Saturday, November 12, 2016

Janji ALLOOH Mengalahkan Segalanya

Hasil gambar untuk Janji ALLAH Mengalahkan Segalanya                Suasana di kota Madinah kala itu tidak seperti biasanya. Berita yang kurang mengenakkan beredar luas di kalangan penduduk kota Madinah. Yang lebih gawat lagi, sorotan mereka ditujukan kepada keluarga RosuuluLLooh SAW, yakni salah satu dari istri-istri beliau SAW, Siti Aisyah RAnha.

                Kisahnya berawal dari keberangkatan RosuuluLLooh SAW ke sebuah peperangan. Seperti biasanya, beliau SAW mengajak salah seorang dari istrinya bila bepergian ke medan perang. Siti Aisyah yang kebetulan ikut dalam rombongan, menjelang kepulangan pasukan mencari  kalungnya yang hilang.

                Saat kalung yang dicari ditemukan, ternyata pasukan telah berangkat pulang. Tanpa diketahui orang lain, ia tertinggal seorang diri di tempat semula rombongan tadi berada. Siti Aisyah tetap duduk hingga tertidur di tempat semula, dengan harapan rombongan akan mencarinya.

                Secara kebetulan pula, sahabat Shofwan RA tertinggal dari rombongan. Saat ia akan menyusul pasukan, menemukan Siti Aisyah di tenah medan perangan situ. Tak ada ucapan lain yang keluar dari Shofwan kecuali,”Inna liLLaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.”

                Shofwan memerintahkan untanya untuk duduk, setelah itu Aisyah menaikinya hingga masuk ke kota Madinah. Pemandangan ini, membuat kasak-kusuk bagi mereka yang melihat. Istri RosuuluLLooh SAW menaiki unta yang dituntun oleh Shofwan?

                RosuuluLLooh SAW belum menentukan sikap dalam hal ini, karena beliau SAW menunggu wahyu dari ALLOOH SWT. Namun karena lebih dari 30 hari belum juga turun wahyu, kabar yang tersiar semakin luas dan semakin bertambah ‘bumbu’.

                Singkat cerita, akhirnya ALLOOH SWT menurunkan wahyu yang berkenaan dengan kisah di atas, yang sekaligus membongkar apa yang sebenarnya terjadi.
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu mengira berita bohong itu buruk bagi  kamu, bahkan ia baik bagi kamu….” [QS. An-Nur; 11 dan selengkapnya hingga ayat ke 18]

                Kejadian di atas, masyhur dalam sejarah dengan nama peristiwa ifik, yakni fitnah yang melanda keluarga RosuuluLLooh SAW. Bagaimanapun juga, semua ini ada yang memulai dan ada juga yang menyebar luaskannya.

                Usut punya usut, ternyata yang termasuk dalang dari penyebar fitnah ini adalah Misthoh. Ia masih termasuk keluarga Sayyidina Abu Bakar RA, ayah dari Siti Aisyah RAnha. Karena ekonomi yang tergolong miskin, selama ini Misthoh hidup di bawah tanggungan Sayyidina Abu Bakar RA.

                Namun setelah semuanya terbongkar, Sayyidina Abu Bakar bersumpah,”Demi ALLOOH, aku tidak akan memberi nafkah lagi kepada Misthoh karena ucapannya tentang Aisyah.” Atas sumpahnya ini, Sayyidina Abu Bakar mendapat ‘teguran’ langsung dari ALLOOH SWT.
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijroh pada jalan ALLOOH, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa ALLOOH mengampunimu? Dan ALLOOH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. An-Nur; 22]
                
Karena ayat di atas, Sayyidina Abu Bakar RA mencabut sumpahnya. Sekalipun sangat menyakitkan, Misthoh yang masih kerabatnya sendiri, bahkan hidup dari nafkahnya, namun janji ALLOOH mampu mengalahkan semuanya.

0 comments:

Post a Comment