Para pembaca
yang tercinta, mari kita meningkatkan taqwa kepada ALLooh SWT. Taqwa dalam arti
memelihara diri dari segala bentuk kemunafikan dan kemusyrikan dengan menaati
segala perintah-NYA dan menjauhi segala larangan-NYA.
Juga taqwa yang
dapat melahirkan amal-amal sholeh sebagai pembuktian kebenaran iman, sebab
segala tindak tanduk manusia, baik yang jahat maupun yang sholeh, semuanya
merupakan pencerminan keimanannya kepada ALLooh SWT.
ALLooh SWT
berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Anfal ayat 2:
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama ALLooh
gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNYA,
bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”.
Dari ayat ini,
kita mengetahui bahwa tanda-tanda orang yang beriman itu ialah mereka yang
hatinya gemetar jika mendengar nama ALLooh diucapkan. Juga mereka yang
bertambah iman tatkala mereka mendengar ayat-ayat ALLooh dikumandangkan.
Gemetar hati mereka
tatkala disebut nama ALLooh, ini menandakan bahwa ia hanya takut kepada ALLooh
dan tunduk atas ketentuan-ketentuan-NYA. Jika sudah demikian keadaan seorang
hamba, maka ia akan melakukan hal-hal yang baik saja, karena dia takut kepada
ALLooh, takut kepada siksaan neraka-NYA. Dan ia juga akan melakukan hal-hal
yang diridhoi-NYA, yang sering disebut dengan amal sholeh.
ALLooh SWT
berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Anfal ayat 3:
“orang-orang
yang mendirikan sholat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami
berikan kepada mereka.”
Demikianlah
perbuatan yang nyata dari orang yang beriman, yaitu menegakkan sholat dan
menafkahkan sebagian rezeki. Ia meyakini bahwa segala rezeki yang ia miliki
adalah pemberian dari ALLooh.
Sholat adalah
ibadah yang pokok dalam agama Islam. Jika seseorang baik amalan sholatnya, maka
baik pula seluruh amalannya. Dan jika sebaliknya, ibadah sholatnya jelek, maka
ibadah lain pun menjadi jelek pula.
Pembaca yang
dirohmati ALLooh…..
Sholat, selain
merupakan ibadah pokok, ia juga sebagai penentu tebal tidaknya iman seseorang.
Karena di dalam sholat tersimpul ucapan dan gerak sebagai tanda pengabdian,
penyerahan diri, serta pengakuan yang tulus dan ikhlas bahwa seluruh amal
perbuatan, hidup bahkan matinya seseorang hanyalah untuk ALLooh.
Maka, telah
jelaslah bahwa orang yang melaksanakan sholatnya ini dengan ini baik dan benar,
maka terpelihara dari kemusyrikan, terjauh dari sifat-sifat tercela, dan
terhindar dari sifat-sifat sombong dan angkara murka.
Selanjutnya ia
akan menjadi hamba ALLooh yang taat, tawadhu’, rendah diri dan jauh dari
sifat-sifat tercela, seperti: dengki, iri hati, sombong, riya’, sum’ah, dan
lain sebagainya.
Di samping itu,
ia juga akan gemar untuk menolong sesamanya dengan kelebihan harta yang telah
ALLooh berikan kepadanya. Dan ia tidak riya’ dan sum’ah ketika memberikan
pertolongan kepada orang lain, ia hanya mengharap keridhoan dari ALLooh SWT.
Maka telah
nyatalah bahwa iman merupakan landasan hidup yang sempurna. Jika seseorang
telah memiliki keimanan yang tinggi kepada ALLooh, maka ia akan giat beribadah
dan giat menolong sesamanya.
Wahai
saudaraku…………
Kita hendaknya
selalu menyadari, bahwa dalam kehidupan ini selalu muncul dan menghadang
duri-duri dan rintangan, yang pada akhirnya akan menjerumuskan seseorang yang
sudah tidak punya pekerjaan, tidak punya penghasilan yang dapat mencukupi
kebutuhan keluarganya, maka tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan
mengambil jalan pintas, dengan mencuri, merampok, menodong, dan lain
sebagainya.
Untuk itu perlu adanya
benteng yang kokoh untuk membentengi diri kita dari kesesatan, apa pun
keadaannya. Dan benteng yang kokoh dan kuat itu tidak lain adalah iman kepada
ALLooh.
Di saat orang
jatuh miskin, maka ia tidak akan minta pertolongan kepada dukun. Ia akan meminta
pertolongan hanya kepada ALLooh. Karena ia telah percaya kepada ALLooh, bahwa
ALLooh-lah yang memberi rizki kepada makhluk-NYA.
ALLooh SWT
berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Taghobun ayat 11:
“Tidak ada
sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin ALLooh. Dan
barangsiapa yang beriman kepada ALLooh, niscaya Dia akan memberi petunjuk
kepada hatinya. Dan ALLooh Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Jika kita
merenungi ayat di atas dengan penuh kesadaran, maka seseorang yang beriman
kepada ALLooh tidak akan tergelincir ke lembah kesesatan jika ia terkena
musibah, karena ALLooh SWT memberikan petunjuk kepada hatinya.
Orang yang
beriman akan yakin bahwa segala cobaan itu datangnya dari ALLooh untuk menguji
keimanannya, apakah ia benar-benar beriman kepada-NYA.
Orang yang
beriman akan membentengi dirinya dari musibah itu dengan benteng kesabaran,
yaitu sabar dalam arti tahan terhadap penderitaan, tabah, ulet dan tetap
berkemauan untuk kerja keras mencapai keinginannya dengan tetap berpegang teguh
ajaran agama.
Sikap-sikap
semacam inilah yang merupakan ciri orang yang beriman, sebagai bukti bahwa ia
hanya percayakan semuanya kepada ALLooh penyerahan diri secara total, apapun
yang dikehendaki ALLooh untuknya, ia terima dengan lapang dada.
Pribadi-pribadi
yang seperti inilah yang sangat diharapkan dalam mewujudkan sebuah masyarakat
yang aman tentram dan damai, masyarakat yang diridhoi ALLooh SWT.
ALLooh SWT
berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 156-157:
“orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innaa liLLaahi wa innaa
ilaihi rooji’un”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan
Rohmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Maka dari itu
mari kita selalu memelihara dan terus berupaya untuk meningkatkan iman kepada
ALLooh, agar kita menjadi golongan orang-orang yang selamat dunia dan akhirat,
dan dalam perjalanan hidup ini kita selalu mendapatkan petunjuk dari ALLooh
dalam hati kita.
Marilah kita
terapkan prinsip iman ini dalam kehidupan kita sehari-hari dengan meningkatkan
kekhusyukan sholat kita, bukan hanya sholat wajib, tetapi juga sholat sunnah
kita. Karena sholat itu dapat menghindarkan kita dari perbuatan keji dan
munkar.
Jika kita telah
melaksanakan sholat dengan baik, namun kita belum terhindar dari perbuatan keji
dan munkar, maka berarti kita bukan semakin dekat dengan ALLooh, malah semakin
jauh dari-NYA.
RosuuluLLooh SAW
bersabda, “Barangsiapa yang sholatnya tidak dapat mencegah dari perbuatan
murka dan keji, maka ALLooh tidak akan menambahkan kepada mereka kecuali ia
akan semakin jauh dari ALLooh.”
Sungguh sangat
besar fungsi dan nilai sholat dalam pribadi-pribadi yang luhur dan terpuji,
bahkan sholat itu pun menjadi ukuran ketaatan seorang hamba kepada ALLooh SWT.
Dari sini, maka nyatalah orang yang senantiasa menegakkan sholat dengan baik
dan benar jiwanya akan tenang, dan ia akan selalu berusaha untuk menjalani
kehidupan di dunia ini menurut aturan-aturan dan garis yang telah ditetapkan
oleh ALLooh SWT.
Bahkan lebih
dari itu, ia juga ringan tangan dalam membantu sesamanya, jiwa dan hartanya
tidak digunakan dan dinikmati sendirian.
Orang-orang yang
demikian itulah orang-orang yang optimis dalam memandang masa depannya, hati
dan jiwanya tidak pernah khawatir dan sedih dalam menghadapi kepahitan dalam
perjuangan hidup yang penuh dengan rintangan ini, karena ia telah mempunyai
benteng yang kokoh, yaitu kesabaran. Mereka akan mendapatkan balasan atau
ganjaran yang besar di sisi ALLooh, sebagaimana firman ALLooh dalam Al-Qur’an
surat Al-Baqoroh ayat 277:
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, mengerjakan amal sholeh, mendirikan sholat dan
menunaikan zakat, mereka mendapot pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
Jika seluruh
kaum muslimin di dunia dapat melaksanakan hal di atas, maka tidak mustahil
semua cita-cita ummat Islam akan terwujud, sebab semua perjuangan menuju
cita-cita memerlukan sebuah landasan yang baik dan benar, sedangkan landasan
yang baik dan benar itu tidak lain hanyalah Iman.
Wahai
Saudaraku…………..
Dengan pemahaman
inilah dapat kita harapkan tumbuhnya kesadaran untuk senantiasa menaati serta
selalu tunduk kepada garis-garis atau aturan yang telah ditetapkan oleh ALLooh
kepada kita, sehingga kita tergolong menjadi hamba-hamba-NYA yang mu’min dan
muslim yang akan menerima pahala yang agung berupa surga yang kekal hidup di
dalamnya.
Wahai
Saudaraku………..
Kita harus
menyadari pula bahwa iman itu dapat bertambah dan berkurang, semua itu tergantung
kemauan kita untuk senantiasa memeliharanya dan meningkatkannya. Oleh sebab
itu, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada
ALLooh, agar kita menjadi hamba-hambaNYA yang mempunyai derajat tinggi di
sisi-NYA.
Untuk meningkatkan
iman, hendaklah kita selalu berusaha memperdalam ilmu dengan hadir ke
majlis-majlis ilmu, belajar kepada guru yang menuntut kita untuk sampai kepada
ALLooh. Dengan pemahaman agama dari guru yang mendalam, maka kita akan
mengetahui bahwa melaksanakan agama Islam itu suatu kenikmatan yang luar biasa.
Bukan hanya kita rasakan sewaktu kita hidup di dunia saja. Namun juga akan kita
rasakan kenikmatannya sewaktu kita menjalani kehidupan yang sebenarnya di
akhirat nanti.
WALLOOHU A’LAM
BISH SHOWAAB
0 comments:
Post a Comment