Monday, May 8, 2017

JADILAH PEMIMPIN YANG AMANAH

Hasil gambar untuk JADILAH PEMIMPIN YANG AMANAHKeberadaan seorang pemimpin pastilah karena ada yang dipimpin. Begitulah sunnatuLLooh yang berlaku kepada segenap makhluqNYA yang hidup di dunia dan tidak akan ada perubahan bagi sunnatuLLooh.

Suatu ummat yang tidak mempunyai pemimpin sebagai tempat mengadu dari segala persoalan, atau tempat berlindung dari marabahaya, maka ia bagaikan musafir yang terpaksa harus berdiam diri kebingungan tak tahu arah harus kemana kaki ini dilangkahkan karena kendaraannya sudah tidak bisa dipergunakan lagi, atau seperti anak ayam yang kesana kemari tak jelas arahnya karena kehilangan induknya.

Pemimpin itu bagaikan ruh bagi tubuh kita, yang dapat mengarahkan kemana tubuh ini harus melangkah. Bila ruh sudah rusak dan tidak berfungsi sesuai dengan fungsinya​, maka binasalah tubuhnya dan tidaklah ada manfaatnya. Bila ruh itu baik, maka baik pulalah tubuhnya. Karena pemimpin yang baik akan menjalankan​ tanggung jawab dan kewajibannya dan berfungsi sebagai penolong bangsa yang tergelincir, berperan sebagai pelurus di kala gelap, sebagai pelindung di waktu hujan, sebagai penunjuk di saat kebingungan, sebagai penangkis di waktu jatuh terjerembab ke dalam jurang dan sebagai pembimbing di waktu tersesat.

Pemimpin yang sebenarnya ialah pemimpin yang memenuhi syarat-syarat kepemimpinan, seperti intelegensia, ilmu pengetahuan yang mumpuni, peka terhadap lingkungan, tahu harga diri, intuisinya tajam, jiwanya suci, jasmani dan rohaninya sehat, berakhlaq dan berbudi pekerti luhur, berwibawa dan memiliki reputasi, suka berkorban untuk kepentingan bangsanya, tidak serakah dan ambisius, dan baik di dalam pergaulan.

Jika pemimpin sudah berpijak di atas jalan​ yang berliku-liku ini, dan memikul beban yang berat ini maka dialah pemimpin dan pemuka masyarakat yang sebenar-benarnya. Kalau tidak, maka dia hanyalah sebagai pahlawan gadungan, pemuka masyarakat picisan, pembesar atau pemimpin yang ikut-ikutan saja, dan berpura-pura, besar karena dibesarkan orang yang menjilat di belakangnya, bukan dibesarkan orang karena wibawa dan kebaikan hatinya.

Di zaman sekarang banyak orang yang bernafsu untuk menjadi seorang pemimpin tanpa mengetahui kemampuan yang dimiliki dan tugas dan tanggung jawab yang harus dijalaninya. Mereka tidak mengetahui syarat-syarat untuk menjadi pemimpin yang baik dan benar. Mereka tidak tahu bahwa seorang pemimpin adalah penyambung lidah rakyat yang mempunyai pandangan yang luas dan lebih mengutamakan kepentingan rakyatnya, bukan seorang yang penakut dan penjilat yang bertindak semena-mena terhadap rakyatnya demi untuk ambisi pribadinya.


Di zaman sekarang sangatlah sulit untuk mendapatkan pemimpin yang demikian, mereka kebanyakan berakhlaq buruk dan suka menipu rakyatnya, pemeras rakyat dan suka berkata bohong. Mereka sangat ketakutan terhadap kritikan yang ditujukan kepadanya, mereka menghalalkan segala cara untuk mengekalkan kepemimpinannya. Hati mereka telah tertutupi oleh tipu daya setan.

0 comments:

Post a Comment