Slogan
Solo, ‘The Spirit of Java’ membuat kota ini penuh dengan nuansa tradisi. Salah satunya
adalah Sekaten dan Grebeg Maulud yang diadakan tiap peringatan Maulid Nabi
Muchammad SAW. Ini acaranya yang dinanti masyarakat Solo setiap tahunnya.
Solo
juga menggelar peringatan Maulid Nabi SAW dengan meriah dan khidmat. Ada dua
acara penting dan besar, yaitu Sekaten dan Grebeg Maulud. Dua acara besar yang
mengundang banyak wisatawan untuk melihatnya dari dekat.
Sekaten
adalah upacara perayaan hari kelahiran Nabi Muchammad SAW. Upacara ini
berlangsung selama tujuh hari. Sekaten merupakan tradisi peninggalan dari Kerajaan
Demak. Konon, nama Sekaten berasal dari bahasa Arab, yaitu Syahadatain. Ternyata,
upacara Sekaten sangat erat dengan sejarah penyebaran agama Islam di Solo.
Puncak
acara sekaten adalah saat Grebeg Maulud. Grebeg Maulud dilaksanakan tanggal 12
Robii’ul Awwal dalam kalender Islam. Dalam Grebeg Maulud terdapat gunungan,
yaitu acara puncak dari rangkaian upacara perayaan Maulid Nabi SAW. Gunungan
berisi hasil-hasil bumi berupa kacang-kacangan, buah, berbagai macam sayuran
dan masih banyak lagi yang disusun melingkar. Grebeg Maulud ditandai dengan
dikeluarkannya gunungan makanan dari dalam kompleks keraton dan dibawa menuju
Masjid Agung Keraton.
0 comments:
Post a Comment