Di antara tanda-tanda orang yang bertaqwa adalah orang yang mau menghormati hari kelahiran RosuuluLLooh Muchammad SAW. Jika kita mengaku sebagai orang beriman dan ummat amat yang cinta kepada beliau, hendaknya kita mengadakan hari peringatan kelahiran beliau dengan kegiatan-kegiatan yang menandakan kecintaan kita kepada beliau, tetapi janganlah sampai berlebihan, karena ALLOOH tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.
RosuuluLLooh SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengagungkan hari kelahiranku, niscaya aku akan memberi syafa’at kepadanya kelak pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang mendermakan satu dirham, di dalam menghormat hari kelahiranku, maka seakan-akan dia telah mendermakan satu gunung emas di dalam sabiliLLaah (di jalan ALLOOH).”
Hadits di atas menjelaskan kepada kita akan pentingnyaa memperingati hari kelahiran RosuuluLLooh Muchammad SAW sehingga siapa saja yang memperingati hari kelahiran beliau akan mendapatkan syafa’at pada hari kiamat nanti di mana pada hari itu setiap orang membutuhkan pertolongan dari penderitaan dan bencana yang dahsyat dan mengerikan.
ALLOOH SWT berfirman dalam QS. Ibrohim ayat 42-43:
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muchammad) mengira, bahwa ALLOOH lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang dzholim. Sesungguhnya ALLOOH memberi tangguh kepada mereka sampai pada hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedipan-kedip dan hati mereka kosong.”
Dan barangsiapa mendermakan sebagian harta mereka untuk menghormati hari lahir beliau, maka dermanya itu tidak disia-siakan oleh ALLOOH, karena ALLOOH akan menjadikan pahala derma itu seperti pahala derma fi sabiliLLaah.
Oleh karena itu, pada setiap bulan Robii’ul Awwaal tanggal dua belas di mana orang-orang Islam menyelenggarakan peringatan maulid, dengan harapan akan mendapatkan syafa’at pada hari kiamat nanti, dan dengan peringatan itu pula sama dengan menghidupkan agama Islam, sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina ‘Umar bin Khoththob RA:
“Barangsiapa yang mengagungkan hari kelahiran Nabi Muchammad SAW, maka benar-benar dia telah menghidupkan agama Islam.”
Sayyidina Ali KWH juga berkata mengenai maulid nabi ini:
‘Barangsiapa yang mengagungkan hari kelahiran Nabi Muchammad SAW niscaya tidaklah ia keluar dari dunia (mati) kecuali tetap dalam keadaan Islam.”
Jadi merayakan maulid nabi tidak hanya mendapatkan syafa’at pada hari kiamat, namun juga akan meninggal dunia dalam keadaan tetap beragama Islam.
Mengapa hari kelahiran RosuuluLLooh SAW ini diperingati di setiap tahunnya? Tentu ada tujuan tertentu yang dianggap sangat bermanfaat, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Menambah kecintaan kepada RosuuluLLooh SAW
Mencintai RosuuluLLooh SAW adalah kewajiban orang Islam, sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam Bukhooriy dan Imam Muslim, “Tidaklah sempurna iman seseorang dari kalian sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya.”
2. Menumbuhkan kesadaran untuk mencontoh beliau
RosuuluLLooh SAW adalah suri tauladan yang paling baik, beliau adalah sosok pimpinan yang berhasil , suami yang berhasil, guru yang sukses, politikus yang ulung, dan masih banyak lagi kelebihan beliau. Oleh sebab itu, di dalam Al-Qur’an ALLOOH memuji bahwa beliau orang yang tinggi dan luhur akhlaqnya.
ALLOOH SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 21:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) RosuuluLLooh itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (Rochmat) ALLOOH dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut ALLOOH.”
3. Sebagai sarana mensyi’arkan Islam
Peringatan maulid yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, masjid, musholla dalam bentuk acara yang berbeda-beda merupakan bentuk syi’ar Islam.
Orang-orang yang masih awam dengan Islam, dengan adanya acara maulid yang diisi dengan ceramah agama Islam dan mengenal lebih jauh Nabi Muchammad SAW sehingga mereka akan mencontoh sosok Rosul yang mempunyai akhlaq yang tinggi itu.
Menjadikan RosuuluLLooh SAW sebagai Teladan
Sebagai seorang Rosul, Nabi Muchammad SAW adalah seorang yang tinggi akhlaqnya dalam tutur kata maupun perbuatan, beliau terpelihara dari sifat-sifat jahat dan keji, dzholim, dan iri hati, bahkan beliau adalah manusia yang terjamin bahagia di dunia sampai di akhirat.
Oleh karena itu, janganlah kita ragu untuk menjadikan beliau sebagai figur yang dapat kita contoh dan kita tiru.
Kita sebagai manusia yang diciptakan lebih sempurna bahkan paling sempurna daripada makhluq yang lain memang sepantasnya mempunyai akhlaq yang luhur sebagaiman akhlaq RosuuluLLooh SAW.
Memang RosuuluLLooh SAW diutus untuk menyempurnakan akhlaq manusia, karena akhlaq manusia sudah bejat seperti binatang, bahkan lebih hina dan lebih rendah daripada binatang ternak meskipun kita diciptakan dalam rupa yang sejelek-jeleknya.
ALLOOH SWT berfirman dalam QS. At-Tin ayat 4-6:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”
Dalam era yang semrawut ini, banyak sekali anak-anak muda yang kehilangan pegangan. Ketika mereka kebingungan dalam menentukan jalan, mereka berkiblat kepada bintang-bintang film.
Inilah yang disayangkan, pemuda Islam yang mengaku punya Nabi Muchammad SAW, kitabnya Al-Qur’an, namun mereka tidak menjadikannya kiblat dan pegangan untuk penyelesaian setiap masalah kehidupan.
Oleh sebab itu, pada bulan Robii’ul Awwaal ini, dimana bulan RosuuluLLooh SAW dilahirkan, kita kembali berpegang kepada ajaran beliau dan menjadikan beliau sebagai suri tauladan, sebagai alat ukur, parameter dalam memutuskan setiap masalah dalam kehidupan kita.
Banyak sekali orang yang mengaku cinta kepada Islam, cinta kepada ALLOOH dan RosuuluLLooh SAW, namun jarang sekali mereka menjadikan RosuuluLLooh sebagai cermin dalam membentuk pribadinya.
Jika kita mengaku mencintai ALLOOH, maka kita harus mengikuti RosuuluLLooh SAW apa yang beliau ajarkan, kita kerjakan dengan ikhlash, dan apa yang beliau larang untuk mengerjakannya, kita jauhi dengan penuh kesabaran dan tawakkal. Karena pada hakikatnya perintah RosuuluLLooh adalah perintah ALLOOH.
Jika sudah demikian halnya, kita mengikuti RosuuluLLooh SAW, maka ALLOOH akan mencintai kita dan akan mengampuni dosa-dosa kita. Mudah-mudahan kita diberikan kekuatan oleh ALLOOH untuk menjalankan kehidupan ini sebagaimana yang dijalankan oleh RosuuluLLooh SAW. Aamiiin Yaa Robbal ‘Aalamiiin..
0 comments:
Post a Comment