Monday, February 19, 2018

Iman Sebagai Landasan Hidup

Hasil gambar untuk Iman Sebagai Landasan HidupPara pembaca yang tercinta, mari kita meningkatkan taqwa kepada ALLooh SWT. Taqwa dalam arti memelihara diri dari segala bentuk kemunafikan dan kemusyrikan dengan menaati segala perintah-NYA dan menjauhi segala larangan-NYA.
Juga taqwa yang dapat melahirkan amal-amal sholeh sebagai pembuktian kebenaran iman, sebab segala tindak tanduk manusia, baik yang jahat maupun yang sholeh, semuanya merupakan pencerminan keimanannya kepada ALLooh SWT.
ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Anfal ayat 2:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama ALLooh gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNYA, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”.
Dari ayat ini, kita mengetahui bahwa tanda-tanda orang yang beriman itu ialah mereka yang hatinya gemetar jika mendengar nama ALLooh diucapkan. Juga mereka yang bertambah iman tatkala mereka mendengar ayat-ayat ALLooh dikumandangkan.
Gemetar hati mereka tatkala disebut nama ALLooh, ini menandakan bahwa ia hanya takut kepada ALLooh dan tunduk atas ketentuan-ketentuan-NYA. Jika sudah demikian keadaan seorang hamba, maka ia akan melakukan hal-hal yang baik saja, karena dia takut kepada ALLooh, takut kepada siksaan neraka-NYA. Dan ia juga akan melakukan hal-hal yang diridhoi-NYA, yang sering disebut dengan amal sholeh.
ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Anfal ayat 3:
orang-orang yang mendirikan sholat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Demikianlah perbuatan yang nyata dari orang yang beriman, yaitu menegakkan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki. Ia meyakini bahwa segala rezeki yang ia miliki adalah pemberian dari ALLooh.
Sholat adalah ibadah yang pokok dalam agama Islam. Jika seseorang baik amalan sholatnya, maka baik pula seluruh amalannya. Dan jika sebaliknya, ibadah sholatnya jelek, maka ibadah lain pun menjadi jelek pula.
Pembaca yang dirohmati ALLooh…..
Sholat, selain merupakan ibadah pokok, ia juga sebagai penentu tebal tidaknya iman seseorang. Karena di dalam sholat tersimpul ucapan dan gerak sebagai tanda pengabdian, penyerahan diri, serta pengakuan yang tulus dan ikhlas bahwa seluruh amal perbuatan, hidup bahkan matinya seseorang hanyalah untuk ALLooh.
Maka, telah jelaslah bahwa orang yang melaksanakan sholatnya ini dengan ini baik dan benar, maka terpelihara dari kemusyrikan, terjauh dari sifat-sifat tercela, dan terhindar dari sifat-sifat sombong dan angkara murka.
Selanjutnya ia akan menjadi hamba ALLooh yang taat, tawadhu’, rendah diri dan jauh dari sifat-sifat tercela, seperti: dengki, iri hati, sombong, riya’, sum’ah, dan lain sebagainya.
Di samping itu, ia juga akan gemar untuk menolong sesamanya dengan kelebihan harta yang telah ALLooh berikan kepadanya. Dan ia tidak riya’ dan sum’ah ketika memberikan pertolongan kepada orang lain, ia hanya mengharap keridhoan dari ALLooh SWT.
Maka telah nyatalah bahwa iman merupakan landasan hidup yang sempurna. Jika seseorang telah memiliki keimanan yang tinggi kepada ALLooh, maka ia akan giat beribadah dan giat menolong sesamanya.
Wahai saudaraku…………
Kita hendaknya selalu menyadari, bahwa dalam kehidupan ini selalu muncul dan menghadang duri-duri dan rintangan, yang pada akhirnya akan menjerumuskan seseorang yang sudah tidak punya pekerjaan, tidak punya penghasilan yang dapat mencukupi kebutuhan keluarganya, maka tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan mengambil jalan pintas, dengan mencuri, merampok, menodong, dan lain sebagainya.
Untuk itu perlu adanya benteng yang kokoh untuk membentengi diri kita dari kesesatan, apa pun keadaannya. Dan benteng yang kokoh dan kuat itu tidak lain adalah iman kepada ALLooh.
Di saat orang jatuh miskin, maka ia tidak akan minta pertolongan kepada dukun. Ia akan meminta pertolongan hanya kepada ALLooh. Karena ia telah percaya kepada ALLooh, bahwa ALLooh-lah yang memberi rizki kepada makhluk-NYA.
ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Taghobun ayat 11:
Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin ALLooh. Dan barangsiapa yang beriman kepada ALLooh, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan ALLooh Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Jika kita merenungi ayat di atas dengan penuh kesadaran, maka seseorang yang beriman kepada ALLooh tidak akan tergelincir ke lembah kesesatan jika ia terkena musibah, karena ALLooh SWT memberikan petunjuk kepada hatinya.
Orang yang beriman akan yakin bahwa segala cobaan itu datangnya dari ALLooh untuk menguji keimanannya, apakah ia benar-benar beriman kepada-NYA.
Orang yang beriman akan membentengi dirinya dari musibah itu dengan benteng kesabaran, yaitu sabar dalam arti tahan terhadap penderitaan, tabah, ulet dan tetap berkemauan untuk kerja keras mencapai keinginannya dengan tetap berpegang teguh ajaran agama.
Sikap-sikap semacam inilah yang merupakan ciri orang yang beriman, sebagai bukti bahwa ia hanya percayakan semuanya kepada ALLooh penyerahan diri secara total, apapun yang dikehendaki ALLooh untuknya, ia terima dengan lapang dada.
Pribadi-pribadi yang seperti inilah yang sangat diharapkan dalam mewujudkan sebuah masyarakat yang aman tentram dan damai, masyarakat yang diridhoi ALLooh SWT.
ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 156-157:
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innaa liLLaahi wa innaa ilaihi rooji’un”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan Rohmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Maka dari itu mari kita selalu memelihara dan terus berupaya untuk meningkatkan iman kepada ALLooh, agar kita menjadi golongan orang-orang yang selamat dunia dan akhirat, dan dalam perjalanan hidup ini kita selalu mendapatkan petunjuk dari ALLooh dalam hati kita.
Marilah kita terapkan prinsip iman ini dalam kehidupan kita sehari-hari dengan meningkatkan kekhusyukan sholat kita, bukan hanya sholat wajib, tetapi juga sholat sunnah kita. Karena sholat itu dapat menghindarkan kita dari perbuatan keji dan munkar.
Jika kita telah melaksanakan sholat dengan baik, namun kita belum terhindar dari perbuatan keji dan munkar, maka berarti kita bukan semakin dekat dengan ALLooh, malah semakin jauh dari-NYA.
RosuuluLLooh SAW bersabda, “Barangsiapa yang sholatnya tidak dapat mencegah dari perbuatan murka dan keji, maka ALLooh tidak akan menambahkan kepada mereka kecuali ia akan semakin jauh dari ALLooh.
Sungguh sangat besar fungsi dan nilai sholat dalam pribadi-pribadi yang luhur dan terpuji, bahkan sholat itu pun menjadi ukuran ketaatan seorang hamba kepada ALLooh SWT. Dari sini, maka nyatalah orang yang senantiasa menegakkan sholat dengan baik dan benar jiwanya akan tenang, dan ia akan selalu berusaha untuk menjalani kehidupan di dunia ini menurut aturan-aturan dan garis yang telah ditetapkan oleh ALLooh SWT.
Bahkan lebih dari itu, ia juga ringan tangan dalam membantu sesamanya, jiwa dan hartanya tidak digunakan dan dinikmati sendirian.
Orang-orang yang demikian itulah orang-orang yang optimis dalam memandang masa depannya, hati dan jiwanya tidak pernah khawatir dan sedih dalam menghadapi kepahitan dalam perjuangan hidup yang penuh dengan rintangan ini, karena ia telah mempunyai benteng yang kokoh, yaitu kesabaran. Mereka akan mendapatkan balasan atau ganjaran yang besar di sisi ALLooh, sebagaimana firman ALLooh dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 277:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal sholeh, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, mereka mendapot pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
Jika seluruh kaum muslimin di dunia dapat melaksanakan hal di atas, maka tidak mustahil semua cita-cita ummat Islam akan terwujud, sebab semua perjuangan menuju cita-cita memerlukan sebuah landasan yang baik dan benar, sedangkan landasan yang baik dan benar itu tidak lain hanyalah Iman.
Wahai Saudaraku…………..
Dengan pemahaman inilah dapat kita harapkan tumbuhnya kesadaran untuk senantiasa menaati serta selalu tunduk kepada garis-garis atau aturan yang telah ditetapkan oleh ALLooh kepada kita, sehingga kita tergolong menjadi hamba-hamba-NYA yang mu’min dan muslim yang akan menerima pahala yang agung berupa surga yang kekal hidup di dalamnya.
Wahai Saudaraku………..
Kita harus menyadari pula bahwa iman itu dapat bertambah dan berkurang, semua itu tergantung kemauan kita untuk senantiasa memeliharanya dan meningkatkannya. Oleh sebab itu, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada ALLooh, agar kita menjadi hamba-hambaNYA yang mempunyai derajat tinggi di sisi-NYA.
Untuk meningkatkan iman, hendaklah kita selalu berusaha memperdalam ilmu dengan hadir ke majlis-majlis ilmu, belajar kepada guru yang menuntut kita untuk sampai kepada ALLooh. Dengan pemahaman agama dari guru yang mendalam, maka kita akan mengetahui bahwa melaksanakan agama Islam itu suatu kenikmatan yang luar biasa. Bukan hanya kita rasakan sewaktu kita hidup di dunia saja. Namun juga akan kita rasakan kenikmatannya sewaktu kita menjalani kehidupan yang sebenarnya di akhirat nanti.

WALLOOHU A’LAM BISH SHOWAAB

0 comments:

Post a Comment