Thursday, February 7, 2019

Menuju Akhlaqul Karimah


Gambar terkaitPada edisi kali ini kami ingin mengajak pembaca setia mengingat dan merenungi sejarah ummat-ummat terdahulu, bilamana kita memperhatikan dengan seksama perjalanan sejarah bangsa, Negara atau kaum terdahulu. Kejayaan dan keberuntungan mereka erat hubungannya dengan moral atau budi pekerti yang mereka miliki. Mereka jaya bilamana moralitas dan akhlaqul karimah masih akrab dalam kehidupannya. Sebaliknya, mereka hancur bilamana kebobrokan moral dan akhlaq yang tercela telah melanda kehidupannya. Sebagaimana yang diceritakan oleh Al-Qur’an tentang kaum ‘Aad, Tsamud, Madyan, dan lainnya. Kehancuran dan kebinasaan yang menimpa mereka adalah akibat dari perbuatan mereka sendiri yang amoral. Mereka mendustakan rosulnya yang sebenarnya diutus oleh ALLooh SWT untuk mengangkat derajat dan martabat mereka sendiri. Selain itu, sejarah juga telah membuktikan, betapa jaya dan agungnya kerajaan Romawi ketika itu, yang telah memiliki kemajuan teknologi dan peradaban yang tinggi di belahan bumi Barat, dengan mudah digulingkan oleh kaum Indo Jerman yang masih di bawah standart kemajuan. Ada lagi, Daulah Abasyiah di belahan bumi Timur yang sudah memiliki peradaban yang tinggi dan kekayaan yang melimpah, namun dengan gampang pula diporak-porandakan oleh bangsa Mongol yang belum mengenal tamaddun dan peradaban. Benar juga apa yang disyairkan oleh penyair kondang dari Mesir bernama Syauqi Bik:
“Suatu ummat akan jaya dan abadi bila akhlaq dan budi luhur masih ada padanya. Sebaliknya, ummat itu akan hancur dan binasa bila akhlaq dan budi luhur telah lenyap dari mereka.”

Ternyata kemajuan teknologi, kekayaan yang melimpah serta peradaban tidak mampu mempertahankan kejayaan dan keagungan suatu bangsa atau ummat. Mereka mudah hancur binasa kapan akhlaq dan budi luhur mereka telah hancur dan kebobrokan moral telah melanda kehidupan mereka.

Untuk itu, kita bangsa Indonesia yang merdeka dan telah makmur ini apakah akan mengalami nasib yang sama sebagaimana bangsa dan ummat terdahulu yang mengalami kehancuran dan porak-poranda? Kami kira, nasib kita tak jauh berbeda dengan mereka bilamana kita tidak peduli dengan akhlaq dan budi luhur bangsa ini.

Kita sebagai kaum muslimin dan juga sebagai mayoritas bangsa Indonesia tentunya harus peduli dan menjadi pelopor dalam menjunjung tinggi akhlaq dan moral bangsa. Sebab RosuuluLLooh SAW Nabi terakhir yang diutus oleh ALLooh SWT, salah satu misi terpentingnya adalah menyempurnakan keluhuran budi pekerti. Dan hal ini telah diteladankan kepada kita oleh beliau. Bahkan beliau pernah menyatakan bahwa bobot timbangan yang paling berat adalah akhlaq dan budi pekerti luhur. Sabda beliau:
“Tidak ada yang lebih berat bobot timbangannya (dalam hal pahala) dibanding dengan budi pekerti yang mulia.”

Jadi jelaslah, bahwa akhlaqul karimah harus kita bangun dan wujudkan di tengah-tengah kehidupan kita, baik kepada ALLooh, Tuhan kita maupun kepada sesama manusia. Dalam hubungan kita kepada ALLooh saat beribadah, dengan segala aspeknya, kita terapkan konsep Al-Ihsan. Yaitu kita beribadah kepada ALLooh seolah-olah kita melihat-Nya dan bila belum bisa, kita merasa bahwa ALLooh selalu melihat kita.

Adapun dalam hubungan kita kepada sesama manusia, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat bahkan dalam bernegara telah banyak diterangkan dalam Al-Qur’an dan diteladankan oleh RosuuluLLooh SAW hingga Al-Qur’an pernah menyatakan dalam surah Al-Qolam ayat 4:
“Dan sesungguhnya kamu (Muchammad) berbudi pekerti yang agung.”

Secara garis besar dan jelas RosuuluLLooh pernah bersabda dalam kaitannya dengan akhlaq ini:
“Seorang mukmin yang paling utama Islamnya adalah orang yang orang-orang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya. Dan orang mukmin yang paling utama imannya adalah seorang yang bagus budi pekertinya. Dan orang yang hijrah yang paling utama adalah yang meninggalkan apa saja  yang dilarang oleh ALLooh. Sedang jihad yang paling utama adalah memerangi hawa nafsu karena mencari ridho ALLooh Azza  Wajalla.” [HR. Imam Ath-Thobarooniy dari Sayyidina AbduLLooh bin Umar RA]

Dalam hadits lain beliau bersabda:
“Bikinlah manusia suka dengan barang yang kamu sukai untuk dirimu sendiri, niscaya kamu menjadi muslim sejati.”


Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang menerangkan tentang akhlaq ini. Juga ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi tuntunan kita dan merupakan gudang dan sumber akhlaqul karimah.

Betapa pentingnya akhlaqul karimah, sehingga termasuk tujuan terpenting risalah Islamiyah di bumi ini, yaitu menanamkan akhlaq dan budi pekerti luhur kepada manusia serta memanggil mereka kepada kemuliaan diri. Agar setiap diri mampu dan mau beramal saleh menyuruh kepada perbuatan yang baik dan mencegah perbuatan yang mungkar. Sehingga setiap segi kehidupan ini dapat berjalan dengan tertib mengikuti pengarahan akhlaqul karimah. Sesuai dengan akhlaq RosuuluLLooh yaitu akhlaq Al-Qur’an.
WALLOOHU A’LAM BISH SHOWAAB

0 comments:

Post a Comment