Sesungguhnya ALLooh tabaraka wa ta’ala menciptakan manusia hanya untuk mengetahui dan menyembah-Nya. Sedangkan kunci untuk mengetahui dan menyembahnya hanyalah dengan ilmu, dan ilmu tidak akan dapat diperoleh kecuali dengan belajar. Seorang penyair berkata
“Belajarlah!, karena seseorang tidak terlahir dalam keadaan pandai”,
“Sedangkan orang yang memiliki ilmu tidaklah seperti orang yang bodoh”
“Seseungguhnya pemimpin suatu kaum yang tidak memiliki ilmu akan menjadi kecil saat banyak pertemuan di hadapannya”
Sebelum islam datang, manusia tidaklah ada kecuali orang-orang yang bodoh, yang menyembah berhala, yang memakan barang haram, yang memutus sanak famili, dan melakukan perbuatan yang sangat hina. Lalu ALLooh SWT. Menutus para rasul pada mereka sebagai pembawa kegembiraan dan pengancamdengan beberapa ajaran syari’at.
Para Rasul menyampaikannya pada manusia dan memberi petunjuk pada mereka. Setelah para Rasul ini tiada, maka tugas mulia ini dilanjutkan oleh para ulama’ yang mengamalkan ilmunya dan para da’I yang mengharapkan kebaikan, ajaran agama terus berlanjut di kalangan ummat Muhammad hingga sampai pada kita.
Selanjutnya, sesungguhnya agama Islam berdiri tegak di atas pondasi ilmu dan pengetahuan. Sehingga tidak pantas bagi seorang muslim jika ia jauh dari cahaya ilmu. Namun ia harus selalu mengambil ilmu dari timbangan kenabian. Karena sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, Mereka hanya mewariskan ilmu. Karena ilmu adalah kehidupan bagi hati yang buta, penerang mata hati dari kegelapan.
Agama Islam sangat mendorong untuk dipelajari segala imu pengetahuan, terutama ilmu Fiqh yang merupakan intisari dari Al-Qur’an dan Hadits. ALLooh SWT berfirman:
“Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’” (QS. Az-Zumar: 9)
“… dan Katakanlah: ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan’” (QS. Thoha: 114)
Nabi Muchammad SAW juga bersabda “Bagi siapapun yang dikehendaki baik oleh ALLooh, makan ALLooh akan menjadikannya pandai dalam ilmu agama” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagai ulama juga berkata: “Belajarlah ilmu Fiqh, karena sesungguhnya Fiqh adalah penuntun yang paling utama menuju kebaikan dan taqwa serta tujuan yang paling lurus.”
“Jadilah engkau orang yang setiap hari mendapatkan tambahan ilmu fiqh dan arungilah samudera yang penuh dengan faedah-faedah”
“Fiqh adalah ilmu yang menunjukkan ke jalan hidayah, dan sebagai benteng yang menyelamatkan dari segala kesulitan”
“Dan sesungguhnya satu ahli Fiqh yang Wira’i lebih berat bagi syetan dibanding seribu orang yang ahli ibadah”
Dan ketahuilah seseungguhnya mendalami ilmu agama lebih penting daripada memperbanyak wiridan dan dzikir. Kareana ilmu Fiqh hukumnya fardlu ‘ain pada permasalahan yang berkaitan dengan hal-hal yang menentukan sahnya ibadah, mu’amalah, dan pernikahan. Dan fardlu kifayah pada permasalahan yang melebihi hal di atas hingga derajat fatwa. Dan hukumnya sunnah jika melebihi hal-hal di atas dan lebih mendalaminya.
Mendalami ilmu Fiqh merupakan bentuk ketaatan kepada ALLooh SWT yang paling utama, dan merupakan sesuatu yang paling layak menjadi tempat curahan seluruh waktu guna mendalaminya.
Dalam sebuah hadits disebutkan: “Setiap sesuatu memiliki tiang, dan tiangnya agama ini adalah ilmu Fiqh” (HR. ad-Daru Quthni)
“ALLooh SWT tidaklah disembah dengan sesuatu yang lebih utama daripada belajar ilmu agama” (HR. ad_daru Quthni)
“Orang-orang pilihan kalian di masa jahiliyah juga merupakan orang-orang pilihan kalian di masa Islam, jika ia ahli Fiqh” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksudnya pandai dan alim dengan hukum-hukum syari’at
Ilmu Fiqh berada pada derajat yang luhur, tidak lain kecuali sebab hanya ilmu Fiqh yang bisa menjaga kedudukan kaum muslimin, baik urusan agama dan dunia di antar kaum-kaum yang lain. Dengan Fiqh, kaum muslimin akan tahu darimana mengambil langkah-langkah yang tepat dalam masalah ibadah dan adat istiadat.
Sesungguhnya kaum muslimin unggul di atas kaum yang lain, baik dalam kehidupan dunia maupun setelah mati, sebagaimana yang telah dikabarkan ALLooh SWT pada kita di dalam kitabnya yang jelas dan benar, dengan firman-Nya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, karena kamulah orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (QS. Ali Imran: 139)
Karena sesungguhnya kaum muslimin tidak akan bisa dan tidak akan menjadi pemimpin kecuali telah benar-benar menguasai ilmu agama, sebagaimana yang telah disampaikan panutan muslimin yang teragung Muchammad SAW dalam sabdanya: “Bagi siapapun yang dikehendaki oleh ALLooh maka iaakan dipandaikan dalam ilmu agama” (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karenanya, wajib bagi generasi muda islam untuk bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu yang mulia dan mendalami ajaran agama ALLooh SWT. Sehingga mereka menjadi generasi penerus terbaik dari pendahulu-pendahulu yang telrbaik pula. Terutama di zaman sekarang ini, yang peradaban penduduk seluruh negara-negara Islam hanyut dalam banyaknya kebodohan. Dari semua itu yang mereka dapatkan hanya kulit, lembaran, keadaan , dan perkara-perkara yang menjadi sebab terjatuh dan dikuasai oleh pasukan-pasukan iblis yang hina dan penipu. Maha Besar ALLooh, Dzat yang luhur dan yang Agung, yang berfirman dalam kitab-Nya: “Maka hendaknlah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (QS. An-Nuur: 63)
Maka kita memohon kepada ALLooh agar menampakkan kebenaran yang sebenar-benarnya kepada kita, dan memberikan kemudahan untuk mengikutinya. Dan menampakan perkara yang betul-betul bathil kepada kita, serta memberi kemudahan untuk menjauhinya. Menjadikan hawa nafsu kita agar mudah menerima dan mengikuti apa saja yang telah dibawa Nabi kita, Muchammad SAW. Dan memudahkan pada kita untuk selalu mengikuti beliau lahir bathin dalam keselamatan.
WALLOOHU A’LAM BISH SHOWAAB
0 comments:
Post a Comment