RosuuluLLooh SAW telah bersabda:
"Termasuk kebahagiaan adalah
(mempunyai) istri yang shoolochah; jika engkau memandangnya, ia menyenangkanmu;
jika engkau pergi darinya, dia menjaga dirinya dan hartamu. Termasuk kecelakaan
ialah mempunyai istri yang jika engkau pandang, mengecewakanmu; ucapannya
menyakitkanmu; dan jika engkau pergi darinya, dia tidak menjaga dirinya dan
hartamu." [HR. Imam Ibnu Hibban]
Sesungguhnya kepedulian seorang
wanita terhadap seorang wanita terhadap kecantikannya merupakan modal pokok
dalam kehidupan berkeluarga. Ironisnya, ada sebagian kaum wanita yang
melalaikan hal itu untuk dipersembahkan bagi suami-suami mereka. Oleh karena
itu, Anda bisa melihat sebagian kaum wanita melalaikan sisi ini terhadap suaminya
masing-masing.
Engkau lihat sebagian para istri
sesudah melewat masa pernikahannya melalaikan merias diri dan tidak lagi
memperhatikan wajahnya di dalam rumah. Sementara itu, ada istri yang merias
dirinya untuk orang lain, bukan untuk suaminya. Hal ini merupakan musibah,
karena sesungguhnya ALLOOH SWT mengharamkan wanita memperlihatkan perhiasannya
kepada orang lain, selain suaminya. Akan tetapi, mereka malah mengharamkan
kecantikan mereka untuk sang suami dan mempersembahkannya untuk orang lain.
Perlu dicamkan bagi seorang istri
bahwa jika suaminya melihat dia dalam keadaan lusuh dan tidak memperhatikan
kecantikannya, maka suami akan semakin menjauh darinya, lebih-lebih jika
suaminya sangat sibuk dengan pekerjaannya. Sebaliknya, jika suaminya melihat dia
dalam keadaan cantik dan menebarkan bau yang harum, dia akan mendapat perhatian
dari suaminya jika sebelumnya suaminya tidak memperhatikannya. Renungkan lah
kalimat Sayyidah Umamah binti Harits ketika berpesan kepada anak perempuannya
pada malam pernikahannya:
"Jangan sampai kedua matanya
memandangmu, sedang kamu dalam keadaan berpenampilan buruk, dan jangan sampai
dia mencium darimu, kecuali bau yang sangat harum."
Sayyidina Ali bin Abu Tholib KWH
mengatakan:
"Sebaik-baik istri kamu
adalah yang harum baunya lagi harum makanannya, yaitu apabila berbelanja, dia
mengeluarkan dalam jumlah yang sedang, dan apabila berhemat, dia menyimpan
dalam jumlah yang sedang pula."
Yang lebih penting daripada
kecantikan rupa adalah cantik kepribadian dan watak. Oleh karena itulah
termasuk sial dan celaka bagi seseorang bila mendapat istri yang cerewet lagi
suka mencelanya.
Sesungguhnya lisan seorang wanita
menggambarkan kecantikan atau keburukan dirinya. Jika dia cantik rupa, tetapi
lisannya hanya mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan, maka lisannya telah
melenyapkan kecantikan rupanya. Sebaliknya, jika rupanya tidak cantik, tetapi
lisannya baik, tidak pernah mengatakan kecuali yang baik-baik, maka lisannya
akan menjadikannya wanita yang paling cantik sedunia. Sesungguhnya kecantikan
yang sebenarnya hanyalah cantik kepribadian dan watak sebelum kecantikan wajah
atau rupa, sebagaimana kecantikan wanita terletak pada rasa malunya yang
membuatnya tidak mau menampakkan perhiasannya kepada lelaki lain, kecuali
kepada suaminya.
Adapun wanita yang selalu
memperlihatkan kecantikannya kepada lelaki lain, maka sesungguhnya dengan
sikapnya itu berarti dia menjadikan dirinya murah di mata dirinya dan mata
orang lain karena mempersilahkan orang yang tidak punya hak atas dirinya untuk
melihat auratnya.
Sikap yang demikian itu akan
melenyapkan kebaikan yang ada pada dirinya. Dia menjadi wanita yang tidak dapat
dipercaya atas dirinya sendiri, yaitu apabila suaminya tidak ada, dia tidak
dapat menjaga dirinya. Wanita seperti ini adalah wanita yang paling buruk.
Wanita harus mengetahui bahwa
manakala Islam melarangnya menampakkan perhiasannya kepada selain suami, tiada
lain Islam menghendaki dengan itu untuk melindunginya dan menjaga
kehormatannya. Demikianlah karena sesungguhnya tubuhnya bukanlah barang murahan
yang dapat dilihat oleh semua orang. Sesungguhnya tubuhnya adalah tubuh yang
mulia lagi terpelihara kesuciannya, tidak boleh dilihat, kecuali dengan cara
yang halal, dan tidak boleh dipamerkan, kecuali kepada orang yang mengambilnya
dengan kebenaran dari ALLOOH dan dengan menyebut kalimat ALLOOH serta berjanji
untuk melindungi dan memeliharanya sebagai suami yang senantiasa menjaganya.
0 comments:
Post a Comment