Thursday, July 7, 2016

Jangan Lewatkan Bulan Syawal

Syawal merupakan bulan ke sepuluh di dalam kalender Islam. Syawal menurut akar katanya berarti naik, ringan, atau membawa (mengandung). Disebut demikian karena terdahulu, ketika bulan-bulan hijriyah masih ‘disesuaikan’ dengan dengan musim (praktek interkalasi), suhu meningkat karena berada pada musim panas seperti halnya Romadhoon.

                Selain itu, biasanya orang Arab mengamati bahwa pada bulan inilah onta-onta mengandung atau menaikkan ekornya sebagai tanda tidak mau dikawini. Karenanya, orang Arab juga memiliki kepercayaan bahwa bulan ini ‘tidak baik’ dan melihat pernikahan di bulan Syawal akan berakhir sial. Kepercayaan ini dihapus oleh Islam dengan peristiwa pernikahan Nabi Muchammad SAW di bulan tersebut.

                Hari-hari berikutnya di bulan ini, setelah 1 Syawal merupakan kesempatan untuk ‘menyempurnakan’ puasa Romadhoon dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Dengan tambahan puasa enam hari ini, kaum muslimin bisa memperoleh pahala setara dengan puasa satu tahun.

                Dari Sayyidina Abu Ayyub Al Anshori RA, RosuuluLLooh SAW bersabda,”Barangsiapa yang berpuasa Romadhoon kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh,” [HR. Imam Muslim no. 1164]
                Dalam hadits di atas terdapat dalil tegas tentang dianjurkannya puasa selama enam hari di bulan Syawal dan pendapat inilah yang dipilih madzhab Imam Syafi’i, Imam Achmad dan Imam Abu Dawud serta yang sependapat dengan mereka.

            
    Orang yang melakukan satu kebaikan akan mendapatkan sepuluh kebaikan yang semisal. Puasa Romadhoon adalah selama sebulan berarti akan semisal dengan puasa 10 bulan. Puasa Syawal adalah enam hari berarti akan semisal dengan 60 hari yang sama dengan dua bulan. Oleh karena itu, seseorang yang berpuasa Romadhoon kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal akan mendapatkan puasa seperti setahun penuh.

                (Lihat Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/56 dan Syarh Riyadhus Shoolichiin, 3/465). Segala puji bagi ALLOOH yang telah memberikan nikmat ini bagi ummat Islam.
                Imam Nawawi dalam Syarh Muslim, 8/56 mengatakan,”Para ulama madzhab Imam Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa Syawal secara berturut-turut (sehari) setelah sholat ‘Idul Fithri.
                Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Romadhoon.”

                Oleh karena itu, boleh saja seseorang berpuasa Syawal tiga hari setelah Idul Fithri misalnya, baik secara berturut-turut ataupun tidak, karena dalam hal ini ada kelonggaran. Namun, apabila seseorang berpuasa Syawal hingga keluar waktu (bulan Syawal) karena bermalas-malasan maka dia tidak akan mendapatkan ganjaran puasa Syawal.

                Puasa Syawal bisa dipadu niatnya dengan puasa qodho’. Lebih baiknya menyatukannya, niat puasa qodho dan Syawal, hal itu diperbolehkan dalam madzhab Syafi’i. Mengenai puasa Syawal boleh berurutan dan boleh dipisah-pisah . (Sunan Imam At-Turmudzi hadits no. 759).

                Bulan Syawal juga merupakan awal dimulainya bulan-bulan ibadah haji, karena sejak bulan inilah diperbolehkan berniat ichrom untuk melakukan ibadah haji. Umroh yang dilakukan pada bulan ini juga bisa digabung dengan ibadah haji di bulan Dzulhijjah sehingga menjadi Haji Tammatu’.

                Peristiwa Sejarah
1.       Imam Bukhori meninggal dunia pada 1 Syawal 253H.
2.       Perang Hunain dimulai 3 Syawal tahun 8 Hijriyah. Perang ini terjadi lima belas hari setelah penaklukan Mekah, dan berlangsung di kawasan antara Mekah dan Thoib.
3.       Perang Uhud tanggal 7 Syawal tahun 3 Hijriyah di gunung Uhud di utara kota Madinah.
4.       Perang Khondaq meletus tanggal 17 Syawal tahun ke 5 Hijriyah, perang Khondaq juga dikenal dengan perang Ahzab, meletus di seputar kota Madinah.
5.       21 Syawal tahun 92 Hijriyah Andalusia yang terletak  di Spanyol ditaklukan oleh 12.000 pasukan Muslim.
6.       RosuuluLLooh SAW pergi ke Thoif tanggal 11 Syawal 3 tahun sebelum Hijriyah. Tujuannya mengajak kabilah Tsaqif masuk Islam.
7.       27 Syawal, Perjalanan Nabi SAW ke Thoif tahun ke-10 kenabian.
8.       13 Syawal, kelahiran ahli hadits Imam Bukhori.
9.       Syawal 2 Hijriyah, Perang Bani Qoinuqo.
10.   17 Syawal 3 Hijriyah, Perang ‘Uhud.
11.   Kelahiran Siti Aisyah dan pernikahannya dengan Nabi Muchammad SAW juga terjadi pada bulan Syawal.
12.   29 Syawal, Sayyidah Faathimah dengan Sayyidina ‘Ali KWH.
13.   Syawal 4 Hijriyah, pernikahan Nabi SAW dengan Ummu Salamah.
14.   Syawal 4 Hijriyah, kelahiran cucu Nabi SAW Sayyidina Chasanain.
15.   18 Syawal 5 Hijriyah, Perang Khondaq (Ahzab, parit).
16.   6 Syawal 8 Hijriyah, Perang Hunain.


Demikianlah, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa ibadah dan sejarah di dalam Islam yang terjadi di bulan Syawal ini.

0 comments:

Post a Comment