Tak lama lagi bulan Romadhon akan
tiba kembali. Suatu bulan yang oleh Nabi disebut “syahrun adzhimum mubarok”, bulan yang agung dan penuh berkah, bulan
yang di dalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik daripada seribu
bulan, atau dikenal dengan lailatul qodar.
Menjelang datangnya bulan yang
agung ini ALLooh telah memanggil hamba-hamba-Nya yang mengaku dirinya beriman
kepada-Nya agar menyambut kedatangan bulan Romadhon dengan berpuasa sebulan
penuh. Diingatkan kepada mereka bahwa puasa dalam bulan Romadhon adalah suatu
kewajiban yang harus dilaksanakan jikalau mereka ingin terpelihara dari
kerusakan duniawi dan kerugian ukhrowi.
Orang yang beriman tentunya akan
menyambut baik panggilan Tuhannya. Mereka akan memenuhi undangan-Nya untuk
berpuasa. Jikalau panggilan dan undangan handai taulan dan teman dekat saja
hampir tida pernah kita tolak, melainkan selalu kita penuhi dengan hati gembira
serta rasa terima kasih, apalagi jikalau panggilan itu datangnya dari Al-Kholiq
Yang Menciptakan kita dan alam semesta, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Yang Memberi Rochmah dan rezeki kepada kita, agaknya amat keterlaluan bila
orang yang telah mengaku dirinya beriman kepada-Nya, kemudian menolak panggilan
dan tidak memenuhi undangan-Nya.
ALLooh telah memperingatkan
kepada kita melalui firman-Nya dalam surah Al-Anfaal ayat 24 yang berbunyi:
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan ALLooh dan seruan
Rosul apabila Rosul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada
kamu.”
Pada ayat 20 surat tersebut juga
ditegaskan:
“Dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar
(perintah-perintah-Nya).”
Berkali-kali kita dipanggil atau
diseur untuk melaksanakan suatu tugas yang bukan di luar kemampuan kita, yaitu
menjalankan suatu ibadah sebagai konsekuensi iman dan manifestasi taqwa serta
akan mengantar kita pada Mayuhyikum sebagaimana
tersebut dalam ayat di atas, yakni suatu yang akan menghidupkan dan
membahagiakan kita berupa ibadah puasa. Bagaimana puasa dapat menghidupkan dan
membahagiakan kita?
RosuuluLLooh telah memberikan
penjelasan mengenai manfaat puasa bagi kehidupan kita, baik jasmani maupun
rohani. Puasa akan memberikan ketahanan tubuh yang luar biasa yang sulit
ditemukan melalui usaha-usaha lain. Seperti tersebut dalam suatu hadits yang
berbunyi:
“Berpuasalah, maka kalian akan menjadi sehat.”
Dalam hadits lain disebutkan:
“Puasa adalah perisai.”
Perisai dari segala macam
penyakit, baik penyakit lahir maupun penyakit batin, penyakit tubuh jasmani
maupun jiwa rohani. Puasa juga perisai dari kemurkaan ALLooh dan siksa api
neraka yang amat panas. Selain itu disabdakan lagi oleh RosuuluLLooh SAW bahwa:
“Romadhon adalah bulan kesabaran.”
Selama satu bulan penuh kita
dilatih bersabar, tabah, tekun, tahan uji yang semuanya ini merupakan
faktor-faktor penting dalam mengantarkan manusia pada pintu kemenangan.
Kesabaran dan ketabahan RosuuluLLooh yang membuat beliau selalu optimis dan
tidak pernah putus asa dalam segala sesuatu. Sifat ini yang membuat beliau
tidak pernah patah hati dan terpelihara dari penyakit jantung serta bebas dari
segala penyakit batin yang amat unik yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu
seorang dokter spesialis sekalipun. Yaitu penyakit yang disebut:
“Tidak puas dengan sedikit dan tidak kenyang dengan banyak.”
Orang yang dihinggapi penyakit
ini, bila diadakan pemeriksaan secara medis pada badannya tidak terdapat
hal-hal yang salah, semuanya normal. Namun dia jelas menderita dan obatnya pun
tak terjual di apotik, melainkan ada pada dirinya sendiri seperti yang telah
dicontohkan oleh RosuuluLLooh SAW, yaitu senantiasa optimis dan tidak pernah
putus asa berkat kesabaran dan ketabahan yang terlatih dan banyak diperoleh
melalui puasa Romadhon.
Didikan dan latihan yang
diberikan oleh puasa Romadhon lagi ialah: Puasa Romadhon menyuruh kita menahan
diri dari melakukan hubungan seksual di siang hari dengan istri atau suaminya
sendiri yang sah, yang ada di rumah dan bahkan di depan kita. Pendidikan ini
tentulah akan membuat kita sanggup menahan diri dan relah menjauhi hal-hal yang
dapat menimbulkan fitnah serta menyeleweng terhadap yang bukan milik kita
sendiri. Puasa akan membuat seseorang menjadi jujur dan adil sekalipun pada
diri sendiri.
Satu hal lagi yang perlu kami
sampaikan bahwa puasa akan membuat dan membentuk kita menjadi peramah, tapi
bukan penakut. Yaitu mendidik dan melatih kita agar mampu menahan dan menguasai
diri terhadap segala usaha setan yang suka mengganggu manusia dengan menunggangi
sifat marah (ghodhob) yang ada padanya.
Bilamana ada seseorang yang
berkata dengan perkataan yang tidak patut kepada kita, mengganggu atau membujuk
dan merayu untuk melakukan perbuatan yang dapat merusak puasa, kita dianjurkan
agar menyambutnya dengan kata-kata:
“Saya sedang berpuasa.”
Bukan kita balas dengan perbuatan
serupa dan mengiyakan bujuk rayunya. Bahkan ketika muncul bisikan dalam hati
kita sendiri, entah ingin berdusta, berbuat jahat, berkhianat, dan melanggar
aturan agama, kita dianjurkan menjawab bisikan itu dengan “saya sedang berpuasa”. Pendidikan dan latihan yang diberikan oleh
ibadah puasa benar-benar dapat dan mampu membawa kepada kebaikan dan
kebahagiaan hidup baik lahir maupun batin.
Memang, betapapun seseorang yang
berpuasa, garansi untuk menjadi orang yang baik adalah lebih besar daripada
yang tidak berpuasa. Betapapun remaja putra maupun remaja putri yang berpuasa,
moral dan akalnya akan lebih baik dan bersih ketimbang yang tidak berpuasa.
Mengingat begitu banyak hikmah
dan manfaat puasa bagi kesehatan jasmani dan rohani serta kebutuhan kita akan
ibadah yang satu ini, maka marilah bulan Romadhon yang tidak lama lagi akan
tiba kita sambut dengan hati gembira dan kita laksanakan ibadah puasa nanti
dengan ketulusan hati karena ALLooh SWT serta senantiasa mengharap
keridhoan-Nya. Karena RosuuluLLooh SAW pun telah bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa berdasarkan iman dan ketulusan hatinya,
niscaya diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.”
Semoga kita selalu mendapat
petunjuk dari ALLooh serta pertolongan-Nya sehingga kita mampu memenuhi
undangan-Nya untuk berpuasa sebulan penuh dalam bulan Romadhon nanti, dan puasa
kita diterima disisi-Nya. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin
0 comments:
Post a Comment