Thursday, January 5, 2017

Sayyidah Faathimah Az-Zahroo

                Berikut adalah kisah dari keluarga agung, keluarga yang termulia, yaitu kisah dari keluarga RosuuluLLooh SAW. Bagaimana beliau mengajarkan serta mendidik Sayyidah Faathimah Az-Zahroo untuk menjadi seorang istri mulia. Dengan adanya kisah berikut semoga kita dapat mengambil hikmah, dan sebagai pedoman dalam kehidupan berkeluarga sehari-hari.

Hasil gambar untuk Sayyidah Fathimah Az-Zahra                Kurang lebih kisahnya sebagai berikut: Diriwayatkan dari Sayyidina Abu Huroiroh RA. Suatu hari RosuuluLLooh SAW, menjenguk putrinnya, Sayyidah Faathimah Az Zahroo. Sesampainya beliau di rumahnya, RosuuluLLooh SAW melihat putrinya sedang menggiling tepung sambil menangis.
                RosuuluLLooh SAW bertanya: “Mengapa engkau menangis wahai Faathimah? Mudah-mudah ALLOOH tidak membuat matamu menangis lagi.”

                Sayyidah Faathimah menjawab: “Wahai ayahku, aku menangis hanya karena batu penggiling ini, dan lagi aku hanya menangisi kesibukanku di rumah yang datang silih berganti.”

                RosuuluLLooh kemudian mengambil tempat duduk di sisinya. Sayyidah Faathimah Az Zahroo berkata: “Wahai ayah demi kemuliaanmu, mintakanlah kepada ‘Aliy supaya membelikan seorang budak untuk membantu pekerjaan-pekerjaanku membuat tepung dan menyelesaikan pekerjaan rumah.”

                Setelah RosuuluLLooh mendengar penuturan Sayyidah Faathimah, beliau terus bangkit menuju gilingan dan mengambil sedikit gandum dengan tangan beliau, lalu meletakkan tangan di atas gilingan. Seraya membaca: BismiLLaahirRochmaanirRochiim, seketika itu gilingan berputar sendiri atas izin ALLooh.

                Kemudian beliau mengambil gandum yang sudah tergiling sedangkan gilingan masih terus berputar, beliau mengambili gandum sambil membaca tasbih hingga selesai menggiling gandum.

                Kemudian beliau SAW berkata kepada gilingan itu: “berhentilah dengan izin ALLOOH!” 
Gilingan itupun berhenti seketika.

                Dengan izin ALLOOH SWT yang membuat segala sesuatu dapat berbicara gilingan itu berbicara dengan ucapan yang fasih dalam bahasa Arab: “Yaa RosuuluLLooh, Demi Dzat yang mengurus engkau menjadi Nabi dan Rosuul pembawa kebenaran. Andaikata engkau menyuruhku menggiling gandum di tanah timur dan barat, aku tentu menggiling seluruhnya, dan sesungguhnya aku telah mendengar keterangan dalam kitab ALLOOH [Surat At Tachrim:6]. Setelah itu aku merasa takut kalau aku ini termasuk batu yang masuk neraka.

                Maka RosuuluLLooh SAW bersabda: “Bergembiralah kamu, karena kamu termasuk batu gedung Faathimah di surga.” Ketika itu batu merasa gembira dan berhenti.

                Kemudian Nabi SAW bersabda kepada putrinya Sayyidah Faathimah: “Wahai Faathimah, andaikata ALLOOH mengkehendaki, maka gilingan itu pasti menggiling sendiri tetapi ALLOOH menetapkan amal kebaikanmu, melebur kejelekanmu, dan meninggikan derajatmu.”

                Semoga dari yang sedikit ini, kita mendapat ibroh (pelajaran) yang menjadikan ilmu tersebut sebagai penuntun hidup kita dan keluarga kita, utamanya anak-anak perempuan kita. Aamiiin.
WALLOOHU A’LAM


Sumber: Kitab Akhlaaqul Lil Banaat [hal 4-9], Uquudulujjain

0 comments:

Post a Comment