Sayyidina AbduLLooh bin
Khobbab RA tidak menganggap Sayyidina Ali KWH telah musyrik dan meyakininya
sebagai perintah Al-Qur’an, pengafiran terhadap orang yang tidak sepemahaman
dengannya, pembunuhan kaum muslimin dan semisalnya.
Begitu
pula radikalisme modern. Berangkat dari pemahaman yang tekstualis, ekstrim,
tidak menerima perbedaan, serampangan dalam menyesatkan, membid’ahkan, dan mengafirkan orang lain
yang berbeda penafsiran dengannya, kemudian pada gilirannya berpotensi besar
menebar kebencian dan melancarkan aksi-aksi anarkis-teroris yang mengancam
keutuhan bangsa.
sumber: khazanah aswaja
sumber: khazanah aswaja
bermanfaat :)
ReplyDelete