Thursday, May 2, 2019

Menyambut Kehadiran di Bulan Romadhon


Tak lama lagi bulan Romadhon akan tiba kembali. Suatu bulan yang oleh Nabi disebut “syahrun adzhimum mubarok”, bulan yang agung dan penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan, atau dikenal dengan lailatul qodar.

Menjelang datangnya bulan yang agung ini ALLooh telah memanggil hamba-hamba-Nya yang mengaku dirinya beriman kepada-Nya agar menyambut kedatangan bulan Romadhon dengan berpuasa sebulan penuh. Diingatkan kepada mereka bahwa puasa dalam bulan Romadhon adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan jikalau mereka ingin terpelihara dari kerusakan duniawi dan kerugian ukhrowi.

Orang yang beriman tentunya akan menyambut baik panggilan Tuhannya. Mereka akan memenuhi undangan-Nya untuk berpuasa. Jikalau panggilan dan undangan handai taulan dan teman dekat saja hampir tida pernah kita tolak, melainkan selalu kita penuhi dengan hati gembira serta rasa terima kasih, apalagi jikalau panggilan itu datangnya dari Al-Kholiq Yang Menciptakan kita dan alam semesta, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Yang Memberi Rochmah dan rezeki kepada kita, agaknya amat keterlaluan bila orang yang telah mengaku dirinya beriman kepada-Nya, kemudian menolak panggilan dan tidak memenuhi undangan-Nya.

ALLooh telah memperingatkan kepada kita melalui firman-Nya dalam surah Al-Anfaal ayat 24 yang berbunyi:
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan ALLooh dan seruan Rosul apabila Rosul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu.”
Pada ayat 20 surat tersebut juga ditegaskan:
“Dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya).”

Berkali-kali kita dipanggil atau diseur untuk melaksanakan suatu tugas yang bukan di luar kemampuan kita, yaitu menjalankan suatu ibadah sebagai konsekuensi iman dan manifestasi taqwa serta akan mengantar kita pada Mayuhyikum sebagaimana tersebut dalam ayat di atas, yakni suatu yang akan menghidupkan dan membahagiakan kita berupa ibadah puasa. Bagaimana puasa dapat menghidupkan dan membahagiakan kita?

RosuuluLLooh telah memberikan penjelasan mengenai manfaat puasa bagi kehidupan kita, baik jasmani maupun rohani. Puasa akan memberikan ketahanan tubuh yang luar biasa yang sulit ditemukan melalui usaha-usaha lain. Seperti tersebut dalam suatu hadits yang berbunyi:
“Berpuasalah, maka kalian akan menjadi sehat.”
Dalam hadits lain disebutkan:
“Puasa adalah perisai.”

Perisai dari segala macam penyakit, baik penyakit lahir maupun penyakit batin, penyakit tubuh jasmani maupun jiwa rohani. Puasa juga perisai dari kemurkaan ALLooh dan siksa api neraka yang amat panas. Selain itu disabdakan lagi oleh RosuuluLLooh SAW bahwa:
“Romadhon adalah bulan kesabaran.”

Selama satu bulan penuh kita dilatih bersabar, tabah, tekun, tahan uji yang semuanya ini merupakan faktor-faktor penting dalam mengantarkan manusia pada pintu kemenangan. Kesabaran dan ketabahan RosuuluLLooh yang membuat beliau selalu optimis dan tidak pernah putus asa dalam segala sesuatu. Sifat ini yang membuat beliau tidak pernah patah hati dan terpelihara dari penyakit jantung serta bebas dari segala penyakit batin yang amat unik yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu seorang dokter spesialis sekalipun. Yaitu penyakit yang disebut:
“Tidak puas dengan sedikit dan tidak kenyang dengan banyak.”

Orang yang dihinggapi penyakit ini, bila diadakan pemeriksaan secara medis pada badannya tidak terdapat hal-hal yang salah, semuanya normal. Namun dia jelas menderita dan obatnya pun tak terjual di apotik, melainkan ada pada dirinya sendiri seperti yang telah dicontohkan oleh RosuuluLLooh SAW, yaitu senantiasa optimis dan tidak pernah putus asa berkat kesabaran dan ketabahan yang terlatih dan banyak diperoleh melalui puasa Romadhon.

Didikan dan latihan yang diberikan oleh puasa Romadhon lagi ialah: Puasa Romadhon menyuruh kita menahan diri dari melakukan hubungan seksual di siang hari dengan istri atau suaminya sendiri yang sah, yang ada di rumah dan bahkan di depan kita. Pendidikan ini tentulah akan membuat kita sanggup menahan diri dan relah menjauhi hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah serta menyeleweng terhadap yang bukan milik kita sendiri. Puasa akan membuat seseorang menjadi jujur dan adil sekalipun pada diri sendiri.

Satu hal lagi yang perlu kami sampaikan bahwa puasa akan membuat dan membentuk kita menjadi peramah, tapi bukan penakut. Yaitu mendidik dan melatih kita agar mampu menahan dan menguasai diri terhadap segala usaha setan yang suka mengganggu manusia dengan menunggangi sifat marah (ghodhob) yang ada padanya.

Bilamana ada seseorang yang berkata dengan perkataan yang tidak patut kepada kita, mengganggu atau membujuk dan merayu untuk melakukan perbuatan yang dapat merusak puasa, kita dianjurkan agar menyambutnya dengan kata-kata:
“Saya sedang berpuasa.”

Bukan kita balas dengan perbuatan serupa dan mengiyakan bujuk rayunya. Bahkan ketika muncul bisikan dalam hati kita sendiri, entah ingin berdusta, berbuat jahat, berkhianat, dan melanggar aturan agama, kita dianjurkan menjawab bisikan itu dengan “saya sedang berpuasa”. Pendidikan dan latihan yang diberikan oleh ibadah puasa benar-benar dapat dan mampu membawa kepada kebaikan dan kebahagiaan hidup baik lahir maupun batin.

Memang, betapapun seseorang yang berpuasa, garansi untuk menjadi orang yang baik adalah lebih besar daripada yang tidak berpuasa. Betapapun remaja putra maupun remaja putri yang berpuasa, moral dan akalnya akan lebih baik dan bersih ketimbang yang tidak berpuasa.

Mengingat begitu banyak hikmah dan manfaat puasa bagi kesehatan jasmani dan rohani serta kebutuhan kita akan ibadah yang satu ini, maka marilah bulan Romadhon yang tidak lama lagi akan tiba kita sambut dengan hati gembira dan kita laksanakan ibadah puasa nanti dengan ketulusan hati karena ALLooh SWT serta senantiasa mengharap keridhoan-Nya. Karena RosuuluLLooh SAW pun telah bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa berdasarkan iman dan ketulusan hatinya, niscaya diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.”

Semoga kita selalu mendapat petunjuk dari ALLooh serta pertolongan-Nya sehingga kita mampu memenuhi undangan-Nya untuk berpuasa sebulan penuh dalam bulan Romadhon nanti, dan puasa kita diterima disisi-Nya. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin 

0 comments:

Post a Comment