Saat ini kita telah memasuki
bulan ketiga tahun 1440 H, bulan yang mulia, bulan yang banyak terjadi
peristiwa bersejarah bagi ummat Islam, yaitu Robiul Awal. Peristiwa yang
terjadi antara lain adalah kelahiran beliau Nabi Muchammad SAW, peristiwa
hijrah dan juga peristiwa wafat beliau. Ketiga perisitiwa ini terjadi dalam
bulan Robiul Awal. Dengan demikian, sebaiknya peringatan pada bulan ini tidak
dititikberatkan pada satu peristiwa saja –maulidiyah
misalnya- akan tetapi bersifat menyeluruh, untuk memetik pesan dan teladan dari
peri kehidupan beliau serta jihad perjuangannya dalam menegakkan agama ALLooh
di muka bumi ini. Memang kehadiran beliau dan terutusnya kepada alam ini
merupakan kenikmatan yang amat besar dan menjadi Rochmah bagi seluruh alam.
Dunia yang dulunya gelap kini terang dengan cahaya Islam yang dibawanya.
Kekufuran dan kemusyrikan berubah dengan ketauhidan ilahiyah. Kejahilan berganti dengan tatanan syariat samawi yang diridhoi oleh ALLooh.
Perpecahan dan permusuhan bersalin dengan persatuan yang kuat dengan ukhuwwah Islamiah. Keputus-asaan dan
kenistaan beralih menjadi kesemangatan dan kebahagiaan, baik dunia maupun
akhirat. Syukurlah bagi kita yang mendapat petunjuk dan pertolongan ALLooh
sehingga kita dapat percaya dan membenarkan ajaran yang dibawa beliau.
Pada bulan Robiul Awal seperti
ini, perlu sekali kita adakan suatu acara untuk memperingati
peristiwa-peristiwa bersejarah seperti telah saya sampaikan, guna menggali
kembali dan mempelajari nilai-nilai luhur yang terdapat dalam peri kehidupan
beliau juga jihad perjuangannya dalam menegakkan agama ALLooh. Peringatan
semacam ini merupakan kesempatan yang baik berabad-abad yang lalu
diselenggarakan oleh ummat Islam di seluruh dunia. Hanya saja, peringatan dan
kebiasaan yang baik seperti ini jangan sekali-kali dinodai dengan kemaksiatan
dan kemungkaran. Sebab peringatan ini menjadi syiar Islam dan seharusnya diisi
dengan kegiatan aturan syariat Islam, kegiatan yang diridhoi oleh ALLooh SWT.
Bukannya kemaksiatan dan kemungkaran yang menonjol seperti mabuk-mabukan,
hura-hura atau bercampurnya lawan jenis yang jelas dilarang oleh agama. Hal
yang demikian ini dapat menutup tujuan asalnya. Penggalian kembali nilai-nilai
luhur dalam peri kehidupan dan perjuangan beliau, juga mensyiarkan Islam dapat
terhapus dan tidak berbekas sama sekali. Dan yang memprihatinkan, disangkanya
berbuat amal saleh, namun nilai kesalehannya tak ada, atau kemaksiatan yang
dibungkus dengan kemasan kebajikan.
Dalam menyelenggarakan suatu upacara
atau acara peringatan hari-hari besar Islam khususnya, sebagaimana yang
diadakan di mana-mana, hendaknya tidak hanya berupa perayaan biasa tanpa pesan
dan kesan yang bermanfaat dalam pembangunan ummat. Sebaliknya, kesempatan yang
berharga itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan seefektif mungkin guna
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan ummat, menyebarkan ajaran yang dibawa oleh
RosuuluLLooh SAW, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan memahami ajaran yang
sebenarnya dan pada hari akhirnya mereka diharapkan dapat mengamalkannya dan
meneladani peri kehidupan beliau. Sebab memang beliaulah sosok dan suri teladan
yang patut dan wajib kita ikuti. Seperti tersebut dalam surat Al-Ahzab ayat 21:
“Sesungguhnya telah ada pada diri RosuuluLLooh itu suri teladan bagimu
yang baik (yaitu) orang yang mengharap (Rochmah) ALLooh dan kedatangan hari
akhir dan banyak mengingat ALLooh.”
Ayat di atas menjelaskan bahwa
suri teladan yang baik bagi ummat Islam adalah yang terdapat dalam diri
RosuuluLLooh SAW. Keteladanan beliau mencakup segala aspek kehidupan. Mulut
dari dalam diri sendiri, dalam keluarga, dalam bertetangga, bahkan sampai
berpolitik dan bernegara. Lebih-lebih dalam hubungan hamba kepada Tuhannya. Di
ayat lain dijelaskan lagi dengan lebih tegas seperti tersebut dalam surah Ali
Imron ayat 31:
“Katakanlah: “Jika kalian (benar-benar) mencintai ALLooh, maka ikutilah
aku niscaya ALLooh akan mencintai dan mengampuni dosa-dosa kalian. ALLooh Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Bagaimana agar kita dapat
meneladani peri kehidupan RosuuluLLooh? Tentu pertama kita harus tahu siiroh beliau. Yaitu perjalanan hidup
beliau sehari-hari dan perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam. Hal ini
dapat kita ketahui melalui kitab-kitab maulid yang dikarang oleh para ulama
salaf, pengajian-pengajian ataupun bangku pendidikan. Pengetahuan tentang siiroh RosuuluLLooh SAW dan tarikh Islam sangat penting bagi ummat
Islam, karena dari situlah nantinya keteladanan dapat kita ambil.
Sehubungan dengan keteladanan
yang baik ini, kita masih perlu prihatin dengan kondisi kita, ummat Islam
sendiri. Lantaran masih banyak dari ummat Islam, baik kaum tua maupun generasi
mudanya yang miskin pengetahuan tentang siiroh
RosuuluLLooh atau para ulama dan tokoh-tokoh Islam, sehingga keteladanan
yang baik pun jauh kita dapati. Dan yang lebih memprihatinkan, karena kurang
adanya keteladanan yang baik, sehingga dari kita sendiri ada yang meniru dan
mengambil teladan dari sikap hidup yang semestinya tidak pantas atau bahkan
bertentangan dengan Islam. Terlebih dalam era milenial sekarang, apa yang
terjadi saat ini di belahan bumi Barat dapat kita lihat saat ini pula di
belahan bumi Timur. Begitu cepatnya informasi tersebar di seluruh penjuru
dunia, jarak yang jauh bukanlah menjadi hambatan lagi untuk sampainya
informasi. Dengan semakin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan, perubahan
dunia pun semakin cepat. Sarana dan prasarana semakin mudah. Namun kemudahan
yang terjadi tidak selalu berdampak positif. Sebab produk-produk teknologi
bersifat netral, sangat tergantung pada manusianya yang menggunakan produk
tersebut.
Untuk mengimbangi perubahan dunia
yang melaju dengan cepatnya, kita ummat Islam, perlu mengadakan pembenahan ke
dalam. Pembenahan dengan menggali dan merumuskan nilai-nilai agama Islam serta
mentransformasikannya ke tengah-tengah masyarakat secara bijaksana. Di dalam
sejarah Islam banyak sekali terdapat mutiara-mutiara yang bila kita mau dan
mampu menggali serta merumuskannya dengan baik, akan menjadi pengarah dan
sekaligus merupakan materi pembangunan menuju perubahan kea rah masa depan yang
lebih cemerlang dan islami. RosuuluLLooh dan para sahabatnya telah membuktikan
dengan berbekal pada dinamika dan khazanah ajaran Islam mampu menyulap kawasan
Mekkah dan sekitarnya dari era kegelapan dan kebodohan menjadi
keterang-benderangan, penuh ketenangan dan kedamaian, baik lahir maupun batin.
Jadi, jelaslah keteladanan pada peri kehidupan Nabi atau para ulama pewaris
Nabi sangat perlu kita lakukan, kapan maupun di mana saja. Akhirnya, semoga
kita tergolong ummat Nabi Muchammad SAW yang mau meneladani beliau. Aamiin
0 comments:
Post a Comment