Orang munafiq adalah orang yang
sangat berbahaya, karena dia mempunyai dua muka, antara hati dan ucapannya
berbeda, ia berpura-pura memeluk agama Islam dengan mengucapkan dua kalimat
syahadat, menegakkan sholat, dan mengerjakan amal sholeh yang lainnya. Namun
dalam hatinya, ia ingkar bahkan sangat memusuhi Islam itu sendiri.
Orang munafiq ini sangat
berbahaya, karena dia merupakan musuh dalam selimut.
ALLooh SWT berfirman dalam
Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 6:
“Di antara manusia ada yang mengatakan: Kami beriman kepada ALLooh dan
hari kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman”.
Adapun penyebab seseorang menjadi
munafiq sangatlah banyak, baik yang
diceritakan dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits:
1. Adanya
rasa dendam kepada kaum muslimin, ia selalu mencari-cari kesempatan untuk
menghancurkan kaum muslimin sampai ke akar-akarnya.
2. Karena
didorong oleh keinginan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Yang pertama, karena ingin
menghancurkan kaum muslimin. Ini adalah jenis kaum munafiq yang harus dibasmi,
namun membasmi munafiq seperti ini sangatlah sulit, karena ia tidak terus
terang, ia selalu berubah-ubah, bicaranya selalu ingin memperjuangkan Islam,
padahal dalam hatinya sangat membenci Islam dan pengikutnya juga ingin sekali
untuk menghancurkannya.
Dalam surat Al-Baqoroh, ALLooh juga berfirman
mengenai tanda-tanda orang munafiq ini, yaitu pada ayat yang keempat belas yang
artinya:
“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan mengatakan: ‘Kami telah beriman’, dan apabila mereka kembali kepada
setan-setan mereka, mereka mengatakan: ‘Sesungguhnya kami sependirian dengan
kamu, kami hanyalah berolok-olok’.
Demikianlah orang-orang munafiq,
jika mereka bercampur dengan warna
hijau, mereka ikut hijau, jika bercampur dengan warna putih, mereka ikut
menjadi putih.
Ketika mereka bersama-sama dengan
orang yang beriman, mereka mengatakan bahwa diri mereka adalah orang yang
beriman. Sedang jika mereka kembali kepada gerombolan mereka, yakni orang-orang
yang durhaka kepada ALLooh, mereka mengatakan bahwa diri mereka adalah sama
dengan gerombolan itu, yaitu orang-orang pendurhaka.
Orang-orang munafiq hanyalah
berpura-pura menjadi orang yang beriman, mereka sangat mudah berubah pendirian,
karena terombang-ambing oleh situasi, akibatnya mereka menjadi plin-plan,
bahkan mereka sering dihantui oleh rasa ragu dan was-was. Sehingga ada
perubahan sedikit saja, nampaklah keragu-raguan dan kegelisahannya.
ALLooh SWT berfirman dalam
Al-Qur’an surat Al Hadid ayat 14, yang artinya:
“Orang-orang munafiq itu memanggil mereka (orang-orang beriman) seraya
berkata: ‘Bukankah dahulu kami bersama-sama dengan kamu?’ Mereka menjawab:
‘Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami)
dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong hingga sehingga
datanglah ketetapan ALLooh, dan kamu telah ditipu terhadap ALLooh oleh (setan)
yang amat penipu.”
Orang munafiq itu tidak akan rela
melihat agama Islam jaya di muka bumi ini, sehingga mereka tatkala melihat
Islam bangkit, dan marak serta ramai dengan kegiatan-kegiatan agama, mereka
bertambah sakit hati.
ALLooh SWT berfirman dalam
Al-Qur’an surat Al Baqoroh ayat 10 yang artinya:
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh ALLooh penyakitnya,
dan bagi mereka siksa yang pedih sebab mereka dulu.”
Menurut Al-Qur’an sebenarnya,
tubuh mereka tampak gagah perkasa dan pakaian mereka pun selalu mentereng,
omongan mereka selalu tinggi dan mengagumkan, tetapi mereka ibarat kayu berlubang
tengah yang disandarkan, sehingga tidak mempunyai kekuatan hakiki, karena tidak
memiliki akar.
Sebagaimana firman ALLooh dalam Al-Qur’an, yang artinya:
“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka membuat kamu kagum.
Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka ibarat kayu
yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan
kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap
mereka, semoga ALLooh membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai
dipalingkan (dari kebenaran)?”
Dan firman-NYA dalam surat
An-Nisa’ ayat 142, yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu menipu ALLooh dan ALLooh akan
membalas tipuan mereka apabila mereka berdiri untuk bersholat mereka berdiri
dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut ALLooh kecuali sedikit”.
Dari ciri-ciri orang-orang
munafiq yang telah dijelaskan dalam ayat-ayat suci Al-Qur’an di atas, semuanya
menunjukkan betapa bahayanya orang-orang munafiq itu ditengah-tengah masyarakat
Islam.
Oleh karenanya ALLooh SWT akan
membalas perbuatan mereka itu dengan neraka yang paling bawah, sebagaimana
firman ALLooh dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 145, yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu (ditempatkan) pada tingkatan
paling bagian bawah dari neraka.”
Juga firman-NYA dalam surat
At-Taubah ayat 68, yang artinya:
“ALLooh mengancam orang-orang munafiq laki-laki dan perempuan dan
orang-orang kafir dengan neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah
neraka itu bagi mereka, dan ALLooh menasehati mereka, dan bagi mereka adzab
yang kekal.”
Ayat di atas masing-masing telah
menunjukkan bagaimana balasan ALLooh kepada orang-orang munafiq atas perbuatan
mereka yang membahayakan dan mencelakakan orang lain itu, baik secara individu
maupun masyarakat. Dan ini dikategorikan menjadi dosa besar.
RosuuluLLooh SAW pernah bersabda
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhooriy, Imam Muslim, Imam Abu Daawud, Imam
Turmudziy dan Imam Nasaa’I, yang artinya:
“Barangsiapa yang di dalam dirinya terdapat empat hal berikut, maka ia
orang munafiq murni. Barangsiapa yang di dalam dirinya terdapat salah satu
daripadanya, maka di dalam dirinya terdapat pekerti munafiq sehingga ia
meninggalkannya, yaitu: Apabila ia dipercaya maka mengkhianati, apabila bila ia
berkata maka berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila bertengkar
maka keji.”
RosuuluLLooh SAW menjelaskan
kepada kita, bahwa jika seorang manusia yang mempunyai empat sifat dalam hadits
di atas, maka ia tergolong menjadi orang munafiq yang tulen, dan orang yang
mempunyai kurang dari empat tanda munafiq itu, maka di dalam dirinya ada sifat
orang munafiq yang harus dihilangkan agar tidak menjadi orang yang benar-benar
munafiq.
1. Orang
munafiq itu mengkhianati amanat.
Orang munafiq apabila dipercaya
oleh orang lain, maka dirinya tidak dapat menjaga amanat itu, atau malah dengan
sengaja teledor, padahal dirinya mampu untuk memegang amanat itu.
ALLooh SWT berfirman dalam
Al-Qur’an surat Al-Anfal ayat 27 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati ALLooh dan
Rosul-NYA dan (juga) kamu jangan mengkhianati amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedangkan kamu mengetahui”.
2.
Orang munafiq itu dusta dalam ucapannya.
Orang munafiq itu selalu
berbicara dengan pembicaraan yang dusta, tidak jujur dalam perkataannya,
sehingga ia tidak lagi dipercaya oleh orang lain.
3. Orang
munafiq itu mengingkari janji.
Orang munafiq itu selalu
mengingkari janji-janjinya. Apabila ia berjanji kepada seseorang, ia selalu
melupakannya dan menganggapnya tidak pernah berjanji dengan siapapun. Lidahnya
selalu enteng dalam mengeluarkan janji-janji, namun aplikasi dari janji itu
kosong belaka.
4. Orang
munafiq itu keji dalam pertengkaran.
Orang munafiq itu tidak mau mengakui
kebenaran lawannya, apabila ia berselisih dan argumentasinya lemah, maka dengan
cara berteriak-teriak atau dengan cara apapun ia tetap membenarkan pendapatnya
dan menganggap pendapat lawannya itu salah, padahal sebenarnya ia mengetahui
bahwa yang benar adalah pendapat lawannya itu.
Demikianlah tanda-tanda orang
munafiq yang harus kita ketahui kemudian kita mengoreksi diri kita, apakah
dalam jiwa kita ada salah satu bahkan seluruh dari tanda-tanda orang munafiq di
atas.
Oleh sebab itu, jika dalam diri
kita terdapat tanda-tanda munafiq, maka kita haruslah segera untuk mengenyahkan
dari diri kita agar kita tidak menjadi orang munafiq yang akan mendapatkan
siksa yang amat pedih dari ALLooh SWT.
Oleh karenanya kita berdoa kepada
ALLooh SWT agar DIA menghindarkan tanda-tanda kemunafiqan dalam diri kita dan
menggantinya dengan sifat-sifat orang-orang yang beriman.
Kadang-kadang ada orang yang
memiliki sifat munafiq namun ia tidak menyadarinya, oleh karenanya, marilah
kita saling mengingatkan satu sama lain. Karena ingat mengingatkan adalah
termasu tanda orang-orang yang beriman.
Janganlah teman kita atau
tetangga kita yang memiliki sifat munafiq kita gunjing, kita rasani, namun kita
ingatkan dan kita nasehati juga kita doakan kepada ALLooh agar DIA menyadarkannya dan memberinya petunjuk ke
jalan yang benar.
Semoga ALLooh SWT menghilangkan
sifat munafiq dari jiwa kita semuanya tanpa sisa, dan menggantinya dengan
sifat-sifat yang terpuji dan akhlaq yang mulia. Dengan demikian kita akan
terbebas dari siksaan ALLooh buat orang-orang munafiq yang mengerikan itu.
Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin.
0 comments:
Post a Comment