Setiap
manusia diwajibkan untuk dapat menjaga dirinya sendiri dan juga orang lain yang
menjadi tanggung jawabnya, menjaga dari gangguan dan menjaga dalam arti
gangguan memberi nafkah untuk hidupnya, berupa makanan, minuman, pakaian,
sarana-sarana yang dapat mendukung kehidupan dan lain-lain.
Kebutuhan
akan nafkah dicari dengan bekerja yang halal tentunya, bekerja dengan niat yang
ikhlas merupakan bentuk lain daripada ibadah, apalagi kerjanya disertai dengan
tawakkal (pasrah diri kepada ALLooh SWT). Oleh karena itu, marilah kita
mantapkan niat kita untuk mencari nafkah di jalan ALLooh untuk memenuhi
kebutuhan kita akan memperoleh rizki yang halal dan barokah serta pahala dan
keridhoan ALLooh SWT InsyaaALLooh.
Islam
tidak memandang manusia dengan tingkat pekerjaannya, yang penting adalah halal
atau haramnya. Buat apa kita mempunyai penghasilan yang melimpah, namun
penghasilan itu dicapai dengan cara yang haram. Orang yang memakan barang yang
haram dan barang yang haram dimakan tadi menjadi daging, maka daging yang
menempel di tubuh itu tidak akan dapat masuk surga.
Alangkah
baiknya kalau punya pekerjaan yang halal meskipun penghasilannya pas-pasan,
yang demikian itu lebih berkah dapat menjadikan keluarga sakinah. InsyaaALLooh
RosuuluLLooh
SAW bersabda, “Carilah segala keutuhan disertai kesabaran jiwa, karena setiap
perkara itu berjalan bersama takdir (ketentuan)”.
Sedangkan
Imam Abu Ya’la dan Imam Thobaroniy serta Imam Baihaqi meriwayatkan sebuah
hadits dari Siti Aisyah Ranha bahwa RosuuluLLooh SAW bersabda:
“Carilah
rezeki oleh kamu sekalian di dalam tumbuh-tumbuhan.”
Bekerja
merupakan perbuatan yang sangat terpuji, oleh sebab itulah para nabi pun tidak
ketinggalan, mereka pun bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan diri mereka dan
keluarga mereka, sebagaimana yang terjadi pada Nabi Daawud AS. Setiap hari
beliau selalu bekerja membuat baju dari besi, kemudian dijual kepada kaumnya.
Dari hasil penjualan itu beliau gunakan untuk memenuhi kebutuhan dirinya,
keluarganya dan juga untuk kebutuhan dalam rangka menegakkan agama ALLooh SWT
di muka bumi.
Dalam
sejarah kenabian, Nabi kita Muchammad SAW juga giat dalam bekerja, pada mulanya
beliau menggembalakan kambing milik pamannya. Setelah beliau menginjak usia
muda, beliau memperdagangkan barang-barang milik Siti Khodijah. Setelah dewasa
dan menerima kenabian, beliau bekerja lewat perjuangan memerangi orang-orang
kafir yang menentang agama Islam. Dari peperangan itu beliau mendapatkan barang
rampasan yang kemudian beliau mendapat bagian daripadanya.
Di
samping para nabi, para sahabat RosuuluLLooh SAW juga bekerja keras dengan
berdagang di daratan maupun di jalur lautan, juga ada yang mengolah kebun
kurma.
Imam
Bukhooriy meriwayatkan sebuah hadits dari RosuuluLLooh SAW bersabda:
“Tidak
makan seseorang pada suatu makanan yang lebih baik dari makanan yang ia makan
dari pekerjaan tangannya. Dan sesungguhnya BaniyuLLooh Daawud, beliau makan
dari hasil pekerjaan tangannya.”
Kemudian
bagaimanakah caranya bekerja dengan baik dan mendapat ridho ALLooh SWT,
sehingga kita bekerja di samping mendapatkan nafkah juga mendapatkan pahala
ibadah??
1. Memantapkan
niat
Setiap
kita berangkat bekerja, maka mari kita niatkan beribadah untuk mencari nafkah
demi mencukupi kebutuhan keluarga yang menjadi tanggung jawab kita. Dengan niat
yang baik, maka insyaaALLooh hasilnya pun akan baik pula, sebab segala sesuatu
itu tergantung atas niatnya masing-masing.
RosuuluLLooh
SAW bersabda: “Sesungguhnya suatu amal itu tergantung dengan niat. Dan
sesungguhnya bagi setiap orang itu tergantung dari apa yang ia niatkan.
Barangsiapa hijrahnya itu menuju kepada ALLooh dan Rosul-NYA, maka hijrahnya
pun sampai kepada ALLooh dan Rosul-NYA. Dan barangsiapa hijrahnya itu menuju
kepada dunia yang bakal diperolehnya, atau kepada wanita yang bakal
dinikahinya, maka hijrahnya itu pasti menuju pada apa yang ia hijrahi.” [HR.
Imam Bukhooriy dan Imam Muslim]
2. Mencari
pekerjaan yang halal dan diridhoi oleh ALLooh
Meski
hanya menjadi buruh tani, atau pedagang kaki lima, menjual makanan dan minuman
di pinggir jalan, atau menjadi pegawai rendahan yang gajinya pas-pasan, maka
yang demikian itu lebih baik dan lebih terpuji daripada menjadi tukang tadah,
perampok, koruptor, bandar togel dan sebagainya.
RosuuluLLooh
SAW bersabda: “Mencari harta yang halal itu wajib bagi setiap orang Islam.”
[HR. Imam Thobaroni]
3. Bersyukur
kepada ALLooh atas segala hasil yang dicapainya
ALLooh
SWT berfirman: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-KU), maka sesungguhnya
adzab-KU sangaaat pedih.” [QS. Ibrohim:2]
4. Bekerja dengan
jujur.
RosuuluLLooh
SAW bersabda: “Wajib kalian berlaku benar (jujur) karena sesungguhnya kebenaran
itu selalu bersama-sama dengan kebajikan dan kebajikan itu bisa menunjukkan ke
surga. Dan takutlah kalian dari dusta karena dusta itu selalu bersama-sama
dengan kejahatan, dan kejahatan itu tentu menunjukkan ke neraka.”
Demikianlah
di antara cara bagaimana seharusnya kita bersikap dalam pekerjaan kita sebagai
seorang muslim yang senantiasa mengharapkan keridhoan ALLooh. Jika keempat cara
di atas kita amalkan, maka insyaaALLooh kita akan mendapatkan keridhoan dari
ALLooh SWT dan inilah yang penting.
Selain
yang diuraikan di atas, maka perlu kita ketahui bahwa bekerja janganlah sampai
kita melalaikan ibadah yang wajib, yang harus kita kerjakan setiap hari. Sholat
lima waktu atau sholat jum’at misalnya, ini adalah kewajiban yang tidak boleh
kita anggap remeh karena dalam kondisi apapun kita diwajibkan untuk
menunaikannya, kecuali halangan-halangan yang diperbolehkan oleh syariat Islam.
Pada
saat adzan berkumandang, maka kita usahakan untuk menghentikan segala aktifitas
kita, termasuk bekerja, kemudian kita tunaikan sholat terlebih dahulu. Setelah
selesai sholat, kita lanjutkan aktifitas kita. Jika demikian yang kita kerjakan
setiap hari, maka kita telah melaksanakan apa yang diperintahkan oleh ALLooh
dalam Al-Qur’an surat Al-Jumu’ah ayat 10: “Apabila telah ditunaikan sholat,
maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia ALLooh. Dan ingatlah
ALLooh sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.”
Akhirnya
mari kita mohon kepada ALLooh, agar kita diberi kekuatan untuk dapat
melaksanakan kewajiban mencari nafkah dan tidak melupakan melaksanakan
kewajiban ibadah yang lain. Aamiiin Yaa Robbal ‘Aalamiiin
0 comments:
Post a Comment