Dikatakan bahwa dengan
mendidik anak sejak kecil untuk mencintai tanah air akan memiliki rasa kecintaan yang tinggi
terhadap tanah tumpah darahnya, tanah air tempatnya tumbuh dan berkembang.
Hal
itu harus terus dipelihara bahkan hingga anak tumbuh menjadi dewasa. Rasa cinta
itu merupakan modal dalam pembangunan negara. Selain menanamkan rasa cinta
tanah air, juga perlu diajarkan kepada anak sejak dini yakni meneladani akhlaq
mulia Kanjeng Nabi Muchammad SAW.
Muktamar
NU di Situbondo sudah menegaskan Pancasila sebagai asas negara dan Jam’iyah
Thoriqoh menegaskan NKRI harga mati. Pendakwah dahulu begitu toleran
menghormati perbedaan. Untuk itu Sunan Kudus enggan menyembelih sapi, karena
menghormati tradisi non muslim. Bahkan bangunan masjid kudus mengakomodasi
arsitektur non muslim yang berkembang pada waktu itu. Tidak anti dengan
kebudayaan lokal. Simpatik
Walau
hanya sebutir pasir, selama ada di atas tanah air ini harus kita jaga
mati-matian. Kata siapa cinta tanah air atau nasionalisme tidak ada dalilnya? Nabi
Muchammad SAW bersabda,”Aku cinta Arab karena aku adalah bangsa Arab.” Ini contoh
konkrit kecintaan suatu bangsa pada tanah airnya. Cinta tanah air itu sebagai
wujud rasa syukur kepada ALLOOH SWT atas anugerah bumi pertiwi ini. Ulama’
adalah benteng ideologi, TNI-POLRI adalah benteng NKRI. Mari kita bersatu. Jangan
goyahkan persatuan karena oknum Kiai, TNI, ataupun POLRI.
Dalam
memperjuangkan kemerdekaan dengan hati yang bersih, karena apapun ceritanya
perjuangan dengan hati yang bersih, kebenaran pastilah yang akan menang. Oleh sebab
itu, kepada prajurit TNI, POLRI dan masyarakat, marilah kita bersatu seperti
sapu lidi sehingga kita dapat membersihkan atau melaksanakan tugas kita dengan
baik.
MERDEKA....
0 comments:
Post a Comment