Wednesday, November 7, 2018

Meneladani RosuuluLLooh SAW


Hasil gambar untuk Meneladani RasuluLLah SAWSaat ini kita telah memasuki bulan ketiga tahun 1440 H, bulan yang mulia, bulan yang banyak terjadi peristiwa bersejarah bagi ummat Islam, yaitu Robiul Awal. Peristiwa yang terjadi antara lain adalah kelahiran beliau Nabi Muchammad SAW, peristiwa hijrah dan juga peristiwa wafat beliau. Ketiga perisitiwa ini terjadi dalam bulan Robiul Awal. Dengan demikian, sebaiknya peringatan pada bulan ini tidak dititikberatkan pada satu peristiwa saja –maulidiyah misalnya- akan tetapi bersifat menyeluruh, untuk memetik pesan dan teladan dari peri kehidupan beliau serta jihad perjuangannya dalam menegakkan agama ALLooh di muka bumi ini. Memang kehadiran beliau dan terutusnya kepada alam ini merupakan kenikmatan yang amat besar dan menjadi Rochmah bagi seluruh alam. Dunia yang dulunya gelap kini terang dengan cahaya Islam yang dibawanya. Kekufuran dan kemusyrikan berubah dengan ketauhidan ilahiyah. Kejahilan berganti dengan tatanan syariat samawi yang diridhoi oleh ALLooh. Perpecahan dan permusuhan bersalin dengan persatuan yang kuat dengan ukhuwwah Islamiah. Keputus-asaan dan kenistaan beralih menjadi kesemangatan dan kebahagiaan, baik dunia maupun akhirat. Syukurlah bagi kita yang mendapat petunjuk dan pertolongan ALLooh sehingga kita dapat percaya dan membenarkan ajaran yang dibawa beliau.

Pada bulan Robiul Awal seperti ini, perlu sekali kita adakan suatu acara untuk memperingati peristiwa-peristiwa bersejarah seperti telah saya sampaikan, guna menggali kembali dan mempelajari nilai-nilai luhur yang terdapat dalam peri kehidupan beliau juga jihad perjuangannya dalam menegakkan agama ALLooh. Peringatan semacam ini merupakan kesempatan yang baik berabad-abad yang lalu diselenggarakan oleh ummat Islam di seluruh dunia. Hanya saja, peringatan dan kebiasaan yang baik seperti ini jangan sekali-kali dinodai dengan kemaksiatan dan kemungkaran. Sebab peringatan ini menjadi syiar Islam dan seharusnya diisi dengan kegiatan aturan syariat Islam, kegiatan yang diridhoi oleh ALLooh SWT. Bukannya kemaksiatan dan kemungkaran yang menonjol seperti mabuk-mabukan, hura-hura atau bercampurnya lawan jenis yang jelas dilarang oleh agama. Hal yang demikian ini dapat menutup tujuan asalnya. Penggalian kembali nilai-nilai luhur dalam peri kehidupan dan perjuangan beliau, juga mensyiarkan Islam dapat terhapus dan tidak berbekas sama sekali. Dan yang memprihatinkan, disangkanya berbuat amal saleh, namun nilai kesalehannya tak ada, atau kemaksiatan yang dibungkus dengan kemasan kebajikan.

Dalam menyelenggarakan suatu upacara atau acara peringatan hari-hari besar Islam khususnya, sebagaimana yang diadakan di mana-mana, hendaknya tidak hanya berupa perayaan biasa tanpa pesan dan kesan yang bermanfaat dalam pembangunan ummat. Sebaliknya, kesempatan yang berharga itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan seefektif mungkin guna meningkatkan keimanan dan ketaqwaan ummat, menyebarkan ajaran yang dibawa oleh RosuuluLLooh SAW, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan memahami ajaran yang sebenarnya dan pada hari akhirnya mereka diharapkan dapat mengamalkannya dan meneladani peri kehidupan beliau. Sebab memang beliaulah sosok dan suri teladan yang patut dan wajib kita ikuti. Seperti tersebut dalam surat Al-Ahzab ayat 21:
Sesungguhnya telah ada pada diri RosuuluLLooh itu suri teladan bagimu yang baik (yaitu) orang yang mengharap (Rochmah) ALLooh dan kedatangan hari akhir dan banyak mengingat ALLooh.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa suri teladan yang baik bagi ummat Islam adalah yang terdapat dalam diri RosuuluLLooh SAW. Keteladanan beliau mencakup segala aspek kehidupan. Mulut dari dalam diri sendiri, dalam keluarga, dalam bertetangga, bahkan sampai berpolitik dan bernegara. Lebih-lebih dalam hubungan hamba kepada Tuhannya. Di ayat lain dijelaskan lagi dengan lebih tegas seperti tersebut dalam surah Ali Imron ayat 31:
Katakanlah: “Jika kalian (benar-benar) mencintai ALLooh, maka ikutilah aku niscaya ALLooh akan mencintai dan mengampuni dosa-dosa kalian. ALLooh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Bagaimana agar kita dapat meneladani peri kehidupan RosuuluLLooh? Tentu pertama kita harus tahu siiroh beliau. Yaitu perjalanan hidup beliau sehari-hari dan perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam. Hal ini dapat kita ketahui melalui kitab-kitab maulid yang dikarang oleh para ulama salaf, pengajian-pengajian ataupun bangku pendidikan. Pengetahuan tentang siiroh RosuuluLLooh SAW dan tarikh Islam sangat penting bagi ummat Islam, karena dari situlah nantinya keteladanan dapat kita ambil.

Sehubungan dengan keteladanan yang baik ini, kita masih perlu prihatin dengan kondisi kita, ummat Islam sendiri. Lantaran masih banyak dari ummat Islam, baik kaum tua maupun generasi mudanya yang miskin pengetahuan tentang siiroh RosuuluLLooh atau para ulama dan tokoh-tokoh Islam, sehingga keteladanan yang baik pun jauh kita dapati. Dan yang lebih memprihatinkan, karena kurang adanya keteladanan yang baik, sehingga dari kita sendiri ada yang meniru dan mengambil teladan dari sikap hidup yang semestinya tidak pantas atau bahkan bertentangan dengan Islam. Terlebih dalam era milenial sekarang, apa yang terjadi saat ini di belahan bumi Barat dapat kita lihat saat ini pula di belahan bumi Timur. Begitu cepatnya informasi tersebar di seluruh penjuru dunia, jarak yang jauh bukanlah menjadi hambatan lagi untuk sampainya informasi. Dengan semakin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan, perubahan dunia pun semakin cepat. Sarana dan prasarana semakin mudah. Namun kemudahan yang terjadi tidak selalu berdampak positif. Sebab produk-produk teknologi bersifat netral, sangat tergantung pada manusianya yang menggunakan produk tersebut.

Untuk mengimbangi perubahan dunia yang melaju dengan cepatnya, kita ummat Islam, perlu mengadakan pembenahan ke dalam. Pembenahan dengan menggali dan merumuskan nilai-nilai agama Islam serta mentransformasikannya ke tengah-tengah masyarakat secara bijaksana. Di dalam sejarah Islam banyak sekali terdapat mutiara-mutiara yang bila kita mau dan mampu menggali serta merumuskannya dengan baik, akan menjadi pengarah dan sekaligus merupakan materi pembangunan menuju perubahan kea rah masa depan yang lebih cemerlang dan islami. RosuuluLLooh dan para sahabatnya telah membuktikan dengan berbekal pada dinamika dan khazanah ajaran Islam mampu menyulap kawasan Mekkah dan sekitarnya dari era kegelapan dan kebodohan menjadi keterang-benderangan, penuh ketenangan dan kedamaian, baik lahir maupun batin. Jadi, jelaslah keteladanan pada peri kehidupan Nabi atau para ulama pewaris Nabi sangat perlu kita lakukan, kapan maupun di mana saja. Akhirnya, semoga kita tergolong ummat Nabi Muchammad SAW yang mau meneladani beliau. Aamiin

0 comments:

Post a Comment