Wednesday, July 25, 2018

Ikhlas


Hasil gambar untuk IkhlasKeikhlasan memang sesuatu yang sangat penting dalam menjalankan ibadah kepada-NYA, jika ibadah disertai  dengan niat yang ikhlas, maka ALLooh akan membalasnya dengan pahala. Sedangkan amal kebajikan yang kita tidak akan mendapatkan apa-apa selain dari tujuan kita beribadah tanpa keikhlasan, yaitu hanya pujian manusia yang hanya sesaat.

Ikhlas itu sendiri berarti beramal atau beribadah yang dilaksanakan semata-mata karena ALLooh, yakni hanya mengharapkan keridhoan-NYA.

Ikhlas merupakan ruh dari setiap amal, dan amal kebajikan, amal ibadah yang ditentukan seseorang tanpa keikhlasan, maka amal yang demikian itulah amal yang tidak mempunyai ruh.

Imam Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadits bahwa RosuuluLLooh SAW pernah bersabda yang artinya sebagai berikut:
ALLooh tidak menerima amalan melainkan amalan yang ikhlas dan yang karena itu mencari keridhoan ALLooh.”

Keikhlasan juga merupakan syarat diterimanya amal, sebagaimana firman ALLooh SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Bayyinah ayat 5:
Dan tidak diperintahkan mereka, melainkan supaya mereka beribadah kepada ALLooh seraya mengikhlaskan taatnya kepada ALLooh, lagi condong kepada kebenaran.”

Agama Islam merupakan agama yang memandang niat dengan pandangan yang besar. Karena nilai amal ibadah seseorang itu tergantung dari niatnya, jika niatnya baik, maka hasilnya pun akan baik, namun jika niatnya jelek, maka hasilnya (balasannya) pun jelek.

Suatu contoh seorang yang bersedekah. Ini merupakan perbuatan yang baik, namun jika bersedekah itu didasari dengan niat yang ikhlas, maka sedekahnya yang asalnya baik pun akan baik, namun jika bersedekah itu didasari dengan niat yang tidak ikhlas, maka sedekahnya yang asalnya baik pun menjadi jelek. Ia akan mendapatkan sekedar apa yang diniatkan. Misalnya ia sedekah dengan niat pamer, ingin dipuji orang lain, maka ia bersedekah hanya mendapatkan pujian dari orang lain tersebut dan tidak mendapatkan pahala dari ALLooh. Dan inilah yang akan membuat penyesalan di akhirat nanti.

ALLooh SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 9 yang artinya:
Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah mengharapkan keridhoan ALLooh, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.”

Inilah sesungguhnya ibadah yang baik itu, kita memberikan sesuatu kepada orang lain, namun kita hanyalah mengharapkan keridhoan ALLooh, bukan mengharapkan balasan dari orang yang kita beri kebaikan, ataupun hanya mengharapkan ucapan terima kasih.

ALLooh SWT berfirman dalam surat Al-Lail ayat 18-21 yang artinya:
“Yang menafkahkan hartanya (di jalan ALLooh) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seorangpun memberikan sesuatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan semata-mata) karena mencari keridhoan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.”

Kadang-kadang kita memberikan sesuatu kepada orang lain karena orang lain itu pernah memberikan sesuatu kepada diri kita, namun yang paling baik adalah kita memberikan sesuatu kepada orang lain yang tidak pernah memberi apa-apa kepada kita.

Memang sesuatu itu tergantung dari niat seseorang, sebagaimana sabda RosuuluLLooh SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori yang artinya:
Bahwasanya segala perbuatan itu bergantung pada niat. Dan sesungguhnya bagi tiap-tiap orang ada (sesuatu) yang diniatkan. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada (karena) ALLooh dan Rosul-NYA, maka hijrahnya kepada ALLooh dan Rosul-NYA. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena ingin mendapatkan dunia atau mengawini wanita, maka hijrahnya ke arah sesuatu yang ditujunya.”

Oleh sebab itu, jika kita melaksanakan suatu perbuatan, maka kita harus menata niat kita, yaitu niat hanya mengharapkan keridhoan ALLooh, bukan karena orang lain atau hanya ingin mendapatkan pujian dan ucapan terima kasih….

WALLOOHU A’LAM BISH SHOWAAB

0 comments:

Post a Comment