Tuesday, June 14, 2016

Pilih Aku atau Roti Kering itu

                 Syah bin Syuja’ adalah seorang sufi yang berasal dari keluarga bangsawan di kota Kirmani, sebuah kota di Persia. Dia adalah Abul Fawaris bin Syuja’ Al Kirmani yang biasa dipanggil Syah bin Syuja’ yang memiliki dua orang anak, laki-laki dan perempuan. Meskipun masih remaja keduanya mempunyai kecerdasan spiritual yang luar biasa. Bisa jadi mereka memang mewarisi bakat ayahandanya itu.

                 Seorang putri Syah bin Syuja’ telah dipingitnya (tidak boleh keluar rumah) selama 20 tahun. Sesuai dengan usia putrinya tersebut, kini ketika usianya telah 20 tahun, para putra pejabat di kota Kirmani banyak yang datang untuk melamarnya. Sebagai orang tua, tentu saja Syah bin Syuja’ merasa senang karena banyak yang melamar putrinya. Tetapi di sisi lain, Syah bin Syuja’ merasa sedih dan bimbang, siapakah jodoh putrinya itu yang sebenarnya? Maka kepada para putra pejabat yang melamar putrinya itu, Syah bin Syuja’ meminta waktu tiga hari untuk memutuskan.

                Setelah Syah bin Syuja’ pergi menjelajah dari masjid ke masjid, tibalah ia di salah satu masjid yang dipakai sholat oleh salah satu seorang guru sufi. Syah bin Syuja’ kemudian segera menemui guru sufi tersebut.

“Apakah engkau telah berkeluarga?”
“Belum.” jawab guru sufi tersebut
“Maukah engkau seorang istri yang bisa membaca Al-Qur’an?” tanya Syah bin Syuja’
“Siapakah yang mau menikahkan putrinya denganku? Harta kekayaanku hanya tiga dirham.” jawab guru sufi tersebut.
“Akan kuserahkan putriku kepadamu.” jawab Syah bin Syuja’
“Dari tiga dirham yang engkau miliki itu, belanjakanlah satu dirham untuk roti, satu dirham untuk minyak mawar , dan satu dirham untuk pengikat tali perkawinan.” lanjut Syah bin Syuja’
Akhirnya mereka bersepakat. Malam itu juga Syah bin Syuja’ mengantarkan putrinya ke rumah guru sufi itu. Keduanya pun dinikahkan. Kini keduanya telah menjadi suami istri.
Ketika memasuki pojok rumah sang suami, putri Syah bin Syuja’ melihat sepotong roti kering di dekat sebuah kendi berisi air.
“Roti apakah ini?” tanyanya kepada suaminya
“Roti kemarin yang kusimpan untuk hari ini.” Jawab sang guru sufi

Mendengar jawaban itu, tiba-tiba sang gadis hendak meninggalkan rumah guru sufi tersebut. Guru sufi pun pasrah sambil berkata, “Sudah kuduga bahwa putri Syah bin Syuja’ tidak akan sanggup hidup bersamaku yang miskin ini.”
Putri Syah bin Syuja’ menimpali,”Aku meninggalkanmu bukan karena sedikit hartamu, tetapi karena sedikit iman dan kepercayaanmu sehingga engkau menyimpan roti kemarin dan tidak percaya bahwa ALLOOH akan memberimu rezeqi setiap hari.” ucap putri Syah bin Syuja’ dengan serius.

                Guru sufi tersebut sangat terkejut mendengar jawaban istrinya. Ada seorang perempuan yang jauh lebih tinggi berserah dirinya kepada ALLOOH.
               
  Setelah terdiam sejenak, istrinya melanjutkan perkataannya,” Aku jadi heran kepada ayahku, 20 tahun lamanya ia memingitku dan mengatakan akan kunikahkan engkau dengan orang yang bertaqwa kepada ALLOOH, tetapi nyatanya ia menyerahkanku kepada seseorang yang tidak tawakal kepada ALLOOH untuk makanannya sehari-hari.”


“Apakah kesalahanku ini bisa diperbaiki?” guru sufi pun bertanya
“Bisa.” jawab putri Syah bin Syuja’. “Pilihlah di antara dua, aku atau roti kering itu!”


0 comments:

Post a Comment