Monday, June 18, 2018

Islam dan Sains

Hasil gambar untuk Islam dan Sains
Manusia dalam fungsinya sebagai pengemban  amanat dari ALLooh bukanlah memiliki tugas yang ringan, manusia haruslah dapat berfikir untuk mengelola dan mensejahterakan kehidupannya sendiri dengan memanfaatkan alam seisinya tanpa merusak keseimbangannya.


Untuk itulah ALLooh memberikan kepada manusia sebuah anugerah yang sangat besar yang tidak diberikan kepada makhluq yang lain, yakni akal fikiran.

Dengan akal itu, manusia dapat berfikir untuk mensejahterakan kehidupannya sendiri dengan memanfaatkan apa yang telah disediakan oleh ALLooh baginya, yaitu alam semesta.
ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ghosiyah ayat 17-20 yang artinya:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan. Dan langit bagaimana ia ditinggikan. Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan. Dan bagamaina bumi ia hamparkan.”
Ayat di atas memberitahukan kepada kita bahwasanya semua diciptakan ALLooh hendaknya kita fikirkan, bagaimana ALLooh menciptakan semuanya, memang Dialah Yang Maha Agung dan Maha Kuasa atas segala  sesuatu. Dan dengan memikirkan semua ciptaan-NYA agar kita dapat mengambil manfaat darinya. 

Ayat di atas juga mengandung pengertian bahwasanya akal fikiran merupakan unsur yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan, sekaligus merupakan alasan agar manusia berilmu pengetahuan dengan kewajiban belajar,

Namun demikian tidak berarti bahwa hanya akal dan ilmu pengetahuan saja yang dapat menjamin keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupan, sebab banyak kita jumpai suatu masalah yang meragukan dan sulit untuk dipecahkan sehingga dapat menjerumuskan manusia ke lembah kehancuran dan kebinasaan.

Oleh sebab itu ALLooh SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah memberikan pedoman-pedoman yang dapat dijadikan untuk memutuskan suatu perkara, yaitu agama Islam.
Islam dengan pedoman atau petunjuk dari ALLooh mampu menyelamatkan manusia dari lembah kehancuran dan kesesatan, karena akal hanya mendapat memandang sampai masa depan hingga di kehidupan akhirat.

Dengan demikian siapa saja yang berpedoman pada aturan-aturan ALLooh, maka dialah yang akan hidup tenang, aman dan damai. 

Jadi ilmu pengetahuan tidak akan menjamin ketenangan dan keberhasilan hidup tanpa disertai dengan agama Islam.

Dengan kata lain, ilmu pengetahuan tanpa agama bisa kita ibaratkan orang yang berjalan dengan mata buta. Sedangkan agama tanpa ilmu pengetahuan ibarat orang yang berjalan dapat melihat dengan jelas namun kaki yang digunakan untuk berjalan tidak sempurna (pincang).

RosuuluLLooh SAW pernah bersabda dalam sebuah hadits yang artinya:
“Barangsiapa menghendaki (kebahagiaan hidup) dunia maka hendaklah dengan ilmu pengetahuan. Dan barangsiapa yang menghendaki (kebahagiaan hidup) akhirat maka hendaklah dengan ilmu pengetahuan. Dan barangsiapa yang menghendaki (kebahagiaan hidup) kedua-duanya (dunia dan akhirat) hendaknya dengan ilmu pengetahuan.”

Dari hadits RosuuluLLooh SAW di atas maka jelaslah bahwa ilmu pengetahuan itu erat sekali hubungannya dengan ilmu pengetahuan, meski dalam batas-batas tertentu ilmu pengetahuan itu sendiri tidak dapat mendahului agama, sebab agama itu telah dijamin mutlak kebenarannya, karena agama itu berasal dari ALLooh SWT.

ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 60 yang artinya:
“Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, oleh karena itu janganlah engkau jadi (dari) orang-orang yang ragu.”

Dari keterangan tadi maka nyatalah bahwa Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan, bahkan dalam Islam menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi laki-laki maupun perempuan, dan Islam tidak mengharapkan ummatnya menjadi orang-orang yang bodoh, sebab orang-orang yang bodoh akan menjadi orang yang terbelakang yang akan mengikuti kemana saja orang-orang yang mengerti itu pergi.

RosuuluLLooh SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Sayyidina Abdil Bar, yang artinya: “Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi muslim laki-laki maupun perempuan.”
Menuntut ilmu itu bukan hanya ketika kita masih muda saja, melainkan kewajiban menuntut ilmu itu mulai dari bayi hingga kita dipanggil oleh ALLooh SWT.
RosuuluLLooh SAW bersabda dalam sebuah hadits yang artinya : “Tuntutlah ilmu pengetahuan sejak dari buaian hingga ilang lahat.”

Demikian pentingnya kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam, makanya kita sebagai ummatnya yang taat hendaknya tidak bosan-bosan untuk mencari ilmu, karena mencari ilmu tidak hanya di bangku sekolah, tetapi dengan membaca di rumah, mendengarkan ceramah-ceramah, atau pengajian-pengajian, menghadiri kajian di majlis ta’lim, di masjid, musholla, atau di tempat yang lain.

Oleh karenanya kita berdoa kepada ALLooh agar kita diberi kesadaran dan kekuatan untuk selalu menghargai ilmu dan semangat untuk menuntutnya, sehingga dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki juga didasari keimanan yang kuat insyaaaALLooh akan membimbing kita mencapai kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia maupun di akhirat.

0 comments:

Post a Comment