Tuesday, April 12, 2016

“Amilatun Nashibah” amal-amal yang hanya melelahkan

Ayat ketiga dari surah Al Ghosyiyah ini menjelaskan tentang di neraka dan para penghuninya.

Salah satu penyebab orang dimasukkan ke dalam neraka adalah sebab amalan yang banyak dan beragam tapi penuh cacat, baik motif dan niatnya, maupun kaifiyat yang tidak sesuai dengan sunnah RosuuluLLooh SAW. AstaghfiruLLoohal’adzhim...

Sayyidina ‘Umar bin Khoththob RA pun pernah menangis saat mendengar ayat ini. Di lain kisah, suatu hari Sayyidina Atho As-Salami, seorang Tabi’in ini bermaksud menjual kain yang telah ditenunnya kepada penjual kain di pasar. Setelah diamati dan diteliti secara seksama oleh sang penjual kain dan dia lantas berkata,”Yaa Atho’, sesungguhnya kain yang kau tenun ini cukup bagus, tetapi sayang ada cacatnya sehingga saya tidak dapat membelinya.”

Begitu mendengar bahwa kain yang telah ditenunnya ada yang cacat, Sayyidina Atho’ termenung lalu menangis. Melihat sosok Sayyidina Atho’ yang menangis, lantas sang penjual kain berkata,”Atho’ sahabatku, aku mengatakan dengan sebenarnya bahwa memang kainmu ada cacatnya sehingga aku tidak dapat membelinya, kalaulah karena sebab itu engkau menangis, maka biarkanlah aku tetap membeli kainmu dan membayarnya dengan harga yang sepadan.”

Tawaran itu dijawabnya,”Wahai sahabatku, apakah engkau menyangka aku menangis disebabkan karena kainkuada cacatnya? Ketahuilah, sesungguhnya yang menyebabkan aku menangis bukan karena itu. Aku menangis disebabkan karena aku menyangka bahwa kain yang telah kutenun selama berbulan-bulan ini tidak ada cacatnya,tetapi menurut pandanganmu sebagai ahlinya ternyata ada cacatnya. Begitulah aku menangis kepada ALLOOH, aku menangis disebabkan karena aku menyangka bahwa ibadah yang telah aku lakukan selama bertahun-tahun ini tidak ada cacatnya, tetapi mungkin di mata ALLOOH ada  cacatnya, itulah yang menyebabkan aku menangis seperti ini.”

Semoga kita menyadari sedini mungkin tentang amal yang kita lakukan, apakah sudah sesuai atau tidak. Tentu hanya dengan ilmulah kita akan mengetahui di mana letak kekurangan amal kita. Maka bukan hanya dengan beramal sebanyak-banyaknya tetapi juga beramal dengan sebenar-benarnya.

Robbana Taqobbal Minna. Yaa  ALLOOH terimalah dari kami (amalan kami), Aamiiin.

Semoga bermanfaat.
WALLOOHU A’LAM BISH SHOWAAB

0 comments:

Post a Comment