Dalam perjalanan Isro' Mi'roj, RosuuluLLooh SAW
oleh ALLOOH SWT dipertemukan dengan semua Nabi dan Rosul. Di Masjidil Aqsho
Beliau SAW sholat berjamaa'ah bersama mereka. Kemudian pada setiap langit,
beliau juga bertemu lagi dengan beberapa Nabi dan Rosul.
Dari pertemuan tersebut dapat dipetik pelajaran,
bahwa pertemuan dengan orang-orang sholeh sangat bermanfaat untuk kehidupan di
dunia dan akhirat. Sebelum bertemu dengan ALLOOH, Baginda Muchammad SAW
dipertemukan dengan mereka semua. Padahal bukankah tidak ada yang lebih penting
dan lebih hebat selain pertemuan dengan ALLOOH? Di sini juga terdapat
pelajaran, agar kita sering mengunjungi
orang sholeh dan mencari keberkahan mereka. Sebagaimana kita ketahui, kaum
shoolichiin memiliki banyak keberkahan dari ALLOOH.
Sayyidina Anas bin Malik RA dalam berbagai riwayat
telah menceritakan bagaimana pertemuan Nabi SAW dengan para Nabi di setiap
jenjang langit tersebut. Dari berbagai riwayat tersebut berikut sedikit
rangkuman pertemuan beliau di setiap langit:
Langit Pertama
Setelah meninggalkan Masjidil Aqsho, RosuuluLLooh
bersama Malaikat Jibril menuju langit pertama atau langit dunia. Sesampainya di
langit pertama, beliau SAW berhenti. Malaikat Jibril kemudian mengetuk pintu
langit pertama. Pada saat itulah penjaga langit pertama bertanya,
"Siapakah engkau? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa yang bersamamu?
Jibril menjawab: Muchammad. Ditanya: Apakah ia telah mendapatkan panggilan?
Jawab Jibril: Ya." Lalu pintu langit pertama pun dibuka.
Setelah mengetahui kehadiran keduanya, Malaikat
penjaga langit kembali menanyakan apakah Baginda Muchammad SAW telah
mendapatkan panggilan, maksudnya adalah panggilan untuk mi'roj bertemu ALLOOH
SWT. Setelah mendapatkan jawaban dari Malaikat Jibril, maka ia pun membukakan
pintu langit pertama dan menyambut RosuluLLooh SAW dengan penuh suka cita
sembara berkata: "Selamat datang baginya dan sesungguhnya tamu terbaik
telah datang."
Di langit pertama inilah RosuuluLLooh SAW bertemu
dengan Nabi Adam AS. Nabi Adam pun menyambut beliau SAW dengan hangat dan
mendoakannya dengan kebaikan. Nabi Adam berkata:
"Selamat datang duhai anak yang sholeh dan
Nabi yang sholeh."
RosuuluLLooh SAW menyaksikan di samping kanan Nabi
Adam AS tampak ruh-ruh ahli surga dan di samping kirinya ruh-ruh ahli neraka.
Jika melihat ke kanan, Nabi Adam tersenyum bahagia, sedangkan jika melihat ke
arah kiri, beliau menangia sedih.
Pertemuan RosuuluLLooh SAW dengan Nabi Adam AS di
langit pertama ini sarat dengan hikmah, di antaranya adalah bahwa setelah
mi'roj beliau SAW akan hijrah ke Madinah karena siksaan kaum kafir, sebagaimana
Nabi Adam keluar dari Surga karena permusuhan dan usaha iblis. Di samping itu
juga pertanda bahwa setelah mi'roj, RosuuluLLooh SAW akan mengalami apa yang
dialami Nabi Adam di muka bumi. Nabi Adam AS bertugas mempersiapkan pertumbuhan
anak cucunya dan memakmurkan dunia dengan anak cucunya, begitu pula
RosuuluLLooh SAW di awal hijrah, beliau mempersiapkan kemajuan Islam.
Langit Kedua
Kemudian RosuuluLLooh SAW melanjutkan mi'rojnya ke
langit kedua. Di langit ini, setelah pintu langit terbuka, RosuuluLLooh SAW
bertemu dengan Nabi Isa dan Yahya. Keduanya mengucapkan selamat datang kepada
beliau SAW sembari berkata:
"Selamat datang duhai Nabi yang sholeh dan
anak yang sholeh."
Pertemuan RosuuluLLooh SAW dengan Nabi Isa dan
Yahya di langit kedua ini menggambarkan apa yang akan beliau alami pada tahun
kedua setelah hijrah, yaitu beliau SAW akan memperoleh gangguan dari kaum
Yahudi sebagaimana mereka membunuh Nabi Yahya dan meyakini telah membunuh
Nabi Isa. Sebagaimana Nabi Isa
memperoleh bantuan kaum Hawari untuk menghadapi kaum Yahudi yang memerangi
beliau, maka RosuuluLLooh SAW pun pada tahun kedua setelah Hijrah, beliau SAW
mendapatkan kaum Anshor, baik Aus maupun Khozroj untuk ikut serta dalam perang
Badar, dan mereka pun menang.
Langit Ketiga
RosuuluLLooh SAW kemudian mi'rojnya ke langit
ketiga. Di langit inilah beliau bertemu dengan Nabi Yusuf AS. Nabi yang
memiliki keelokan paras yang luar biasa. Hikmah pertemuan beliau SAW dengan
Nabi Yusuf AS di langit ke tiga ini adalah, sebuah gambaran bahwa pada tahun
ketiga Hijrah, beliau SAW akan mengalami apa yang dialami Nabi Yusuf AS. Pada
tahun ketiga Hijrah, terjadilah perang Uhud, dan dalam peperangan ini ummat
Islam mengalami musibah yang sangat besar.
Langit Keempat
Di langit keempat RosuuluLLooh SAW bertemu dengan
Nabo Idris AS. Nabi Idris merupakan manusia pertama yang memperkenalkan baca
tulis. Hikmah pertemuan RosuuluLLooh SAW dengan Nabi Idris di langit keempat
adalah bahwa pada tahun keempat Hijrah, RosuuluLLooh SAW menggunakan
surat-menyurat sebagai sarana dakwah kepada raja-raja dunia. Di tahun keempat
Hijrah ini pula RosuuluLLooh SAW mengangkat sekretaris dan membuat stempel.
Langit Kelima
Di langita kelima RosuuluLLooh SAW berjumpa dengan
Nabi Harun AS. Hikmah pertemuan ini adalah bahwa pada tahun kelima Hijrah,
RosuuluLLooh SAW akan dikhianati oleh orang-orang Yahudi sebagaimana Nabi Harun
dikhianati oleh Bani Isroil.
Langit Keenam
Di langit keenam inilah RosuuluLLooh SAW bertemu
dengan Nabi Musa AS, Nabi kebanggaan bani Isroil, Nabi yang kepadanya ALLOOH
berbicara langsung dan menurunkan Taurot. Nabi Musa menyambut RosuuluLLooh SAW
dengan hangat dan mendoakannya dengan berbagai kebaikan. Ketika RosuuluLLooh
dan Malaikat Jibril hendak melanjutkan perjalanan, Nabi Musa menangis. Saat
ditanyakan kepadanya, "Mengapa engkau menangis?" Beliau berkata,
"Aku menangis lantaran ada seorang pemuda yang datang setelahku dan
ummatnya masuk surga lebih banyak dari pada ummatku."
Tangisan Nabi Musa ini tentunya bukan tangisan iri
dengki, sebab di alam langit tidak ada iri dengki dalam hati mukmin biasa
apalagi pada diri seorang Rosul yang terpilih. Nabi Musa menangis karena
menyesali berbagai pahala yang tidak beliau peroleh, pahala yang akan mendekat
derajat beliau di sisi ALLOOH serta menangisi berbagai pelanggaran yang
dilakukan ummatnya, sehingga mereka tidak memperoleh pahala-pahala besar yang
menyebabkan Nabi Musa pun tidak mendapatkan tambahan pahala. Sebab, setiap Nabi
mendapatkan pahala sejumlah pahala seluruh ummatnya.
Tangisan Nabi Musa ini sekaligus sebagai bentuk
kabar gembira yang beliau AS sampaikan kepada RosuuluLLooh SAW. Beliau menangis
saat Nabi SAW berada di dekatnya, agar RosuuluLLooh SAW mengetahui besarnya
kedudukan beliau SAW dan ummatnya.
Pertemuan RosuuluLLooh SAW di langit keenam dengan
Nabi Musa AS mengandung hikmah bahwa di tahun keenam Hijrah, RosuuluLLooh SAW
berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji, akan tetapi beliau dan para
sahabat dihalangi oleh kaum kafir, sebagaimana Nabi Musa dihalangi memasuki
Palestina.
Langit Ketujuh
Di langit ketujuh RosuuluLLooh SAW bertemu Nabi
Ibrohim yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul Makmur, yang mana setiap
harinya dimasuki oleh 70.000 Malaikat dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya.
Nabi Ibrohim berpesan kepada RosuuluLLooh SAW agar memerintahkan ummatnya untuk
banyak mengucapkan al-baqiyatush shoolichat, yaitu kalimat tasbih, tahmid,
tahlil dan takbir. RosuuluLLooh SAW bersabda:
"Saya bertemu dengan Nabi Ibrohim ketika malam
saya diisro'kan dan Nabi Ibrohim berkata: 'Wahai Muchammad, sampaikanlah salam
kepada ummatmu, dan beritahukanlah kepada mereka, bahwasanya Surga itu subur
tanahnya, airnya tawar dan tanahnya berlembah serta tanamannya adalah ucapan:
'SubchaanaLLoohi walchamduliLLaahi wa laa ilaaha illaaLLoohu waLLohu
Akbar'."
Jika diperhatikan, dalam pertemuan beliau SAW
dengan ruh para Nabi, terjadi dialog di antara mereka. Ini merupakan salah satu
dalil bahwa orang-orang yang saleh yang masih hidup bisa berdialog dan
berkomunikasi dengan orang-orang saleh yang telah meninggal dunia, dengan izin
ALLOOH SWT.
0 comments:
Post a Comment