Friday, October 13, 2017

Ungkapan Nabi Isa AS

Hasil gambar untuk nabi isa asNabi Isa AS berkata: “Dunia adalah ibarat sebuah jembatan, maka cukuplah bagimu hanya melewatinya saja, janganlah engkau memakmurkannya.” Wahai pencari dunia, yang ingin mendapatkan kebaikan dengannya, berpalingmu darinya adalah perbuatan yang lebih baik dan lebih utama. Rasa cinta kepada dunia dan akhirat tidak akan pernah berkumpul dalam satu wadah.”

Nabi Isa AS berkata: “Dunia adalah materi yang ada, orang baik maupun orang jahat memakan darinya. Sedangkan akhirat adalah janji yang pasti, dan kekuasaan mutlak ada di tangan ALLOOH SWT Yang Maha Berkuasa.”

Beliau AS berkata: “Janganlah dunia ini kalian jadikan sebagai Tuhanmu sehingga ia akan memperbudakmu, simpanlah hartamu di tempat yang tidak akan pernah bisa hilang, karena pemilik harta dunia khawatir akan kehilangan hartanya, pemilik harta akhirat tidak akan merasa takut kehilangan hartanya.”

Beliau AS juga berkata: “Lauk paukku adalah lapar, pakaian dalamku adalah rasa takut (kepada ALLOOH SWT), pakaian luarku adalah bulu domba, pemanasku di musim dingin adalah sinar matahari, lenteraku adalah bulan, kendaraaku adalah kedua kakiku, makanan dan buah-buahanku adalah apa yang tumbuh di Atas bumi ini, aku bermalam sedang aku tidak memiliki apa-apa, dan tidak aku dapati di muka bumi ini orang yang lebih kaya dariku.”

Beliau AS berkata: “Aku heran terhadap orang yang lalai sedang ia tidak dilalaikan, terhadap orang yang menginginkan dunia sedang kematian memburunya, dan terhadap orang yang membangun istana sedang kuburan adalah tempat tinggalnya, sesungguhnya rasa takut keaa ALLOOH SWT dan cinta kepada surga firdaus dapat menjauhkan seseorang dari kemewahan dunia, menimbulkan kesabaran terhadap kesulitan-kesulitan, dan sesungguhnya memakan gandum dan tidur di tempat sampah bersama anjing-anjing sangatlah sedikit bagi para pencari Firdaus.” 

Beliau AS berkata: “Wahai orang-orang Hawary, aku telah membalikkan dunia di hadapan kalian, maka janganlah kalian membangkitkannya setelahku.”

Mereka bertanya kepada beliau: “Mengapa engkau dapat berjalan di atas air, sedangkan kami tidak?” Beliau menjawab: “Bagaimana kedudukan dinar dan dirham di mata kalian?” Mereka menjawab: “Sangat berharga dan bernilai tinggi,” Beliau berkata: “Bagiku kedudukannya di hadapanku sama halnya dengan batu dan tanah.”

Suatu hari beliau sedang tertidur dengan menjadikan batu sebagai bantalnya, maka datanglah iblis dan berkata kepadanya: “Wahai Isa engkau telah bersandar kepada dunia,” lalu dilemparkannya batu itu ke arah iblis itu sambal berkata: “Aku tidak memiliki harta apapun selain batu ini.”

Diriwayatkan pula pada suatu hari beliau mengalami keaadaan hujan yang sangat deras dengan disertai kilat dan suara petir yang amat keras, maka didirikanlah untuk Beliau AS sebuah kemah, setelah jadi lalu Beliau AS bermaksud untuk masuk ke dalamnya, ternyata didapatinya seorang wanita telah masuk terlebih dahulu di dalamnya maka ditinggalkannya kemah tersebut, kemudian Beliau AS melihat ada sebuah gua, maka Beliau ASS segera mendatanginya, ternyata di dalamnya telah ada seekor binatang buas, lalu beliau berdoa: “Yaa ALLOOH, Engkau telah menjadikan tempat berteduh bagi setiap makhluqMU sedang Engkau tidak menjadikan tempat berteduh bagiku, maka ALLOOH SWT mewahyukan keadanya: “Tempatmu adalah di sisiKU, AKU akan menikahkanmu dengan beribu-ribu bidadari, dan AKU akan menjamu penduduk surga selama ribuan tahun di hari pernikahanmu nanti.”

Beliau AS berkata: “Wahai anak Adam, jika engkau mencari dunia sesuatu yang dapat mencukupimu, maka sedikit darinya cukup bagimu. Jika engkau menginginkan darinya melebihi kebutuhanmu, niscaya dunia seisinya tidak cukup bagimu. Janganlah kalian membinasakan diri hanya karena mencari dunia, berusahalah agar mendapatkan kemenangan dengan meninggalkan apa yang ada di dalamnya, dahulu kalian memasukinya dalam keadaan telanjang, dan kelak kalian akan dibangkitkan dalam keadaan telanjang pula, mintalah kepada ALLOOH SWT rezeki hari demi hari, dan ketahuilah bahwa ALLOOH SWT telah menjadikan dunia dalam bentuk yang sedikit, dan yang tersisa darinya aalah sedikit dari sesuatu yang sedikit, semua yang jernih telah habis diminum yang tertinggal hanyalah sisa yang keruh.

Dan ketahuilah bahwa dunia adalah tempat hukuman dan tipuan, maka jaddilah kalian di dunia ini seperti seseorang yang mengobati lukanya, ia bersabar atas pedihnya obat karena ia mengharap kesembuhan dan keselamatan dari penyakit itu, jadi, janganlah kalian tertipu dengan pandangan dunia dari akhirat yang belum tampak di mata kalian.

Beliau AS juga berkata: “Kalian sungguh mengherankan, kalian bekerja untuk mencari dunia sedangkan kalian diberi rezeki di dalamnya tanpa mengerjakan apapun. Dan kalian tidak bekerja untuk akhirat sedangkan kalian tidak akan diberi rezeki di dalamnya kecuali dengan amal perbuatan.”

Suatu saat dunia menjelma di hadapan beliau dalam bentuk seorang wanita yang memakai berbagai macam perhiasan, beliau berkata kepadanya: “Apa engkau mempunyai suami?” Ia menjawab: “Ya, sangat banyak sekali.” Beliau berkata: “Apa mereka semuanya menceraikanmu, atau semuanya engkau bunuh?!” Ia menjawab: “Mereka semuanya aku bunuh.” Beliau bertanya: “Apa engkau pernah sedih atas seorang dari mereka?” Ia menjawab: “Mereka bersedih atasku sedang aku tidak bersedih atas mereka, mereka menangisiku sedang aku tidak pernah menangisi mereka.” Beliau berkata: “Sungguh mengherankan suami-suamimu yang masih adad, bagaimana mereka tidak mengambil pelajaran dari suami-suamimu yang terdahulu!”

Beliau pernah singgah pada suatu kaum yang sedang beribadah kepada ALLOOH SWT, ada seorang di antara mereka yang tertidur lalu beliau berkata: “Wahai fulan, bangunlah dan beribadahlah kepada ALLOOH SWT bersama teman-temanmu, lalu ia berkata kepadanya: ‘aku telah menyembahNYA dengan cara yang lebih utama dari cara beribadah mereka, aku telah zuhud akan dunia.” Beliau berkata kepadanya: “Tidurlah dengan nyenyak karena engkau mengungguli mereka yang beribadah.”

Beliau AS suatu ketika pernah ditanya tentang para wali ALLOOH SWT yang tidak merasa takut ataupun sedih atas apa yang menimpa mereka, Beliau AS mengatakan, “Mereka adalah orang-orang yang memandang dunia dari sisi batinnya di kala manusia memandang pada dzhohirnya, mereka lebih mementingkan kehidupan setelah dunia ini berakhir di kala orang-orang lebih mementingkan kesenangannya sewaktu hidup di dunia, mereka mematikan darinya apa saja yang mereka takutkan akan mematikan mereka, mereka meninggalkannya apa saja yang mereka ketahui bahwa ia akan meninggalkan mereka, tak seorang pun yang memiliki dunia lalu menawarkan kepada mereka melainkan mereka selalu menolaknya, dan tidaklah seorang yang terbujuk oleh kemewahan dunia dating untuk membujuk mereka melainkan mereka merendahkannya, bagi mereka dunia merupakan benda yang telah using hingga mereka tidak memperbaharuinya, ia telah rusak di hadapan mereka dan mereka tidak akan membangunnya kembali, telah mati di hati mereka hingga mereka tidak akan menghidupkannya, justru malah mereka hancurkan sedangkan yang mereka bangun hanyalah akhirat mereka, mereka jual dunia demi untuk membeli sesuatu yang kekal bagi mereka, mereka memandang penduduknya sebagai orang-orang yang kehilangan akal dan tertimpa bencana, dan mereka tidak menyaksikan kedamaian dari apa yang mereka harapkan, dan tidak pula ketakutan terhadap apa yang mereka khawatirkan.”

0 comments:

Post a Comment