Perlu diketahui bahwa ALLOOH SWT melarang setiap orang menggunjing
orang lain. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman-NYA:
"Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di
antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah engkau merasa jijik kepadanya." [QS. Al-Hujuroot ayat 12]
Baginda Nabi Muchammad SAW bersabda:
"Setiap muslim diharamkan mengganggu darah, harta dan
kehormatan muslim lainnya."
Nabi Muchammad SAW juga bersabda:
"Di malam isro'ku aku melihat sekelompok orang yang melukai
wajah-wajah mereka dengan kuku mereka. Tanyaku kepada Malaikat Jibril AS:
'Wahai Jibril, siapakah mereka? Malaikat Jibril AS menjawab: "Mereka
adalah orang-orang yang suka menggunjing dan menjelekkan kehormatan orang
lain."
Sayyidina Al-Barro' berkata: 'Pada suatu hari Baginda RosuuluLLooh SAW
berpidato sampai suara beliau SAW didengar kaum wanita di rumah-rumah mereka.
Dalam pidatonya, diantaranya beliau SAW berkata:
"Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya, tetapi tidak
beriman dalam hatinya, janganlah kalian menggunjing orang-orang Islam,
janganlah kalian menyelidiki kekurangan mereka.
Siapapun yang menyelidiki kekurangan mereka, maka ALLOOH SWT akan
menyelidiki kekurangannya dan siapapun yang kekurangannya diselidiki oleh
ALLOOH, maka kekurangannya akan diberitahukan oleh ALLOOH kepada orang lain,
meskipun ia bersembunyi di dalam rumahnya yang paling dalam."
Ketika Baginda RosuuluLLooh SAW menjatuhi hukuman rajam bagi Ma'is,
seorang sahabat yang telah mengaku,seorang sahabat yang telah mengaku berzina,
ada seorang yang berkata kepada kawannya: 'Sungguh orang ini dilempari bagaikan
seekor anjing.'
Ketika Baginda RosuuluLLooh SAW sedang lewat di dekat mereka, maka
beliau SAW berkata: 'Sebaiknya kalian memakan bangkai binatang ini.'
Keduanya berkata: 'Yaa RosuuluLLooh, bukankah binatang ini telah
menjadi bangkai?'
Kemudian beliau SAW bersabda: 'Kalian berdua telah menggunjing saudara
kalian berdua, maka hal itu lebih buruk dari bangkai seekor binatang ini."
ALLOOH SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Musa AS:
'Barangsiapa yang telah bertaubat dari perbuatan menggunjing orang lain, maka ia
adalah orang yang paling terakhir masuk ke dalam surga dan barangsiapa yang
selalu menggunjing kekurangan orang lain, maka ia adalah orang pertama yang
masuk ke dalam api neraka."
Sayyidina Hasan Al-Bashri berkata: 'Demi ALLOOH SWT, menggunjing
kekurangan orang lain lebih cepat merusak agama seorang mukmin daripada
tubuhnya mengkonsumsi makanan.'
Ada sebagian orang berkata: 'Kami mendapati masa salafunashshoolichin,
mereka tidak banyak beribadah dengan berpuasa dan sholat, namun mereka selalu
menjaga mulut mereka untuk tidak menggunjing kekurangan orang lain.'
Sayyidina AbduLLooh bin Abbas RA berkata: 'Jika engkau ingin
menggunjing kekurangan orang lain, maka ingatlah baik-baik berbagai kekurangan
dirimu sendiri.'
Sanksi bagi seorang yang menggunjing orang lain
Perlu diketahui bahwa batasan menggunjing orang lain adalah menyebutkan
kekurangan seorang mukmin, sehingga ia
tidak menyenanginya, baik menyebutkan kekurangan tubuhnya atau nasabnya atau
budi pekertinya atau perbuatannya atau tutur katanya atau agamanya atau
dunianya atau pakaiannya atau rumahnya atau kendaraannya.
Baginda RosuuluLLooh SAW:
"Apakah kalian mengetahui arti menggunjing orang lain?" Para
sahabat menjawab: 'Kiranya hanya ALLOOH SWT dan Rosuul-NYA yang mengetahui
hal itu wahai RosuuluLLooh.' Kemudian beliau SAW bersabda: 'Maksud
menggunjing orang lain adalah ketika engkau menyebut sifat yang tidak disenangi
oleh saudaramu.' Para sahabat bertanya: 'Wahai RosuuluLLooh, bagaimana jika
pada saudaraku itu ternyata ada sifat yang tidak disenanginya?' Beliau SAW
bersabda: 'Jika pada saudaramu ada sifat yang seperti yang engkau katakan,
maka engkau telah menggunjingnya, tetapi jika pada suatu hari tidak ada sifat
yang engkau katakan, maka engkau telah mendzholiminya.'
Adapun memberi isyarat dengan anggota badan kita, dengan kerlingan mata
atau dengan tulisan atau dengan gerakan, semua itu termasuk menggunjing
kekurangan orang lain dan hukumannya adalah haram.
Termasuk dalam kategori menggunjing kesalahan orang lain jika salah
seorang di antara kalian ada yang melihat seorang yang sedang berpidato dan ia
kenal dengan orang itu. Adakalanya ia tidak mengenal orang itu. Adapun dosa
yang paling besar dari menggunjing orang lain adalah dosa seorang yang ahli
riya'.
Termasuk ikut menggunjing orang lain jika seorang yang menggunjing
orang lain dan pendengarnya tidak membela orang yang digunjingnya. Hal ini
sebagaimana yang disebutkan dalam hadits:
"Barangsiapa yang menyebutkan kejelekan seorang mukmin dan
pendengarnya mampu untuk mencegahnya, tetapi ia tidak mau melakukannya, maka di
hari kiamat kelak ia akan dipermalukan di hadapan orang banyak."
0 comments:
Post a Comment