Saturday, February 4, 2017

Ahli Syukur

Hasil gambar untuk Ahli SyukurAlkisah ada tiga pengendara kuda masuk ke dalam belantara, ketika dia tertidur kemudian saat terjaga dilihat kudanya telah hilang semua. Betapa kagetnya mereka dan pada saat yang sama dalam keadaan kaget, ternyata seorang raja yang bijaksana melihat hal tersebut dan mengirimkan kuda yang baru lengkap dengan perbekalan.

Ketika dikirimkan reaksi ketiga pengendara yang hilang kudanya itu berbeda-beda. Si-A kaget dan berkomentar, "Wah ini hebat sekali kuda, bagus ototnya, bekalnya banyak pula!" Dia sibuk dengan kuda tanpa bertanya kuda siapakah ini.

Si-B, gembira dengan kuda yang ada dan berkomentar, "Wah ini  kuda hebat," sambil berterima kasih kepada yang memberi.

Sikap C beda lagi, ia berkomentar,"Lho ini bukan kuda saya, ini kuda milik siapa? Yang ditanya menjawab." Ini kuda milik raja."

Si C bertanya kembali,"Kenapa raja memberikan kuda ini? Dijawab,"Sebab raja mengirim kuda agar engkau mudah bertemu dengan sang raja."

Dia gembira bukan karena bagusnya kuda, dia gembira karena kuda dapat memudahkan.

Nah begitulah, si A adalah manusia yang kalau mendapatkan mobil, motor, rumah, dan kedudukan sibuk dengan kendaraan itu, tanpa sadar bahwa itu adalah titipan. Orang yang paling bodoh adalah orang yang punya dunia tapi dia tidak sadar bahwa itu titipan ALLOOH SWT.

Yang B mungkin adalah model kita yang ketika senang kita mengucap alchamduliLLaah.

Tetapi ahli syukur yang asli adalah orang yang ketiga yang kalau punya sesuatu dia berpikir bahwa inilah kendaraan yang dapat menjadi pendekat kepada ALLOOH SWT.

Hasil gambar untuk Ahli SyukurKetika mempunyai uang dia mengucap alchamduliLLaah, uang inilah pendekat saya kepada ALLOOH SWT, dia tidak berat untuk membayar zakat, dia ringan untuk bershodaqoh, karena tidak akan berkurang harta dengan bershodaqoh.

Maka, jika kita ingin barokah harta kita, sederhana saja rumusnya, pakailah harta yang ada untuk berjuang di jalan ALLOOH SWT.

Bangunlah rumah yang tidak membuat kita sombong, belilah aksesoris rumah yang membuat setiap tamu yang datang menjadi dekat kepada ALLOOH SWT, bukan ingat kepada kekayaan kita.

Pasanglah hiasan yang membuat tamu ingat kepada kekuasaan ALLOOH SWT bukan kekuasaan kita. Itulah rumah yang insyaaALLOOH tenang dan barokah.

Tapi kalau rumah dipakai untuk pamer dan menginginkan kursi yang amat mewah, potret-potretnya yang tidak membuat ingat kepada ALLOOH SWT, malah ujub, riya' dan takabur.

Tidak usah heran rumah itu semakin diminati pencuri, dan rumah yang diminati pencuri itu membuat stress bagi pemiliknya. Dia harus menyewa alarm, menggaji satpam, di depan harus ada anjing. Coba kalau rumahnya ingat kepada ALLOOH SWT dia tidak akan sesibuk itu.

 WALLOOHU A'LAM BISH SHOWAAB

0 comments:

Post a Comment