Tuesday, September 12, 2017

Hakikat dunia dapat mengajak seseorang untuk hidup zuhud

Hasil gambar untuk Hakikat dunia dapat mengajak seseorang untuk hidup zuhudALLOOH SWT berfirman:
“Dengan nama ALLOOH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aliif laam miim, kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” [QS. Al-Baqoroh:1-2]

Sampai pada firmanNYA:
“Merekalah orang-orang yang beruntung.” [QS. Al-Baqoroh: 5]
ALLOOH SWT berfirman:
“Negeri di akhirat itu, Kami jadikan untuk  orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” [QS. Al-Qoshosh: 83]

ALLOOH SWT berfirman:
“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun di akhirat.” [QS. Asy-Syuuro: 20]

Nabi Muchammad SAW bersabda:
“Orang yang pandai adalah orang yang membersihkan jiwanya dan beramal untuk setelah kematiannya, sedangkan orang yang lemah adalah orang yang selalu mengikuti keinginan hawa nafsunya dan berangan-angan kepada ALLOOH.”

Nabi Muchammad SAW bersabda kepada Sayyidina AbduLLooh bin ‘Umar RAnhuma:
“Jadilah enggkau di dunia seperti orang asing atau orang yang melewati satu jalan dan anggaplah dirimu termasuk penghuni kubur.”

Ketika turun firman ALLOOH SWT:
“Maka apakah orang-orang yang dbukakan ALLOOH hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat ALLOOH. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” [QS. Az-Zumar: 22]

Para sahabat bertanya kepada Nabi Muchammad SAW tentang arti kelapangan itu, beliau SAW bersabda:
“Sesungguhnya bila cahaya masuk ke dalam hati, maka hati akan menjadi lapang, mereka bertanya: ‘Apakah hal itu tanda-tandanya?’ Beliau SAW menjawab: ‘Menjauhi tempat penuh tipuan (dunia), banyak berharap pada tempat kekal (akhirat) dan bersiap menghadapi kematian sebelum ia tiba.”

Barangsiapa yang merenungkan ayat-ayat yang mulia ini, hadits-hadits yang shohih ini juga ayat-ayat dan hadits-hadits yang serupa dan untaian nasihat para salafunashshoolichiin dari kalangan para sahabat, para tabi’in dan para pengikut mereka yang baik.

Selain itu ia juga benar-benar beriman kepada ALLOOH SWT, rosulNYA, hari akhir berikut janji, ancaman dan siksa yang pedih bagi orang-orang kafir dan fasik, juga kenikmatan abadi di surga yang penuh kenikmatan bagi orang-orang mukmin yang bertaqwa dan baik, pasti ia akan menjauhi materi duniawi ini, menjauhi kesenangan yang fana dan penuh kesengsaraan ini.

Dan semakin besar semangatnya tertuju pada tempat yang kekal kenikmatannya dan bersih dari segala kesengsaraan dan gangguan, ia akan tekun beribadah, menghabiskan seluruh waktunya, nafasnya, gerak-geriknya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi akhiratnya dan yang bisa menyelamatkannya dari murka dan siksa ALLOOH SWT.

Dan ia tidak memasuki urusan duniawi kecuali yang menjadi penunjang utamanya untuk mencari ilmu yang bermanfaat, memperoleh akhlaq yang mulia dan beramal sholeh, adapun yang berkaitan dengan kesenangan duniawi yang merupakan tindak tanduk orang-orang yang lalai, yang suka berpaling yang mana mereka lebih menyerupai hewan yang telah disebutkan oleh firman ALLOOH SWT mengenai mereka:
“Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” [QS. Al-A’roof: 179]

Ia tidak rela bergabung apalagi bersaing bersama mereka untuk memperebutkannya, hal ini sepereti yang disebutkan oleh Al Imam Asy-Syafi’i RochimshuLLooh: “Barangsiapa yang tidak mengerti tentang dunia sesungguhnya aku mengenalnya. Digiring kepada kita suka dukanya. Ternyata ia tak lain adalah bangkai busuk. Yang  dikerumuni anjing-anjing yang ingin mencabik-cabiknya. Jiika engkau menjauhinya engkau hidup damai dengan penduduknya. Jika engkau mengambilnya engkau akan dicabik oleh anjing-anjingnya.”

Penyair yang lain berkata: “Jika orang berakal menguji dunia nampaklah baginya musuh dalam pakaian kawan.”

Penyair lain berkata: “Jauhilah dunia janganlah engkau melamarnya. Janganlah engkau melamar pembunuh pasangan yang ia nikahi. Yang diharapkan tidak sepadan dengan yang dikhawatirkan. Apabila engkau amati yang engkau khawatirkan lebih banyak.”

Intinya seorang yang berakal dan berpendirian teguh adalah yang menjadikan kesibukan utamanya dan menghabiskan waktunya untuk memakmurkan akhirat dan mencari bekal untuknya, ia tidak beralih darinya kecuali untuk kepentingan yang akan menunjang akhiratnya disertai dengan hati-hati dan mengambil sedikit, meski demikian ia merasa nikmat dan selalu bercermin pada sabda Nabi Muchammad SAW:
“Apa untungnya dunia untukku, sesungguhnya perumpamaan antara aku dengannya bagaikan seorang pengendara yang berjalan di hari yang panas lalu ia berteduh di bawah pohon kemudian pergi meninggalkannya.”

Baginda Nabi Muchammad SAW bersabda:
“Andaikan dunia bernilai di sisi ALLOOH meski seberat sayap seekor lalat pasti Ia tidak akan memberi seorang kafir seteguk dair darinya.”

Dalam kesempatan lain, Nabi Muchammad SAW bersabda:
“Dunia adalah penjara bagi seorang mukmin dan surga bagi orang kafir.”

ALLOOH SWT Maha Memberi Taufiq, Maha Memelihara lagi Maha Penolong. 

WaLLoohu a’lam bish showaab.....

0 comments:

Post a Comment