Tuesday, June 19, 2018

Taubat dan Nadam


Hasil gambar untuk Taubat dan NadamSebagaimana yang kita maklumi bersama, bahwa manusia tidak ada yang bersih dan suci dari kesalahan, pasti besar atau kecil mereka melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Oleh sebab itulah ALLooh SWT selalu membuka ampunan bagi hamba-hamba-NYA yang mau bertaubat.

Manusia yang baik bukanlah yang tidak pernah melakukan kesalahan, sebab setiap manusia pasti pernah melakukannya, namun manusia yang paling baik adalah orang yang ketika melakukan kesalahan, kemudian sadar akan kesalahannya itu, lalu menyesalinya dan bertaubat kepada ALLooh SWT.

RosuuluLLooh SAW pernah bersabda dalam sebuah hadits yang artinya:
“Setiap anak Adam itu bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka yang meminta ampun (kepada ALLooh)”.

Sedangkan ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 135 yang artinya:
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji dan menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan ALLooh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada ALLooh?
Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.”

Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwasanya taubat itu haruslah disertai dengan nadam atau penyesalan dan berjanji untuk tidak melakukan perbuatan keji yang pernah dilakukannya itu.

Ada orang yang mengataan: “Kalau mau taubat, besok kalau sudah tua, sekarang kan masih muda”. Ini adalah cara berfikir yang sangat keliru, karena orang yang meninggal dunia itu bukan menantikan kalau dia sudah menginjak usia tua, namun semuanya tergantung dari kehendak ALLooh dalam menentukan umur manusia.

Jika ALLooh menentukan manusia mati dalam usia muda, maka orang itupun akan mati dalam usianya yang muda, bahkan banyak juga kematian dialami oleh seorang bayi, bahkan ada yang belum sempat melihat dunia sudah meninggalkannya.

Untuk memantapkan keyakinan kita, ALLooh SWT berfirman dalam kitab-NYA yang mulia surat Al A’rof ayat 34 yang artinya:
Tiap-tiap ummat menemui ajal, maka apabila telah datang ajalnya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula memajukannya.”

Ini berarti jika ALLooh telah menghendaki kita untuk meninggalkan dunia untuk menuju alam selanjutnya, maka kita pun tak dapat berbuat apa-apa, tidak dapat memajukannya dan tidak dapat pula menangguhkannya.

Oleh karenanya, taubat janganlah ditunda-tunda, karena kematian akan kematian kita tanpa bilang terlebih dahulu. Janganlah kita hanya mengingat-ingat pahala yang kita perbuat, sedangkan dosa-dosa kita yang banyak kita lupakan begitu saja sebagaimana yang dikatakan:
Wahai orang yang berdosa dan menghitung kesalahannya, janganlah engkau lupa dosamu dan ingatlah yang telah berlalu dari dosamu dan ingatlah yang telah berlalu dari dosa itu. Dan bertaubatlah kepada ALLooh SWT sebelum mati, dan berhentilah wahai orang yang durhaka serta akuilah dosamu jika engkau memang mengakui.”

Setelah kita mengakui kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan, maka segeralah kita untuk bertaubat dengan nadam atau menyesal telah melakukan dosa itu dan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya lagi dan banyak melakukan kebaikan sebagai ganti perbuatan keji atau dosa yang kita kerjakan, karena perbuatan baik dapat menutupi perbuatan yang jelek.

ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ma’idah ayat 39:
Maka barangsiapa bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya ALLooh menerima taubatnya. Sesungguhnya ALLooh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Sedangkan yang benar-benar bertaubat itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.       Menjaga lidahnya jangan sampai mengatakan sesuatu yang tidak ada gunanya, bahkan dapat menimbulkan dosa, seperti mengumpat, memfitnah dan lain-lain.
2.       Hatinya bersih, artinya tidak ada lagi rasa dengki, mengumpat sesama manusia.
3.       Mereka meninggalkan teman-temannya yang jahat dan tidak lagi bergaul dengan mereka.
4.       Mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan memperbanyak amal sholeh, dan menjauhkan diri dari dosa, menyesali kesalahannya dan minta ampun kepada ALLooh.


ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 8, yang artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada ALLooh dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahn Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika ALLooh tidak menghinakan nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia, sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Oleh karena itu, janganlah kita menunda-nunda untu segera menyesali kesalahan dan dosa kita, kemudian kita bertaubat kepada-NYA, mumpung kita masih diberi kesempatan untuk bertaubat pun akan tertutup dan di sanalah kita akan menyesali kelengahan kita.

ALLooh akan menerima taubat seorang hamba sebelum nafas sampai di tenggorokan, dari itulah mari kita untuk segera bertaubat, menyesali dosa-dosa yang telah kita kerjakan dan berjanji tidak akan mengulangi dosa itu kembali.

Semoga ALLooh SWT mengampuni dosa-dosa kita semuanya. Aamiiin Yaa Robbal ‘Alamiin

0 comments:

Post a Comment