Keberadaan seorang pemimpin pastilah karena ada yang
dipimpin. Begitulah sunnatuLLooh yang berlaku kepada segenap makhluqNYA yang
hidup di dunia dan tidak akan ada perubahan bagi sunnatuLLooh.
Suatu ummat yang tidak mempunyai pemimpin sebagai tempat
mengadu dari segala persoalan, atau tempat berlindung dari marabahaya, maka ia
bagaikan musafir yang terpaksa harus berdiam diri kebingungan tak tahu arah
harus kemana kaki ini dilangkahkan karena kendaraannya sudah tidak bisa
dipergunakan lagi, atau seperti anak ayam yang kesana kemari tak jelas arahnya
karena kehilangan induknya.
Pemimpin itu bagaikan ruh bagi tubuh kita, yang dapat
mengarahkan kemana tubuh ini harus melangkah. Bila ruh sudah rusak dan tidak
berfungsi sesuai dengan fungsinya, maka binasalah tubuhnya dan tidaklah ada
manfaatnya. Bila ruh itu baik, maka baik pulalah tubuhnya. Karena pemimpin yang
baik akan menjalankan tanggung jawab dan kewajibannya dan berfungsi sebagai
penolong bangsa yang tergelincir, berperan sebagai pelurus di kala gelap,
sebagai pelindung di waktu hujan, sebagai penunjuk di saat kebingungan, sebagai
penangkis di waktu jatuh terjerembab ke dalam jurang dan sebagai pembimbing di
waktu tersesat.
Pemimpin yang sebenarnya ialah pemimpin yang memenuhi
syarat-syarat kepemimpinan, seperti intelegensia, ilmu pengetahuan yang
mumpuni, peka terhadap lingkungan, tahu harga diri, intuisinya tajam, jiwanya
suci, jasmani dan rohaninya sehat, berakhlaq dan berbudi pekerti luhur,
berwibawa dan memiliki reputasi, suka berkorban untuk kepentingan bangsanya,
tidak serakah dan ambisius, dan baik di dalam pergaulan.
Jika pemimpin sudah berpijak di atas jalan yang
berliku-liku ini, dan memikul beban yang berat ini maka dialah pemimpin dan
pemuka masyarakat yang sebenar-benarnya. Kalau tidak, maka dia hanyalah sebagai
pahlawan gadungan, pemuka masyarakat picisan, pembesar atau pemimpin yang
ikut-ikutan saja, dan berpura-pura, besar karena dibesarkan orang yang menjilat
di belakangnya, bukan dibesarkan orang karena wibawa dan kebaikan hatinya.
Di zaman sekarang banyak orang yang bernafsu untuk menjadi
seorang pemimpin tanpa mengetahui kemampuan yang dimiliki dan tugas dan
tanggung jawab yang harus dijalaninya. Mereka tidak mengetahui syarat-syarat
untuk menjadi pemimpin yang baik dan benar. Mereka tidak tahu bahwa seorang
pemimpin adalah penyambung lidah rakyat yang mempunyai pandangan yang luas dan
lebih mengutamakan kepentingan rakyatnya, bukan seorang yang penakut dan
penjilat yang bertindak semena-mena terhadap rakyatnya demi untuk ambisi
pribadinya.
Di zaman sekarang sangatlah sulit untuk mendapatkan pemimpin
yang demikian, mereka kebanyakan berakhlaq buruk dan suka menipu rakyatnya,
pemeras rakyat dan suka berkata bohong. Mereka sangat ketakutan terhadap
kritikan yang ditujukan kepadanya, mereka menghalalkan segala cara untuk
mengekalkan kepemimpinannya. Hati mereka telah tertutupi oleh tipu daya setan.
0 comments:
Post a Comment