Sebagaimana yang kita maklumi
bersama, bahwa manusia tidak ada yang bersih dan suci dari kesalahan, pasti
besar atau kecil mereka melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak
disengaja. Oleh sebab itulah ALLooh SWT selalu membuka ampunan bagi hamba-hamba-NYA
yang mau bertaubat.
Manusia yang baik bukanlah yang
tidak pernah melakukan kesalahan, sebab setiap manusia pasti pernah
melakukannya, namun manusia yang paling baik adalah orang yang ketika melakukan
kesalahan, kemudian sadar akan kesalahannya itu, lalu menyesalinya dan
bertaubat kepada ALLooh SWT.
RosuuluLLooh SAW pernah bersabda
dalam sebuah hadits yang artinya:
“Setiap anak Adam itu bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah
adalah mereka yang meminta ampun (kepada ALLooh)”.
Sedangkan ALLooh SWT berfirman
dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 135 yang artinya:
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji dan
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan ALLooh, lalu memohon ampun terhadap
dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada
ALLooh?
Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan syurga
yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan
itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.”
Ayat di atas menjelaskan kepada
kita bahwasanya taubat itu haruslah disertai dengan nadam atau penyesalan dan
berjanji untuk tidak melakukan perbuatan keji yang pernah dilakukannya itu.
Ada orang yang mengataan: “Kalau
mau taubat, besok kalau sudah tua, sekarang kan masih muda”. Ini adalah cara
berfikir yang sangat keliru, karena orang yang meninggal dunia itu bukan
menantikan kalau dia sudah menginjak usia tua, namun semuanya tergantung dari
kehendak ALLooh dalam menentukan umur manusia.
Jika ALLooh menentukan manusia
mati dalam usia muda, maka orang itupun akan mati dalam usianya yang muda,
bahkan banyak juga kematian dialami oleh seorang bayi, bahkan ada yang belum
sempat melihat dunia sudah meninggalkannya.
Untuk memantapkan keyakinan kita,
ALLooh SWT berfirman dalam kitab-NYA yang mulia surat Al A’rof ayat 34 yang
artinya:
“Tiap-tiap ummat menemui ajal, maka apabila telah datang ajalnya mereka
tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula memajukannya.”
Ini berarti jika ALLooh telah
menghendaki kita untuk meninggalkan dunia untuk menuju alam selanjutnya, maka
kita pun tak dapat berbuat apa-apa, tidak dapat memajukannya dan tidak dapat
pula menangguhkannya.
Oleh karenanya, taubat janganlah
ditunda-tunda, karena kematian akan kematian kita tanpa bilang terlebih dahulu.
Janganlah kita hanya mengingat-ingat pahala yang kita perbuat, sedangkan
dosa-dosa kita yang banyak kita lupakan begitu saja sebagaimana yang dikatakan:
“Wahai orang yang berdosa dan menghitung kesalahannya, janganlah engkau
lupa dosamu dan ingatlah yang telah berlalu dari dosamu dan ingatlah yang telah
berlalu dari dosa itu. Dan bertaubatlah kepada ALLooh SWT sebelum mati, dan
berhentilah wahai orang yang durhaka serta akuilah dosamu jika engkau memang
mengakui.”
Setelah kita mengakui
kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan, maka segeralah kita untuk
bertaubat dengan nadam atau menyesal telah melakukan dosa itu dan berjanji
dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya lagi dan banyak melakukan
kebaikan sebagai ganti perbuatan keji atau dosa yang kita kerjakan, karena
perbuatan baik dapat menutupi perbuatan yang jelek.
ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an
surat Al-Ma’idah ayat 39:
“Maka barangsiapa bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan
memperbaiki diri, maka sesungguhnya ALLooh menerima taubatnya. Sesungguhnya ALLooh
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Sedangkan yang benar-benar
bertaubat itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Menjaga
lidahnya jangan sampai mengatakan sesuatu yang tidak ada gunanya, bahkan dapat
menimbulkan dosa, seperti mengumpat, memfitnah dan lain-lain.
2. Hatinya
bersih, artinya tidak ada lagi rasa dengki, mengumpat sesama manusia.
3. Mereka
meninggalkan teman-temannya yang jahat dan tidak lagi bergaul dengan mereka.
4. Mereka
mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan memperbanyak amal sholeh,
dan menjauhkan diri dari dosa, menyesali kesalahannya dan minta ampun kepada
ALLooh.
ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an
surat At-Tahrim ayat 8, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada ALLooh dengan taubat
yang semurni-murninya, mudah-mudahn Tuhan kamu akan menutupi
kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika ALLooh tidak menghinakan nabi dan
orang-orang yang beriman bersama dengan dia, sedang cahaya mereka memancar di
hadapan dan di sebelah kanan bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami,
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Oleh karena itu, janganlah kita
menunda-nunda untu segera menyesali kesalahan dan dosa kita, kemudian kita
bertaubat kepada-NYA, mumpung kita masih diberi kesempatan untuk bertaubat pun
akan tertutup dan di sanalah kita akan menyesali kelengahan kita.
ALLooh akan menerima taubat
seorang hamba sebelum nafas sampai di tenggorokan, dari itulah mari kita untuk segera
bertaubat, menyesali dosa-dosa yang telah kita kerjakan dan berjanji tidak akan
mengulangi dosa itu kembali.
Semoga ALLooh SWT mengampuni
dosa-dosa kita semuanya. Aamiiin Yaa Robbal ‘Alamiin
0 comments:
Post a Comment