Sifat sombong adalah sifat yang
berbahaya, karena dapat menyebabkan kita masuk neraka meskipun kesombongan itu
hanya sebiji sawi. Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits bahwa RosuuluLLooh
SAW bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang
yang di dalam hatinya ada rasa sombong meskipun hanya sebiji sawi. Lalu ada
seorang laki-laki yang bertanya: “Sesungguhnya ada seorang yang senang pakaiannya
bagus dan juga sandalnya bagus.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya ALLooh itu
indah yang senang terhadap keindahan. Sedang sombong itu menolak kebenaran dan
merendahkan orang lain.”
Pembaca yang dimuliakan
ALLooh………..
Hadits di atas memberikan
pengertian kepada kita bahwa orang yang sombong itu tidak akan masuk surga,
meskipun kesombongannya hanyalah sedikit. Oleh sebab itu sifat sombong ini
haruslah kita keluarkan dari hati dan jiwa kita, kalau tidak maka kita tidak
akan masuk surga, otomatis kita akan masuk ke dalam api neraka. Na’udzu
biLLaahi min dzalik
Sedangkan orang yang suka
berpakaian bagus dan bersandal maupun bersepatu bagus tidak dapat dikatakan
sombong, namun arti sombong yang sebenarnya adalah menolak kebenaran dan
merendahkan orang lain sebagaimana dalam hadits di atas.
Saudara-saudara kaum muslimin yang
diRochmati ALLooh…
Adapun sifat sombong itu terbagi
menjadi tiga macam, yaitu:
1. Sombong
terhadap ALLooh SWT
Apabila orang itu sudah
tidak lagi menghiraukan dan memperdulikan aturan syariat ALLooh, ia tidak takut
terhadap ancaman dan adzab ALLooh yang disediakan bagi mereka.
ALLooh SWT berfirman
dalam QS. Al-Mu’min ayat 60:
“Berdoalah kepadaku,
niscaya akan Kuperkenakan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan
diri dari menyembah-KU akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Orang yang menyombongkan
diri, tidak mau menyembah kepada ALLooh dan tidak takut akan siksa yang akan
diberikan kepada mereka, maka orang yang semacam ini akan masuk neraka Jahanam,
yaitu neraka yang paling pedih siksanya dan mereka masuk ke dalamnya dalam
keadaan hina.
2.
Sombong
terhadap RosuuluLLooh SAW
Orang yang sombong
terhadap RosuuluLLooh yaitu enggan untuk mengikuti ajaran-ajaran beliau. Dan
sikap sombong model seperti ini banyak dimiliki oleh kaum Quroisy di masa
RosuuluLLooh SAW sebab mereka beranggapan bahwa beliau adalah tukang sihir,
anak yatim yang tidak punya harta. Sedangkan orang Yahudi baik zaman beliau
maupun zaman sekarang banyak yang tidak mau mengikuti kebenaran beliau
disebabkan kesombongan mereka dan juga kedengkian di antara mereka, mereka
menganggap pula bahwa yang berhak menjadi nabi adalah manusia dari golongan
yahudi, jika yang datang itu nabi yang bukan dari golongan mereka, mereka
menolaknya.
3. Sombong
terhadap sesama
Sombong terhadap sesama
biasanya adalah orang yang merasa dirinya lebih…., lebih kaya, lebih ganteng,
lebih pandai, lebih rajin, lebih cantik, lebih tinggi pangkatnya dan
jabatannya, dan lebih-lebih yang lainnya lagi.
Di samping mereka
merasa lebih dari orang lain, mereka juga menganggap remeh dan memandang rendah
orang lain. Padahal manusia di hadapan ALLooh adalah sama yang membedakan
hanyalah tingkat ketaatan dan ketaqwaannya. Semakin tinggi taqwa seseorang,
semakin rendah kualitas taqwa seseorang, maka semakin rendah pula derajatnya di
hadapan ALLooh.
Oleh sebab itu, kita
tidak usah membanggakan sesuatu, merasa lebih dari orang lain. Mari kita
berlomba-lomba hanya untuk meningkatkan taqwa dan amal sholeh dan perbuatan
baik yang lainnya.
Para pembaca yang
dimuliakan oleh ALLooh.
RosuuluLLooh SAW
bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
“Takabbur itu menolak kebenaran dan menghinakan hak-hak manusia.”
“Takabbur itu menolak kebenaran dan menghinakan hak-hak manusia.”
RosuuluLLooh sebagai
pemimpin ummat, sebagai panglima perang, sebagai politikus yang handal,
pemimpin negara yang sukses. Tetapi beliau tidak pernah sombong. Beliau
menengok orang yang sakit, mengantarkan jenazah, mendatangi undangan siapapun,
menunggu himar.
Pernah ada seorang
wanita yang berniat ingin mengundang beliau dalam hajatnya, namun si wanita ini
ragu-ragu, merasa tidak enak mengundang beliau, karena dirinya tidak punya
apa-apa, dia miskin, dia khawatir tidak dapat memuliakan beliau.
Maka beliau SAW
bersabda: “Dudukkanlah saya di jalan-jalan Madinah manapun yang kamu
kehendaki, pasti saya akan datang duduk untuk mendatangi hajatmu.”
Imam Abu Mu’aim meriwayatkan
sebuah hadits bahwa RosuuluLLooh SAW bersabda:
“Tawadhu’lah kalian,
duduk-duduklah kalian dengan orang-orang yang miskin, pasti kalian akan menjadi
orang besar di sisi ALLooh dan terbebas dari kesombongan.”
Para pembaca yang
setia,
Lawan dari sombong
adalah tawadhu’, yaitu rendah diri, tidak merasa punya lebih dari yang lain,
malah sebaliknya dirinya merasa rendah, merasa hina di hadapan ALLooh SWT.
Jika kita dapat
melakukan hidup dengan penuh sifat tawadhu’, maka ALLooh akan menghilangkan
sifat sombong yang melekat pada hati kita, ini berarti kita terbebas dari salah
satu hal yang menyebabkan kita masuk neraka, yakni sifat sombong.
Pembaca yang
berbahagia……….
ALLooh SWT berfirman
dalam QS. Luqman ayat 18:
“Dan janganlah kamu
memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di
muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya ALLooh tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri.”
Dari ayat di atas, kita
dapat memahami bahwa sesungguhnya ALLooh itu tidak menyukai orang-orang yang
sombong. Sekarang coba kita bayangkan jika diri kita dibenci oleh Yang Maha
segala-galanya, yang memberi rezeki, yang menciptakan makhluq, yang menguasai
hari pembalasan, maka sudah dipastikan kita tidak dapat hidup dengan tenang.
Oleh sebab itu, mari
kita buang jauh-jauh sifat sombong dari diri kita, karena sifat ini akan
membawa kita kepada kehancuran. Dan kesombongan ini tidak akan membawa manfaat
apapun bagi kita, malah akan membuat kita masuk neraka dan menjadi orang yang
dibenci oleh ALLooh SWT.
Namun, kadang-kadang
kesombongan ini dianjurkan, tapi hanya ditujukan kepada orang yang sombong,
bukan kepada orang yang tawadhu’.
RosuuluLLooh SAW
bersabda:
“Sombonglah kepada
orang yang sombong. Karena sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah.”
Akan tetapi, sifat
sombong ini sangat berbahaya, oleh sebab itu lebih baik kita menghindarinya.
Untuk menimbulkan rasa
tawadhu’, rendah hati dan menghancurkan sifat sombong, maka kita harus
pandai-pandai untuk merenungkan siapa sebenarnya diri kita, pantaskah kita
sombong……………
ALLooh SWT berfirman
QS. Ath-Thoriq: 5-7:
“Maka hendaklah
manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang
terpancar, yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan tulang dada.”
Pembaca yang dimuliakan
ALLooh……..
Untuk menumbuhkan sifat
tawadhu’ dan menghilangkan rasa takabbur (sombong) maka kita diperintah oleh ALLooh
untuk mengingat tentang apa hakikat diri kita ini. Kita adalah makhluq yang
sangat hina dina, sebab kalau kita melihat kembali sebenarnya dari apa kita ini
diciptakan. Kita diciptakan oleh ALLooh SWT dari setetes air hina. Kemudian
disempurnakan oleh ALLooh menjadi makhluq yang berbentuk seperti kita saat ini.
Ketika kita lahir, kita
tidak membawa apa-apa……
Lalu mengapakah kita
sombong?
Kita sombong dengan
kepintaran kita?? Bukankah kita lahir ke dunia ini dahulu tanpa mengetahui
apa-apa. Kemudian ALLooh SWT mengajarkan kepada kita ilmu pengetahuan. Bukanlah
ilmu kita jika dibandingkan dengan ilmu ALLooh adalah bagaikan jarum yang
dicelupkan ke lautan, air yang menetes dari jarum itulah ilmu kita, sedangkan
air sepenuh lautan itu adalah ilmu ALLooh.
Kita sombong dengan
kekayaan kita. Bukankah kita lahir dahulu tidak membawa apa-apa, bahkan kita
lahir ke dunia ini tanpa sehelai benang pun, alias telanjang bulat. Kemudian
ALLooh memberikan harta kekayaan kepada kita melalui orang tua kita atau jalan
yang lainnya. Lalu pantaskah kita sombong, bukankah kita seharusnya bersyukur?
Pembaca yang dimuliakan
oleh ALLooh………….
Oleh sebab itu, marilah kita sadar
dan membuang jauh-jauh sifat sombong ini, karena itulah sifat yang dibenci oleh
ALLooh SWT. Karenanya marilah kita berdoa kepada ALLooh SWT agar DIA memberikan
kekuatan iman dan Islam kepada kita agar dengan kekuatan iman dan Islam itu
dapat mengalahkan kesombongan yang ada dalam hati kita dibisikkan oleh setan.
Juga kita mohon kepada-NYA agar menghiasi akhlaq kita dengan rasa tawadhu’,
rendah diri yang tertanam dalam hati kita. Dengan demikian kita akan terhindar
dari salah satu penyebab masuk neraka, bahkan akan membuat kita dicintai oleh
ALLooh dan juga dicintai RosuuluLLooh dan manusia seluruhnya.
0 comments:
Post a Comment