
Akan kita
dengarkan khotbah RosuuluLLooh SAW ketika telah berakhir bulan Sya’ban dan
masuk pada bulan Romadhoon. Di mana beliau SAW bersabda, seperti yang
diriwayatkan dalam Shochih Ibn Khuzaimah dan juga oleh Al Imam Baihaqi dan
lainnya, meskipun sebagian ahli hadits mengatakan bahwa hadits ini dho’if, akan
tetapi Al Imam Ibn Khuzaimah memasukkannya ke dalam kitab Shohih beliau, namun
ucapan-ucapan dari khotbah RosuuluLLooh SAW tersebut merupakan rangkaian atau
rangkuman dari hadits-hadits yang memiliki derajat Shovhih yang bisa
dipertanggung jawabkan dengan dalil Al-Qur’anul Karim. Adapun khotbah beliau
SAW adalah sebagai berikut:
“Wahai
manusia telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan yang penuh dengan
keberkahan, bulan di mana di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari
seribu bulan (Lailatul Qodr), dan di bulan itu ALLOOH jadikan puasa di siang
harinya menjadi kewajiban (bagi yang mampu), dan bangun malam/ sholat di malam
harinya merupakan hal yang disunnahkan.
Barangsiapa
yang melakukan satu kebaikan di bulan itu maka pahalanya sama dengan pahala
melakukan perbuatan yang fardhu (wajib) di selain bulan Romadhoon, dan
barangsiapa melakukan satu perbuatan wajib di bulan Romadhoon maka pahalanya
sama dengan melakukan 70 perbuatan wajib di selain bulan Romadhoon.
Dan bulan
Romadhoon adalah bulan kesabaran dan balasan kesabaran adalah surga, dan bulan
itu adalah bulan yang penuh simpati (tolong menolong), dan bulan ditambahnya
rezeqi orang mu’min, barangsiapa yang memberikan buka puasa untuk orang yang
berpuasa di bulan itu maka baginya pengampunan atas dosa-dosanya dan dibebaskan
dari api neraka, serta baginya pahala puasa seperti orang yang berpuasa dan
tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa.”
Ketika
mendengar hal itu, para shochabat berkata: “Wahai RosuuluLLooh, tidak semua
dari kami memiliki sesuatu untuk memberi makan orang yang berpuasa.” Maka
RosuuluLLooh SAW bersabda: “Pahala ini diberikan oleh ALLOOH kepada orang yang
memberi makan untuk orang yang berpuasa walau dengan sebutir kurma atau seteguk
air atau susu.”
Dan bulan
Romadhoon awalnya adalah Rochmah (kasih sayang) ALLOOH, dan pada pertengahannya
itu adalah pengampunan ALLOOH, serta akhirnya adalah pembebasan dari api
neraka, dan barangsiapa yang meringankan (pekerjaan) budaknya di bulan
Romadhoon maka ALLOOH SWT akan mengampuni dosanya dan membebaskan dirinya dari
api neraka.
Dan
perbanyaklah di bulan itu untuk melakukan empat hal; dua hal yang pertama yaitu
membuat Tuhan kalian ALLOOH SWT ridho, dan dua hal yang lainnya merupakan
sesuatu yang kalian butuhkan.
Dua hal yang
membuat Tuhan kalian ridho adalah mengucapkan syahadat dan kalian meminta
ampunan kepada ALLOOH SWT. Adapun dua hal yang kalian butuhkan terhadap
keduanya adalah kalian meminta kepada ALLOOH SWT untuk dimasukkan ke dalam
surga dan dijauhkan dari api neraka.
Dan barangsiapa
yang memberi makan orang yang berpuasa di bulan Romadhoon hingga kenyang, maka
ALLOOH akan memberinya minum dari telagaku (telaga Kautsar), di mana
seteguk itu menjadikannya tidak akan
merasa haus selama-lamanya hingga ia masuk ke surga.” Demikian khotbah beliau
14 abad silam.
Wajib bagi
seorang mu’min untuk menunaikan puasa Romadhoon dan menyuruh keluarga dan
anak-anaknya untuk berpuasa ketika mereka berumur 10 tahun. Hendaknya juga
melatih dan menggiatkan mereka untuk berpuasa ketika mereka sudah berumur tujuh
tahun.
Apalagi
kehidupan sekarang tampak semakin mudah. Jika suhu panas, sudah ada alat
pendingin ruangan. Begitu pula jika suhu dingin, sudah tersedia alah penghangat
ruangan. Maka tidak ada alasan untuk tidak berpuasa pada bulan Romadhoon.

Dalam ayat 185
surat Al-Baqoroh juga disebutkan, yang artinya: “Barangsiapa sakit, atau dalam
keadaan bepergian, dapat mengganti (berpuasa) sebanyak hari-hari yang
ditinggalkan di hari-hari yang lain. ALLOOH menginginkan kepada kalian
kemudahan dan tidak menginginkan kepada ALLOOH atas apa-apa yang Dia karuniakan
kepada kalian. Semoga kalian menjadi orang-orang yang bersyukur.”
Semoga ALLOOH
membantu kita dalam melaksanakan puasa dan sholat malam. Sesungguhnya Dia-lah
yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu dan Yang Maha Cepat Mengabulkan,
Sholawat dan Salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muchammad SAW beserta keluarga Beliau
dan para Shochabat Beliau. Segala puji bagi ALLOOH, Tuhan sekalian alam.
0 comments:
Post a Comment