
Pada
tahun 1987 Bupati Soebarkah Poetro Hadiwirjo melihat fenomena ini dan
melahirkan gagasan kreatif untuk mewadahi kegiatan mereka dengan kegiatan yang
mengarah pada pelestarian budaya. Sebab ditengarainya minat para pemuda
terhadap kesenian khas Ponorogo mulai luntur, untuk itu diadakanlah Grebeg Suro
dan memasukkan Reog di dalamnya.
Seni
dan tradisi yang ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai Lintas
Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel. Saat itu
puluhan grup Reog di Jawa Timur bahkan dari Kutai Kartanegara, Jawa Tengah,
Balikpapan, dan Lampung ikut andil dalam memeriahkan acara ini.
0 comments:
Post a Comment