Thursday, March 22, 2018

Takabbur dan Akibatnya

Hasil gambar untuk Takabur dan AkibatnyaSifat sombong adalah sifat yang berbahaya, karena dapat menyebabkan kita masuk neraka meskipun kesombongan itu hanya sebiji sawi. Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits bahwa RosuuluLLooh SAW bersabda:
Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada rasa sombong meskipun hanya sebiji sawi. Lalu ada seorang laki-laki yang bertanya: “Sesungguhnya ada seorang yang senang pakaiannya bagus dan juga sandalnya bagus.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya ALLooh itu indah yang senang terhadap keindahan. Sedang sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.”

Pembaca yang dimuliakan ALLooh………..
Hadits di atas memberikan pengertian kepada kita bahwa orang yang sombong itu tidak akan masuk surga, meskipun kesombongannya hanyalah sedikit. Oleh sebab itu sifat sombong ini haruslah kita keluarkan dari hati dan jiwa kita, kalau tidak maka kita tidak akan masuk surga, otomatis kita akan masuk ke dalam api neraka. Na’udzu biLLaahi min dzalik

Sedangkan orang yang suka berpakaian bagus dan bersandal maupun bersepatu bagus tidak dapat dikatakan sombong, namun arti sombong yang sebenarnya adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain sebagaimana dalam hadits di atas.
Saudara-saudara kaum muslimin yang diRochmati ALLooh…
Adapun sifat sombong itu terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1.    Sombong terhadap ALLooh SWT
Apabila orang itu sudah tidak lagi menghiraukan dan memperdulikan aturan syariat ALLooh, ia tidak takut terhadap ancaman dan adzab ALLooh yang disediakan bagi mereka.
ALLooh SWT berfirman dalam QS. Al-Mu’min ayat 60:
Berdoalah kepadaku, niscaya akan Kuperkenakan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-KU akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Orang yang menyombongkan diri, tidak mau menyembah kepada ALLooh dan tidak takut akan siksa yang akan diberikan kepada mereka, maka orang yang semacam ini akan masuk neraka Jahanam, yaitu neraka yang paling pedih siksanya dan mereka masuk ke dalamnya dalam keadaan hina.
2.   
Sombong terhadap RosuuluLLooh SAW
Orang yang sombong terhadap RosuuluLLooh yaitu enggan untuk mengikuti ajaran-ajaran beliau. Dan sikap sombong model seperti ini banyak dimiliki oleh kaum Quroisy di masa RosuuluLLooh SAW sebab mereka beranggapan bahwa beliau adalah tukang sihir, anak yatim yang tidak punya harta. Sedangkan orang Yahudi baik zaman beliau maupun zaman sekarang banyak yang tidak mau mengikuti kebenaran beliau disebabkan kesombongan mereka dan juga kedengkian di antara mereka, mereka menganggap pula bahwa yang berhak menjadi nabi adalah manusia dari golongan yahudi, jika yang datang itu nabi yang bukan dari golongan mereka, mereka menolaknya.

3.    Sombong terhadap sesama
Sombong terhadap sesama biasanya adalah orang yang merasa dirinya lebih…., lebih kaya, lebih ganteng, lebih pandai, lebih rajin, lebih cantik, lebih tinggi pangkatnya dan jabatannya, dan lebih-lebih yang lainnya lagi.

Di samping mereka merasa lebih dari orang lain, mereka juga menganggap remeh dan memandang rendah orang lain. Padahal manusia di hadapan ALLooh adalah sama yang membedakan hanyalah tingkat ketaatan dan ketaqwaannya. Semakin tinggi taqwa seseorang, semakin rendah kualitas taqwa seseorang, maka semakin rendah pula derajatnya di hadapan ALLooh.

Oleh sebab itu, kita tidak usah membanggakan sesuatu, merasa lebih dari orang lain. Mari kita berlomba-lomba hanya untuk meningkatkan taqwa dan amal sholeh dan perbuatan baik yang lainnya.

Para pembaca yang dimuliakan oleh ALLooh.
RosuuluLLooh SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
Takabbur itu menolak kebenaran dan menghinakan hak-hak manusia.”
RosuuluLLooh sebagai pemimpin ummat, sebagai panglima perang, sebagai politikus yang handal, pemimpin negara yang sukses. Tetapi beliau tidak pernah sombong. Beliau menengok orang yang sakit, mengantarkan jenazah, mendatangi undangan siapapun, menunggu himar.

Pernah ada seorang wanita yang berniat ingin mengundang beliau dalam hajatnya, namun si wanita ini ragu-ragu, merasa tidak enak mengundang beliau, karena dirinya tidak punya apa-apa, dia miskin, dia khawatir tidak dapat memuliakan beliau.
Maka beliau SAW bersabda: “Dudukkanlah saya di jalan-jalan Madinah manapun yang kamu kehendaki, pasti saya akan datang duduk untuk mendatangi hajatmu.”

Imam Abu Mu’aim meriwayatkan sebuah hadits bahwa RosuuluLLooh SAW bersabda:
Tawadhu’lah kalian, duduk-duduklah kalian dengan orang-orang yang miskin, pasti kalian akan menjadi orang besar di sisi ALLooh dan terbebas dari kesombongan.”

Para pembaca yang setia,
Lawan dari sombong adalah tawadhu’, yaitu rendah diri, tidak merasa punya lebih dari yang lain, malah sebaliknya dirinya merasa rendah, merasa hina di hadapan ALLooh SWT.

Jika kita dapat melakukan hidup dengan penuh sifat tawadhu’, maka ALLooh akan menghilangkan sifat sombong yang melekat pada hati kita, ini berarti kita terbebas dari salah satu hal yang menyebabkan kita masuk neraka, yakni sifat sombong.

Pembaca yang berbahagia……….
ALLooh SWT berfirman dalam QS. Luqman ayat 18:
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya ALLooh tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Dari ayat di atas, kita dapat memahami bahwa sesungguhnya ALLooh itu tidak menyukai orang-orang yang sombong. Sekarang coba kita bayangkan jika diri kita dibenci oleh Yang Maha segala-galanya, yang memberi rezeki, yang menciptakan makhluq, yang menguasai hari pembalasan, maka sudah dipastikan kita tidak dapat hidup dengan tenang.

Oleh sebab itu, mari kita buang jauh-jauh sifat sombong dari diri kita, karena sifat ini akan membawa kita kepada kehancuran. Dan kesombongan ini tidak akan membawa manfaat apapun bagi kita, malah akan membuat kita masuk neraka dan menjadi orang yang dibenci oleh ALLooh SWT.

Namun, kadang-kadang kesombongan ini dianjurkan, tapi hanya ditujukan kepada orang yang sombong, bukan kepada orang yang tawadhu’.
RosuuluLLooh SAW bersabda:
Sombonglah kepada orang yang sombong. Karena sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah.”

Akan tetapi, sifat sombong ini sangat berbahaya, oleh sebab itu lebih baik kita menghindarinya.
Untuk menimbulkan rasa tawadhu’, rendah hati dan menghancurkan sifat sombong, maka kita harus pandai-pandai untuk merenungkan siapa sebenarnya diri kita, pantaskah kita sombong……………

ALLooh SWT berfirman QS. Ath-Thoriq: 5-7:
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan tulang dada.”

Pembaca yang dimuliakan ALLooh……..
Untuk menumbuhkan sifat tawadhu’ dan menghilangkan rasa takabbur (sombong) maka kita diperintah oleh ALLooh untuk mengingat tentang apa hakikat diri kita ini. Kita adalah makhluq yang sangat hina dina, sebab kalau kita melihat kembali sebenarnya dari apa kita ini diciptakan. Kita diciptakan oleh ALLooh SWT dari setetes air hina. Kemudian disempurnakan oleh ALLooh menjadi makhluq yang berbentuk seperti kita saat ini.
Ketika kita lahir, kita tidak membawa apa-apa……
Lalu mengapakah kita sombong?
Kita sombong dengan kepintaran kita?? Bukankah kita lahir ke dunia ini dahulu tanpa mengetahui apa-apa. Kemudian ALLooh SWT mengajarkan kepada kita ilmu pengetahuan. Bukanlah ilmu kita jika dibandingkan dengan ilmu ALLooh adalah bagaikan jarum yang dicelupkan ke lautan, air yang menetes dari jarum itulah ilmu kita, sedangkan air sepenuh lautan itu adalah ilmu ALLooh.
Kita sombong dengan kekayaan kita. Bukankah kita lahir dahulu tidak membawa apa-apa, bahkan kita lahir ke dunia ini tanpa sehelai benang pun, alias telanjang bulat. Kemudian ALLooh memberikan harta kekayaan kepada kita melalui orang tua kita atau jalan yang lainnya. Lalu pantaskah kita sombong, bukankah kita seharusnya bersyukur?

Pembaca yang dimuliakan oleh ALLooh………….

Oleh sebab itu, marilah kita sadar dan membuang jauh-jauh sifat sombong ini, karena itulah sifat yang dibenci oleh ALLooh SWT. Karenanya marilah kita berdoa kepada ALLooh SWT agar DIA memberikan kekuatan iman dan Islam kepada kita agar dengan kekuatan iman dan Islam itu dapat mengalahkan kesombongan yang ada dalam hati kita dibisikkan oleh setan. Juga kita mohon kepada-NYA agar menghiasi akhlaq kita dengan rasa tawadhu’, rendah diri yang tertanam dalam hati kita. Dengan demikian kita akan terhindar dari salah satu penyebab masuk neraka, bahkan akan membuat kita dicintai oleh ALLooh dan juga dicintai RosuuluLLooh dan manusia seluruhnya.

0 comments:

Post a Comment