Tuesday, July 19, 2016

Kenalkan dan Dekatkan Diri Kita kepada Ulama’

“ALLOOH SWT menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (Yang Berhak Disembah) melainkan DIA, Yang Menegakkan Keadilan. (juga menyatakan yang demikian itu) para malaikat dan orang-orang yang berilmu.” [QS. Ali Imron:18]

Dalam ayat di atas, ALLOOH SWT memulai dengan menyebut namaNYA Yang Agung. Setelah itu dilanjutkan dengan menyebut malaikat lantas para ahli ilmu (Ulama’). Hal ini menunjukkan kemuliaan dan keutamaan para ahli ilmu di sisi ALLOOH SWT. Oleh sebab itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mencintai mereka para ulama’ sebagai bagian dari ahli ilmu.

Nabi SAW bersabda,”Keutamaan seorang alim atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan di malam purnama atas seluruh bintang-bintang.”

Kita tidak bisa belajar Islam langsung dari Al-Qur’an dan Hadits. Saat ALLOOH menurunkan Al-Qur’an pun ALLOOH tidak menurunkannya langsung dalam bentuk buku kepada manusia. Tetapi secara bertahap, ayat demi ayat melalui Nabi Muchammad SAW selama lebih kurang 23 tahun. Nabi menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut serta memberi contoh bagaimana cara melaksanakan sholat, puasa, zakat dan lain sebagainya.

Firman ALLOOH SWT:
“... bertanyalah kepada ahli dzikir (ulama’) jika kamu tidak mengetahui.” [QS. An Nahl:43]
Jadi, kita tidak tahu tentang suatu perkara harus bertanya kepada ulama’ yang gemar berdzikir kepada ALLOOH, bukan kepada ulama su’ yang lupa kepada ALLOOH.

ALLOOH meninggikan derajat ulama’ daripada orang-orang awam. Pemahaman ulama’ terhadap Al-Qur’an dan Hadits atau masalah-masalah itu lebih baik daripada pemahaman orang-orang awam.

“...ALLOOH akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, ALLOOH Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.: [QS. Al Mujaadalah (58): 11]

Katakanlah: “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” [QS Az Zumar (39): 9]

“Sesungguhnya orang yang takut kepada ALLOOH di antara hamba-hambaNYA hanyalah ulama.” [QS. Fathir(35): 28]

Kita harus memuliakan  apa yang dimuliakan ALLOOH: “Demikianlah, dan barangsiapa mengagungkan perkara-perkara yang dihormati oleh ALLOOH, maka hal itu lebih baik baginya di sisi ALLOOH.” [QS Al-Hajj: 30]

“Demikianlah, dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar ALLOOH maka sesungguhnya hal itu termasuk ketaqwaan hati.” [QS Al-Hajj: 32]

Muliakanlah Ulama’

Dari Sayyidina Abu Musa RA berkata: “RosuuluLLooh SAW bersabda, ‘Setengah daripada cara mengagungkan ALLOOH Ta’aala ialah dengan memuliakan orang Islam yang sudah berubah serrta orang yang hafal Al-Qur’an yang tidak melampaui batas ketentuan -dalam membacanya- dan tidak pula meninggalkan membacanya. Demikian pula memuliakan seorang sulthon –penguasa pemerintahan yang adil-.” Hadits Hasan yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud.

Dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari neneknya RA berkata: “RosuuluLLooh SAW bersabda,’Tidak termasuk dari golongan kita –ummat Islam- orang yang tidak belas kasihan kepada golongan kecil di antara kita –baik usia atau kedudukannya- serta tidak termasuk golongan kita pula orang yang tidak mengerti kemuliaan –cara memuliakan- yang tua di antara kita.”Hadits Shohih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Imam At Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan shohih.

ALLOOH juga menyatakan bahwa hanya dengan ilmu orang bisa memahami perumpamaan yang diberikan ALLOOOH untuk manusia.

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami ciptakan untuk manusia, dan tiada memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.”[QS Al-Ankabut: 43]

Tuhan juga menegaskan bahwa hanya dengan ilmulah orang bisa mendapat petunjuk Al-Qur’an. Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.” [QS. Al Ankabut: 49]

Dalam kitab Ichya’ Uluumuddiin karangan Al Imam Al Ghozaali disebutkan bahwa Nabi Muchammad SAW bersabda: “Di akhirat nanti tinta para ulama’ ditimbang dengan darah para syuhada’.dan ternyata yang lebih berat adalah tinta para ulama’.”

Nabi Muchammad SAW juga sangat menghargai orang yang berilmu. Ulama’ adalah pewaris  para nabi.” Begitulah sabda Nabi SAW seperti yang dimuat dalam HR Imam Abu Dawud

Bahkan Nabi SAW tidak tanggung-tanggung untuk lebih menghargai seorang yang berilmu daripada kabilah. “Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya satu orang ahli ilmu.” [HR. Imam Ath Thobarooni]

“Hilangnya ilmu bukan karena ilmu itu dicabut oleh ALLOOH SWT. Bukan karena kitab AL-Qur’an dan Hadits menghilang dari peredaran. Tetapi hilang dengan wafatnya para ulama’ yang menguasai ilmu-ilmu tersebut.”

Sungguh hina apabila kita menemukan orang-orang yang membenci ulama’. Hal ini sangat menyedihkan karena merupakan pelecehan terhadap agama. Sebab, agama senantiasa diperjuangkan oleh ilmu-ilmu yang disyiarkan oleh para ulama’. Lantas apabila ada orang yang menghinakan ulama’ berarti ia sungguh telah melecehkan agama. Bukan hanya itu, orang yang melecehkan ulama seolah-olah sedang menentang Nabi SAW. Sebab Nabi SAW jelas-jelas telah memerintahkan kita selaku ummatnya agar memuliakan ulama’, bukan malah menghinakannya. NaudzubiLLaah.

Semoga kita dijadikan orang-orang yang selalu dekat dengan ulama’. Mencintai dan memuliakannya dengan penuh keikhlasan. Serta dijadikan orang yang senantiasa tidak bosan untuk mengambil ilmu dari mereka. Agar kelak kita menjadi orang-orang yang diangkat derajatnya dan didekatkan dengan ALLOOH SWT.

WALLOOHU A’LAM BISH SHOWAAB


0 comments:

Post a Comment