Thursday, January 4, 2018

Manusia Diciptakan Untuk Beribadah

Hasil gambar untuk Manusia Diciptakan Untuk Beribadah Makanan yang kita makan, minuman yang kita minum, pakaian yang kita pakai setiap harinya merupakan anugerah dan pemberian dari ALLooh SWT. Bahkan diri kita sendiri adalah ciptaan ALLooh.
Manusia adalah makhluk yang dijadikan dengan bentuk yang sempurna, tidak seperti makhluk-makhluk yang lain, sebagaimana firmanNYA dalam QS At Tin  ayat 4-6:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putussnya.”
Dari ayat di atas, kita mengetahui bahwa ALLooh menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, namun DIA akan mengembalikan kita ke tempaatt yang paling buruk. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh.
Oleh sebab itu, manusia yang telah diciptakan ALLooh diperintahkan untuk beribadah kepada-NYA, agar ketika mati nanti, mereka akan kembali ke tempat yang baik, bukan tempat yang serendah-rendahnya.
ALLooh SWT berfirman dalam QS Adz Dzanat ayat 56:
“Dan AKU tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-KU.”
Dari sini jelaslah bahwa fungsi kita hidup ini adalah untuk beribadah kepada ALLooh SWT semata, mematuhi dam menjalankan syariat-syariatNYA yang telah dibawa oleh RosuuluLLooh SAAW menjauhi larangan-laranganNYA dengan penuh ketaatan dan pasrah diri.
Meskipun demikian halna, banyak sekali manusia yang menyalah gunakan, menggunakan anggota badannya, panca inderanya seperti mulut, hanya digunakan untuk berbicara yang tidak ada manfaatnya sama sekali, bahkan mereka gunakan untuk membicarakan kejelekan orang lain, padahal belum tentu dirinya lebih baik daripada orang yang ia jadikan sebagai bahan ejekan.
Mereka diberi mata, tetapi menggunakannya untuk memandang hal-hal yang dilarang oleh ALLooh, seperti melihat dan menyaksikan film-film porno dan lain-lain.
Mereka diberi telinga, namun hanya diigunakan untuk mendengarkan hal-hal yang tidak berguna, mendengarkan bisikan-bisikan setan yang kemudian meracuni jiwanya. Ia enggan untuk mendengarkan nasehat, juga tidak suka mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
 Mereka diberi tangan hanya untuk mengerjakan kejahatan, melanggar hukum-hukum ALLooh, mencari barang-baarang yang banyak untuk kepentingan pribadinya tidak peduli halal atau haram, bahkan ia rela membunuh.
Mereka diberi kaki hanya digunakan untuk berjalan menuju tempat-tempat maksiat, seperti pelacuran, tempat perjudian. Dan ia enggan untuk melangkahkan kakinya menuju tempat-tempat untuk beribadah, seperti masjid, meghadiiri majlis ta’lim dan lain-lain.
Mereka diberi otak hanya digunakan untuk berfikir bagaimana caranya mendapatkan harta yang banyak, kedudukan yang tinggi tanpa mempertimbangkan halal atau haramnya lagi. Mereka tidak menggunakan untuk memikirkan firman-firman ALLooh yang berupa alam semesta yang menakjubkan ini dan juga firman-firmanNYA yang berupa Al-Qur’an.
Mengapa mereka tidak bertaubat dengan sesungguhnya, apakah mereka tidak lagi ingat kepada ALLooh dan segala siksa yang dijanjikanNYA untuk mereka yang berbuat maksiaat. Dan apakah mereka tidak ingat lagi kepada janji ALLooh kepada orang-orang yang berbuat amal sholeh bahwa mereka akan menerima pahala yang agung berupa surga yang penuh dengan kenikmatan. Ataukah malah mereka telah ingkar terhadap ALLooh sebagai Tuhan semesta alam?
Semasa hidup di dunia, mereka yang melakukan kejahatan, mungkin dengan harta dan kepintarannya, ia dapat lepas dari hukum. Namun di akhirat nanti, dapatkah manusia terlepas dari hukum ALLooh.
Mulut memang dapat bersilat, bisa berbohong. Namun ALLooh SWT akan menutup mulut-mulut mereka, dan tangannya lah yang akan berbicara dan kakinya akan menjadi saksi.
ALLooh SWT berfirman dalam QS YaaSiin ayat 65:
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu pernah mereka usahakan.”
Dan dalam  firman-NYA QS Al Zalzalah ayat 6:
“Pada hari kiamat itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.”
Menurut sebagian ahli tafsir mengenai ayat di atas, bahwa manusia nanti keluar dari kuburnya dengan muka yang bercahaya, muka yang berseri-seri sebagai tanda bahwa ia adalah orang yang sholeh. Sedangkan adapula orang yang keluar dari kuburnya dengan muka yang hitam legam sebagai tanda bahwa ia adalah orang yang durhaka dan akan memasuki tempat yang serendah-rendahnya, yaitu neraka.
ALLooh SWT berfirman dalam QS Al Zalzalah ayat 7-8:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarroh pun , niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat Dzarroh pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.”
Demikianlah mahkamah keadilan ALLooh, siapa yang mengerjakan kebaikan meskipun sedikit, akan dibalas oleh ALLooh dengan kebaikan pula, bahkan dilipat ganda sampai yang DIA kehendaki. Dan sebaliknya, siapa yang mengerjakan kejahatan meskipun sedikit dan ia tidak bertaubat atau tidak diampuni oleh ALLooh, maka ia pun akan merasakan balasannya di akhirat nanti.
Oleh sebab itu, marilah kita senantiasa beristighfar, bertaubat, memohon ampun kepada ALLooh SWT atas segala dosa dan kesalahan kita karena setiap manusia pasti berdosa dan pernah mengerjakan kesalahan.
Orang yang baik bukanlah orang yang tidak pernah mengerjakan dosa maupun kesalahan, namun orang yang baik itu adalah orang yang apabila berbuat kesalahan ia segera sadar dan memohon ampunan dari ALLooh SWT atas dosa yang telah dikerjakannya itu.
Dan yang lebih penting lagi dalam beribadah adalah membersihkan niat dari selain ALLooh. Kita mantapkan niat kita dalam setiap ibadah, karena hasil perbuatan kita itu sesuai dengan niat kita, sebagaimana sabda RosuuluLLooh SAW:
“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.”
Syeikh Ibnu Ruslan pernah mengatakan:
“Dan ikhlaskanlah dalam berniat sebelum melakukan amal dan lakukanlah niat bersamaan dengan permulaan amal.”
Marilah kita bersihkan niat kita dalam beribadah, dalam berjuang dalam setiap aktifitas kita, kita niatkan bahwa kita lakukan semua itu hanyalah untuk mencari keridhoan ALLooh semata, bukan karena kepentingan pribadi, komersial, dan demi kedudukan yang akan menyeret kita ke dalam neraka Jahanam.
Di samping semua itu, jangan lupa bahwa kita melakukan segala kebaikan bukan untuk mendapatkan sanjungan orang lain, janganlah kita haus akan sanjungan, karena itupun akan menjerumuskan kita ke lembah kehancuran dan kebinasaan.
Betapa tidak, kita sudah bersusah payah mengerjakan kebaikan dan amal sholeh, namun karena kita terpukau dengan sanjungan orang lain, makaa amalan yang telah kita kerjakan menjadi sia-sia, artinya tidak akan dibalas oleh ALLooh, kecuali hanya berupa sanjungan dari manusia.
RosuuluLLooh SAW bersabda:
“Kesukaan dipuji dari manusia itu adalah membutakan hati dan telinga. Yakni tidak dapat mendengarkan kebenaran.”
Semoga kita diberikan kekuatan untuk melaksanakan ibadah sebagai tugas kita sebagai makhluk ALLooh yang taat kepada-NYA. Aamiiin Yaa Robbal ‘Aalamiin.
WALLOOHU A’LAM BISH SHOWAAB

0 comments:

Post a Comment