Tuesday, May 1, 2018

Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Hasil gambar untuk Berbakti Kepada Kedua Orang TuaALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Ibrohim ayat 7 yang artinya: “Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan sesungguhnya  jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-KU), maka sesungguhnya adzab-KU sangat pedih.”
Saat ini kita masih berada pada bulan Sya’baan, yang merupakan bulan yang mulia, bulan pensucian hati sebelum kita mensucikan ruh kita pada bulan Romadhon, di samping kita berdama bakti kepada ALLooh sebagai bentuk wujud hablum minaLLooh dalam menjalankan sholat, puasa dan yang lainnya, maka kita juga harus menjalankan hablum minan naas.

Kita harus saling menyayangi, mengasihi sesame manusia, jika kita bertemu jangan lupa untuk bersalaman karena jika kita bertemu dan bersalaman, maka sebelum kita berpisah, kita akan mendapatkan ampunan dari ALLooh SWT. RosuuluLLooh SAW bersabda, “Di mana ada dua orang muslim yang bertemu saling bersalaman sebelum ia berpisah kecuali keduanya mendapat ampunan dari ALLooh.” [HR. Imam Abu Daawud, Imam Tirmidziy, dan Imam Ibnu Maajah]

Dari hadits ini, maka jelaslah bahwa saling menghormati, mencintai, menyayangi antara satu dengan yang lain itu ditekankan oleh RosuuluLLooh SAW. Dengan demikian maka akan terciptalah kerukunan, kedamaian antara sesama. Memang Islam mengajarkan untuk saling menghormati sesama, bahkan kepada binatang pun kita harus mempunyai akhlaq dengan maksud menyakitinya, apa lagi sesama manusia, khususnya sesama muslim.

Namun kita lihat kenyataan yang terjadi sekarang ini, banyaklah generasi muda yang sudah tidak lagi menghormati sesama saudaranya, terutama kepada kedua orang tuanya mereka tidak lagi hormat dan kadang-kadang mereka tidak taat kepada perintah dan larangannya, bahkan banyak di antara mereka yang membangkang. Mereka merasa sudah dapat mencari makan sendiri, membeli pakaian dari hasil usahanya sendiri, dan kebutuhan-kebutuhannya yang lain dipenuhinya sendiri tanpa memerlukan bantuan dari orang tuanya. Oleh karenanya mereka tidak lagi menghormati orang tuanya, mereka tidak mau diatur, bahkan mereka yang mengatur orang tuanya, lebih-lebih lagi mereka menjadikan orang tuanya seperti pembantu. Naudzu biLLaahi min Dzalik. Mereka barangkali telah lupa bahwa orang tuanyalah yang melahirkan dia ke dunia ini dengan susah payah, ibunya telah mengandungnya dengan keadaan yang bertambah lemah.

Ketika dia lahir, orang tua kita pun menjaga kita dan mengkhawatirkan kita melebihi kekhawatirannya pada dirinya sendiri. Ketika kita bayi dan menangis di tengah malam, kedua orang tua kita bangun untuk menenangkan kita. Oleh karenanya kita harus menyadari hal itu kemudian kita menghormatinya, mematuhinya, dan berusaha agar jangan sampai menyakiti hatinya.

ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Isro’ ayat 23 yang artinya: ”Tuhanmu telah memerintahkan, agar supaya kamu jangan menyembah kepada selain ALLooh, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua atau kedua-duanya menjadi lanjut dalam pemeliharaanmu, janganlah engkau mengeluarkan kata-kata yang kasar kepada keduanya, dan jangan pula engkau bentak dan hendaklah engkau ucapkan perkataan yang mulia yakni lemah lembut kepada keduanya.”

Demikian perintah ALLooh kepada manusia agar mereka tidak menyekutukan-NYA dan juga agar menghormati kedua orang tuanya. Dari ayat tadi juga dijelaskan bahwa kita sebagai anak tidak boleh berkata yang kasar kepada kedua orang tua kita, bahkan berkata “uf” pun tidak diperkenankan dalam agama kita, apalagi sampai membentaknya, menghardiknya dan memukulnya, Na’udzubiLLaahi min dzalik.

Pada suatu ketika seorang laki-laki dari Bani Salamah datang kepada RosuuluLLooh SAW dan bertanya: “Ya RosuuluLLooh, adakah masih dapat saya lakukan untuk berbakti kepada ibu bapak saya setelah mereka meninggal dunia?” RosuuluLLooh SAW menjawab: ‘Ada, yaitu (1) Berdoa; (2) Memintakan Ampun untuk keduanya, yakni Yaa ALLooh belas kasihanilah dan ampunilah kedua orang tua kami; (3) Memenuhi segala janji mereka berdua, setelah mereka tiada; (4) Menyambung sanak familinya yang harus disambung lantaran mereka; dan (5) Memuliakan dan menghormati teman-teman mereka berdua.” 

WALLOOHU A’LAM BISH SHOWAAB

0 comments:

Post a Comment