Sunday, August 6, 2017

IDUL ADCHA

Hasil gambar untuk idul adha 2017Idul Adcha disebut juga dengan Idul Qurban, dikarenakan semenjak fajar menyingsing pada pagi hari ini, hingga terbenam matahari pada tanggal 13 Dzulchijjah nanti disebut juga hari tasyrik. Selama empat hari, mulai hari ini sampai empat hari kemudian kita merayakan hari raya Idul Adcha, hari raya yang merupakan hari raya terbesar bagi ummat Islam, hari yang menggambarkan betapa besar jiwa ummat Islam yang beriman dan bertaqwa kepada ALLOOH SWT.

Dalam sejarah kita ketahui peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam bulan Dzulchijjah ini. Bahwa Nabi Ibrohim AS karena ketaatannya yang besar kepada ALLOOH, beliau rela untuk menyembelih putranya yang bernama Ismail. Begitu pula putranya dengan ikhlas hati bersedia untuk disembelih dikarenakan besarnya ketaatan kepada ALLOOH.

Akhirnya Nabi Ibrohim dan Nabi Ismail berhasil menjalani ujian dan cobaan dari ALLOOH untuk membuktikan ketaatan dan kecintaannya kepada ALLOOH SWT yang pada akhirnya menggantinya dengan seekor kambing untuk qurban.

Ganti berupa seekor kambing itu nampaknya tidak seimbang dengan pengorbanan yang diberikan oleh Nabi Ibrohim AS dan Nabi Ismail AS itu, oleh karenanya ALLOOH mensyariatkan kepada ummat Nabi Muchammad SAW untuk menyelenggarakan qurban setiap hari raya idul Adha. Sekarang sudah berapa jumlah daging hewan yang disembelih sebagai penebus bagi Nabi Ismail AS sungguh amatlah besar dan agung peristiwa ini.

Penyembelihan hewan qurban itu merupakan ukuran bagi setiap kita, sampai berapa besar kesediaan kita untuk berqurban demi pengabdian kita kepada ALLOOH SWT, padahal kita hanya diperintahkan untuk menyembelih hewan, bukan anak kita. Maka kita harus menunjukkan bahwa pengabdian dan kecintaan kita kepada ALLOOH SWT amatlah besar.

ALLOOH tidak akan menerima daging yang kita korbankan melainkan hanya ketaqwaan kita, keberanian kita untuk berqurban demi mendapatkan keridhoanNYA.

ALLOOH SWT berfirman dalam QS Al Chajj ayat 37:
“Bahwa ALLOOH SWT tidak akan menerima daging-daging yang menjadi qurban dan tidak pula akan darahnya, melainkan akan menerima taqwanya.”

Dari ayat di atas, kita memperoleh banyak pelajaran, di antaranya kita mengetahui bahwa hewan-hewan yang kita sembelih, baik lembu, kerbau maupun kambing bukanlah daging-daging maupun darah-darah hewan itu yang diterima oleh ALLOOH, melainkan ketaatan dan keikhlasan kita dalam ketaatan kepadaNYA, itulah yang nantinya akan diterima oleh ALLOOH SWT dan akan dibalas dengan ganjaran yang setimpal.

Pengorbanan ini merupakan sarana pendidikan Islam untuk mendidik kaum muslimin agar mereka berhati dermawan dan suka menolong sesama manusia dalam rangka mendekatkan diri kepadaNYA.

Berqurban, jika kita laksanakan dengan hati yang ikhlas semata-mata karena ALLOOH, maka kita akan mendapatkan pahala yang amat besar di sisi ALLOOH SWT. Sebagaimana yang disabdakan oleh RosuuluLLooh SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah: 
“Berqurban itu untuk yang melaksanakannya, dibalas oleh ALLOOH dengan pahala tiap-tiap satu helai rambut satu kebajikan.”

Sungguh amat besar sekali pahala yang diberikan oleh ALLOOH bagi orang-orang yang mau melaksanakan qurban dengan mengurbankan hewan sapi atau kambing, maka marilah kita memantapkan niat kita dan gemar untuk berqurban, karena gemar berqurban berarti gemar untuk mengumpulkan amal kebajikan sebanyak-banyaknya demi mencapai keridhoanNYA.

Kita hidup di dunia ini hanya sebentar saja, mari kita memanfaatkan kesempatan hidup dengan melakukan berbagai macam kebaikan seperti berqurban, semakin banyak hewan yang kita qurbankan akan semakin banyak pula yang akan kita terima di akhirat nanti, karena setiap helai rambut hewan qurban itu akan dibalas oleh ALLOOH SWT dengan satu kebajikan jika kita benar-benar ikhlas tidak karena ingin dipuji orang atau ingin terkenal suka berbuat baik.

Jika kita tidak ikhlas karena ALLOOH, maka akan sia-sialah qurban kita, kita akan hanya mendapatkan pujian manusia yang hanya sementara, sedangkan kita melupakan pahala yang begitu agung di sisiNYA.

Oleh karenanya sebelum kita menyerahkan hewan qurban maka kita perbaiki dahulu niat kita hanya untuk mendapatkan keridhoanNYA semata, bukan karena yang lain.

Dengan begitu maka insyaaALLooh qurban akan diterima oleh ALLOOH SWT, dan akan menjadi amal ibadah yang tidak sedikit ganjarannya.

Menyembelih hewan qurban memang diperintahkan kepada orang-orang yang mampu, meskipun demikian hendaknya kita berusaha dengan sekuat tenaga untuk memperoleh hewan qurban dan ikut serta dalam merayakan Idul Adcha yang mulia.

Kadang-kadang kita yang mampu enggan untuk mengorbankan hewan qurban pada hari raya ini, kadang kita lebih mencintai apa yang menjadi milik kita untuk sementara di dunia ini daripada mengorbankannya di jalan ALLOOH yang akan kita petik hasilnya di akhirat nanti.

Kadang kita terlalu cinta dengan suatu barang, kemudian kita enggan untuk mengorbankan barang yang kita cintai itu. Kita hanya mau mengorbankan barang-barang yang sudah tidak kita butuhkan, bahkan yang jelek dan usang. Padahal ALLOOH SWT berfirman dalam surat Ali Imron ayat 92:
“Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan yang sempurna, kecuali setelah kamu memberikan dan mengorbankan sebagian harta yang kamu cintai.”

Dalam ayat di atas tentunya kita menyadari bahwa kita diharuskan untuk mengorbankan sesuatu yang kita cintai demi ALLOOH untuk membuktikan mana yang lebih kita cintai, barang yang kita miliki atau ALLOOH SWT dengan keridhoanNYA.

Oleh sebab itu marilah kita bersihkan diri kita dari nafsu mencintai sesuatu di atas kecintaan kepada ALLOOH. Kita sebagai muslim tidak hanya dengan mengucapkan “aku cinta ALLOOH”, tetapi tidak dibuktikannya dengan perbuatan.

Makanya, mulai sekarang mari kita buang rasa cinta kita yang berlebihan kepada suatu benda dibanding cinta kepada ALLOOH. ALLOOH harus lebih kita cintai dari apapun, jika sudah demikian maka kita akan menjadi muslim yang sejati sebagaimana Nabi Ibrohim AS yang sangat mencintai anaknya yang bernama Ismail, beliau sudah lama tidak mempunyai seorang anak, kemudian pada suatu ketika di usia beliau yang sudah tua, Beliau mempunyai seorang anak, maka dapat kita bayangkan betapa Nabi Ibrohim AS sangat bahagia dan sangat mencintai putranya itu.

Maka ALLOOH mengujinya dengan perintah menyembelihnya inilah ujian dari ALLOOH untuk Nabi Ibrohim, lebih cinta mana anaknya ataukah ALLOOH?

Ternyata Nabi Ibrohim tidak hanya cinta kepada ALLOOH dengan ucapan saja, melainkan diaplikasikan dalam perbuatan. Juga anaknya yang sholeh membuat mereka memandang tidak ada tujuan lain melainkan hanya ALLOOH, mereka taat kepada ALLOOH.

Nabi Ibrohim AS sangat tepat untuk kita contoh, memang kita ini bukan Nabi yang mempunyai keimanan yang seratus persen bahkan lebih. Makanya oleh ALLOOH kita hanya diperintahkan untuk mengorbankan hewan sembelihan.

Oleh karenanya jika kita mengaku untuk mencintai ALLOOH maka kita harus siap untuk diuji, rela mengorbankan apa yang kita cintai demi yang lebih kita cintai dari segala-galanya yaitu ALLOOH SWT.

Semoga amal ibadah kita akan diterima oleh ALLOOH SWT sebagai bukti kecintaan kita kepadaNYA.

0 comments:

Post a Comment