Tuesday, November 1, 2016

Masuk Islam karena Puasa

Hasil gambar untuk Lord Headly AL-FarooqAlkisah, pada suatu hari, seorang intelektual dan sastrawan asal Inggris, Sir Rowland George Allanson, menyaksiksan kaum muslimin di Pakistan sedang berpuasa. Ketika itu kebetulan sedang musim panas yang sangat terik. “Sungguh gila orang-orang ini.” Batinnya. “Di panas terik seperti ini mereka tidak minum dan tidak makan!”

Setelah menyaksikan mereka yang berpuasa ternyata bukannya loyo, tapi justru tampak lebih segar dan bahagia, tergeraklah hatinya ingin mencoba merasakan nikmatnya berpuasa. Maka ia pun mulai berpuasa, bukan karena iman, melainkan sekadar coba-coba. Pada hari pertama dan kedua, ia merasakan kepayahan yang luar biasa tangan dan kakinya gemetaran.

Ketika meneruskan berpuasa sampai hari ketiga, ia mulai terbiasa. Dan pada hari keempat ia sudah merasakan kenikmatan berpuasa. Tubuhnya terasa ringan, pikirannya jernih, terbebas dari rangsangan dan keinginan aneh-aneh.

Hasil gambar untuk A Western Awakening to IslamKarena penasaran dengan ajaran puasa ini, ia pun menyelidiki hakikat puasa sebagaimana yang diajarkan oleh syariat Islam. Sebagai ilmuwan, ia tak puas jika tidak mempelajari sesuatu bila tidak sampai tuntas. Maka ia pun mempelajari dan meneliti Al-Qur’an. Pada akhirnya, kepuasannya sebagai ilmuwan terpenuhi, ia menemukan kebenaran sejati. Hidayah ALLOOH SWT pun menetes ke dalam hatinya, hatinya pun melonjak bahagia. “Inilah agama yang selama ini aku cari-cari.” Ujarnya

Maka, pada 16 November 1913, ia pun membaca dua kalimat syahadar dan mengganti namanya menjadi “Syaikh RochmatuLLooh Al-Faruuq.” Sementara panggilan sehari-harinya adalah “Lord Headly AL-Farooq”. Pengetahuan dan kekagumannya terhadap Islam ia tuangkan dalam sebuah buku yang laris yang berjudul “A Western Awakening to Islam” (Fajar Kebangkitan Barat Menyambut Islam)


0 comments:

Post a Comment