Monday, July 4, 2016

Lebaran Topat dan Perang Topat di Lombok

Agama islam mengajarkan bahwa ada keutamaan bagi orang-orang yang melanjutkan puasa seminggu setelah puasa Romadhoon yang biasa disebut sebagai puasa Syawwal. Untuk mensyukuri berakhirnya puasa sunnah tersebut, warga masyarakat di Lombok melaksanakan lebaran kedua setelah Idul Fithri yang disebut dengan nama Lebaran Ketupat atau Lebaran Topat. Kata “topat” diambil dari kata ketupat, yakni penganan masyarakat Lombok yang dihidangkan khusus pada perayaan Lebaran Ketupat.

Selain wisata alam yang tersebar di berbagai penjuru, di Lombok juga terdapat banyak sekali wisata budaya, di antaranya adalah “TRADISI PERANG TOPAT” yang merupakan tradisi turun-temurun mulai dilakukan sepeninggal penjajahan Bali di Lombok di masa lampau.

Lebaran Topat juga bisa diartikan menjauhkan diri dari nafsu kebendaan dan membersihkan batin dari sikap dengki dan iri hati setelah nuraninya terjerembab oleh ego dan kemeriahan budaya materi yang semu.


Ritual berserap atau membasuh muka dengan air memberi makna bahwa tindakan tersebut merupakan cara untuk membersihkan kotoran yang melekat di wajah. Jika wajah dan hatinya bersih, maka orang itu tidak akan sakit baik secara fisik maupun psikis.

0 comments:

Post a Comment